Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Harga tandan buah segar kelapa sawit PT Antang Ganda Utama Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, pada Januari 2018 kembali turun dari Rp1.776 per kilogram menjadi Rp1.588/kg.
"Turunnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ini membuat petani plasma kembali terpukul karena dalam dua bulan terakhir harga terus turun," kata Irwansyah seorang petani kelapa sawit di Desa Sabuh Kecamatan Teweh Baru, Senin.
Kebun kelapa sawit PT Antang Ganda Utama (AGU) itu diusahakan para petani plasma Satuan Permukiman (SP) 1, SP 2, SP 3, dan SP 4 dengan luas 4.254 hektare.
Pengelolaan sawit perusahaan itu dikerjakan oleh sekitar 1.800 kepala keluarga (KK) dengan luas kebun inti 16.297 hektare dan produksi rata-rata 15.000 ton per bulan.
Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian Barito Utara Abdurrahman membenarkan harga TBS sawit pada bulan Januari 2018 turun yakni Rp1.588 atau turun sebanyak Rp188 dari harga Desember 2017 sebesar Rp1.776/kg.
Ketetapan harga TBS tersebut merupakan hasil rapat perusahaan dengan anggota koperasi dan petani plasma yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Pembagian hasil setiap kilogram yang diterima perusahaan untuk biaya pengolahan dan pemasaran minyak sawit mentah (CPO) serta biaya penyusutan pabrik, yaitu indeks "K" ditetapkan 84,97 persen atau turun dibanding dengan periode sebelumnya 86,70 persen.
Harga jual inti sawit (kernel) turun dari sebelumnya Rp7.336 menjadi Rp6.591/kg. Kemudian harga jual CPO di pasar dalam negeri juga turun dari Rp8.024 menjadi Rp7.347/kg.
"Turunnya harga TBS ini akibat anjloknya harga CPO dan kernel," ujarnya.
Perseroan Terbatas AGU merupakan perusahaan kelapa sawit tertua di Kalteng kini manajemennya tergabung dalam grup PT Dhanistha Surya Nusantara yang memiliki areal seluas 18.087 hektare dengan produksi CPO sekitar 3.200 ton/bulan.
"Turunnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ini membuat petani plasma kembali terpukul karena dalam dua bulan terakhir harga terus turun," kata Irwansyah seorang petani kelapa sawit di Desa Sabuh Kecamatan Teweh Baru, Senin.
Kebun kelapa sawit PT Antang Ganda Utama (AGU) itu diusahakan para petani plasma Satuan Permukiman (SP) 1, SP 2, SP 3, dan SP 4 dengan luas 4.254 hektare.
Pengelolaan sawit perusahaan itu dikerjakan oleh sekitar 1.800 kepala keluarga (KK) dengan luas kebun inti 16.297 hektare dan produksi rata-rata 15.000 ton per bulan.
Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian Barito Utara Abdurrahman membenarkan harga TBS sawit pada bulan Januari 2018 turun yakni Rp1.588 atau turun sebanyak Rp188 dari harga Desember 2017 sebesar Rp1.776/kg.
Ketetapan harga TBS tersebut merupakan hasil rapat perusahaan dengan anggota koperasi dan petani plasma yang difasilitasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Pembagian hasil setiap kilogram yang diterima perusahaan untuk biaya pengolahan dan pemasaran minyak sawit mentah (CPO) serta biaya penyusutan pabrik, yaitu indeks "K" ditetapkan 84,97 persen atau turun dibanding dengan periode sebelumnya 86,70 persen.
Harga jual inti sawit (kernel) turun dari sebelumnya Rp7.336 menjadi Rp6.591/kg. Kemudian harga jual CPO di pasar dalam negeri juga turun dari Rp8.024 menjadi Rp7.347/kg.
"Turunnya harga TBS ini akibat anjloknya harga CPO dan kernel," ujarnya.
Perseroan Terbatas AGU merupakan perusahaan kelapa sawit tertua di Kalteng kini manajemennya tergabung dalam grup PT Dhanistha Surya Nusantara yang memiliki areal seluas 18.087 hektare dengan produksi CPO sekitar 3.200 ton/bulan.