Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Pos Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengevakuasi satu orangutan dari perkebunan masyarakat di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan.

Kepala BKSDA Pos Sampit Muriansyah di Kuala Pembuang, Rabu, mengatakan, orangutan yang berhasil dievakuasi diperkirakan berumur 15 tahun berjenis kelamin betina dengan bobot 50 kilogram.

"Orang utan itu bukan peliharaan namun memang orang utan liar dan diperkirakan memasuki kawasan perkebunan warga dikarenakan habitatnya yang mulai rusak," katanya.

Ia menjelaskan, sebelum dievakuasi, selama satu bulan terakhir orang utan tersebut sering masuk ke perkebunan dan merusak tanaman kelapa milik warga, dan ada sekitar 40 tanaman kelapa yang rusak karena diambil umbutnya oleh orangutan.

"Setelah warga mengetahui bahwa ada orang utan yang merusak kebunnya, warga langsung lapor dan kemudian ada tim rescue yang datang serta melumpuhkan orang utan tersebut dengan cara dibius," katanya.

Selanjutnya, orangutan yang berhasil diamankan akan menjalani pemeriksaan di Kantor BKSDA Pos Sampit, lalu untuk penanganan lebih lanjut akan dibawa ke Kantor BKSDA Seksi Konservasi II Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat.

"Apabila nanti pada pemeriksaaan dinyatakan sehat maka orang utan akan dilepas liarkan di Suaka Marga Satwa Lamandau," katanya.



BKSDA juga mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati ketika bertemu orangutan saat beraktivitas di hutan atau di kebun, dan jangan berusaha menangkap apalagi membunuhnya karena orangutan termasuk salah satu satwa dilindungi.

Selain itu, BKSDA juga meminta kepada masyarakat agar dapat menyerahkan secara sukarela atau menginformasikan apabila ada menemukan satwa dilindungi lainnya yang dipelihara oleh warga.

"Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5/1990 tetang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Eksositemnya, bagi yang menyimpan atau membunuh hewan dilindungi secara sengaja bisa dipidana lima tahun penjara dan denda Rp100 juta," katanya.

Pewarta : Fahrian Adriannoor
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024