Pulang Pisau (Antaranews Kalteng) – Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Pulang Pisau, Muhammad Hatta mengungkapkan informasi yang dirinya terima dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah bahwa penanganan ruas jalan Pulang Pisau-Bahaur telah dialokasikan anggaran sebesar Rp160 miliar.
"Ini anggaran yang dialokasikan untuk mendukung infrastruktur jalan menuju dermaga Bahaur di Kecamatan Kahayan Kuala," kata Hatta, Senin (5/3) sore.
Dikatakan Hatta bahwa alokasi anggaran tersebut sebesar Rp60 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Rp100 miliar dari pemerintah provinsi yang terbagi Rp50 Miliar penanganan secara multiyears. Diharapkan peningkatan infrastruktur jalan ini bisa membuat transportasi darat menuju pelabuhan bisa lancar.
Dengan memuat hingga 43 unit mobil dan 350 penumpang, terang Hatta, kapal feri jenis roro bernama Sunan Drajat yang operasional bulan April melayani rute Bahaur-Paciran memiliki kapasitas cukup besar.
Dirinya menilai operasionalnya kapal ini, akan meningkatkan perekonomian dan menjadi pintu gerbang masuknya barang dan jasa di Provinsi Kalimantan Tengah.
Untuk tahap awal operasional kapal roro Sunan Drajat ini, dikatakan Hatta, nantinya untuk penumpang akan disubsidi dengan tarif yang ditetapkan oleh pihak Kementerian Perhubungan. Namun, Hatta tidak merinci seperti apa subsidi yang diberikan tersebut hingga ada hasil rapat di Surabaya.
Dengan operasionalnya kapal roro Sunan Drajat ini, ucap Hatta, pemerintah setempat juga mengharap dukungan dari daerah-daerah sekitarnya seperti Kabupaten Kapuas, Gunung Mas, Katingan dan Kota Palangka Raya agar memanfaatkan kapal feri penyebrangan Sunan Drajat sebagai salah satu akses transportasi laut untuk mendukung masuknya barang dan jasa yang berdampak pada meningkatnya perekonomian di Kabupaten Pulang Pisau dan khususnya Kalimantan Tengah.
"Ini anggaran yang dialokasikan untuk mendukung infrastruktur jalan menuju dermaga Bahaur di Kecamatan Kahayan Kuala," kata Hatta, Senin (5/3) sore.
Dikatakan Hatta bahwa alokasi anggaran tersebut sebesar Rp60 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Rp100 miliar dari pemerintah provinsi yang terbagi Rp50 Miliar penanganan secara multiyears. Diharapkan peningkatan infrastruktur jalan ini bisa membuat transportasi darat menuju pelabuhan bisa lancar.
Dengan memuat hingga 43 unit mobil dan 350 penumpang, terang Hatta, kapal feri jenis roro bernama Sunan Drajat yang operasional bulan April melayani rute Bahaur-Paciran memiliki kapasitas cukup besar.
Dirinya menilai operasionalnya kapal ini, akan meningkatkan perekonomian dan menjadi pintu gerbang masuknya barang dan jasa di Provinsi Kalimantan Tengah.
Untuk tahap awal operasional kapal roro Sunan Drajat ini, dikatakan Hatta, nantinya untuk penumpang akan disubsidi dengan tarif yang ditetapkan oleh pihak Kementerian Perhubungan. Namun, Hatta tidak merinci seperti apa subsidi yang diberikan tersebut hingga ada hasil rapat di Surabaya.
Dengan operasionalnya kapal roro Sunan Drajat ini, ucap Hatta, pemerintah setempat juga mengharap dukungan dari daerah-daerah sekitarnya seperti Kabupaten Kapuas, Gunung Mas, Katingan dan Kota Palangka Raya agar memanfaatkan kapal feri penyebrangan Sunan Drajat sebagai salah satu akses transportasi laut untuk mendukung masuknya barang dan jasa yang berdampak pada meningkatnya perekonomian di Kabupaten Pulang Pisau dan khususnya Kalimantan Tengah.