Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah mendukung penuh program upaya khusus swasembada padi, jagung dan kedelai (Upsus Pajale) tahun 2018 ini.
Kepala Dinas Pertanian Bartim, Ir Riza Rahmadi kepada Antara Kalteng mengatakan, bukti dukungan terhadap program Kementerian Pertanian itu dengan penanaman kedelai oleh kelompok tani binaan Distan guna mendukung Upsus Pajale. Salah satunya Poktan Harapan Mamkmur, Desa Kambitin, Kecamatan Patangkep Tutui.
"Panen kedelai dilahan poktan Harapan Makmur seluas 16 hektare itu telah dihitung ubinan bersama BPS setempat yakni 2,63 ton per hektare. Ini merupakan program peningkatan panen kedelai untuk mendukung Upsus," kata Riza, Minggu.
Menurutnya, panen kedelai di Desa Kambitin itu merupakan bagian dari program Upsus Pajale masa tanam 2017 yang bertujuan mengurangi ketergantungan impor kedelai secara bertahap.
Program penanaman kedelai tahun 2018 akan dilanjutkan hingga terwujudnya swasembada pajale pada tahun 2019 nanti.
Untuk itu, Riza meminta para penyuluh maupun mantri tani untuk mengawal dan mensuskseskan program peningkatan kedelai tersebut.
Sebab, penyuluh maupun mantri tani memiliki peranan sangat penting dalam tugasnya sebagai penyuluh pertanian swadaya (PPS) dalam membantu petani.
Selain itu, Riza meminta penyuluh menggunakan aplikasi open camera dalam pengambilan foto agar pelaporan data pertanian bisa tercatat dengan baik.
"Selain Upsus Siwab dan Pajale, kita juga mengembangkan varietas lain seperti lombok, bawang merah, bawang prei dan lainnya. Upaya ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani dalam bingkai peningkatan ekonomi kerakyatan," demikian Riza.
Kepala Dinas Pertanian Bartim, Ir Riza Rahmadi kepada Antara Kalteng mengatakan, bukti dukungan terhadap program Kementerian Pertanian itu dengan penanaman kedelai oleh kelompok tani binaan Distan guna mendukung Upsus Pajale. Salah satunya Poktan Harapan Mamkmur, Desa Kambitin, Kecamatan Patangkep Tutui.
"Panen kedelai dilahan poktan Harapan Makmur seluas 16 hektare itu telah dihitung ubinan bersama BPS setempat yakni 2,63 ton per hektare. Ini merupakan program peningkatan panen kedelai untuk mendukung Upsus," kata Riza, Minggu.
Menurutnya, panen kedelai di Desa Kambitin itu merupakan bagian dari program Upsus Pajale masa tanam 2017 yang bertujuan mengurangi ketergantungan impor kedelai secara bertahap.
Program penanaman kedelai tahun 2018 akan dilanjutkan hingga terwujudnya swasembada pajale pada tahun 2019 nanti.
Untuk itu, Riza meminta para penyuluh maupun mantri tani untuk mengawal dan mensuskseskan program peningkatan kedelai tersebut.
Sebab, penyuluh maupun mantri tani memiliki peranan sangat penting dalam tugasnya sebagai penyuluh pertanian swadaya (PPS) dalam membantu petani.
Selain itu, Riza meminta penyuluh menggunakan aplikasi open camera dalam pengambilan foto agar pelaporan data pertanian bisa tercatat dengan baik.
"Selain Upsus Siwab dan Pajale, kita juga mengembangkan varietas lain seperti lombok, bawang merah, bawang prei dan lainnya. Upaya ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani dalam bingkai peningkatan ekonomi kerakyatan," demikian Riza.