Sampit (Antaranews Kalteng) - Anggota DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Sutik mengimbau kepada wisatawan susur sungai Mentaya untuk berhati-hati dan waspada terhadap serangan buaya.
"Pengelola maupun wisatawan susur sungai Mentaya hendaknya tidak mengabaikan keselamatan, sebab saat ini buaya yang ada di aliran sungai Mentaya sering menyerang manusia," katanya di Sampit, Senin.
Menurut Sutik, mengganasnya serangan buaya di aliran sungai Mentaya diduga karena habitatnya mulai terganggu dan buaya juga mulai kesulitan mendapatkan makan.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan tidak mengabaikan keselamatan diharapkan para wisatawan bisa aman dan terhindar dari serangan buaya.
"Keamanan sangat penting, seperti mengenakan pelampung, tidak bermain air, dan tidak melakukan susur sungai pada senja hari," katanya.
Baca: - Lagi, Buaya Sungai Mentaya incar mangsa [VIDEO]
Sutik mengatakan, susur sungai dengan menggunakan kapal wisata milik pemerintah daerah lebih terjaga keamanannya. Namun susur sungai dengan menggunakan perahu yang di kelola masyarakat tentunya harus waspada karena perahunya agak kecil.
Sutik berharap dengan adanya ancaman serangan buaya ini tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk berwisata susur sungai, asalkan selalu waspada dan tetap menjaga keselamatan.
"Kita ingin wisata susur sungai Mentaya tetap jalan. Sebab wisata susur sungai belakangan mulai diminati masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, belum lama ini Jumiati salah seorang warga desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Kotawaringin Timur menjadi korban serangan buaya saat mencuci pakaian di pinggir sungai Mentaya.
Akibat serangan buaya itu korban selamat dan mengalami luka cakar serta gigitan buaya dibagian tangan kiri dan kanan.
Baca: - BKSDA ingatkan warga waspada serangan buaya
- Ternyata! Ini Akibat Buaya Muara Kembali Beringas
"Pengelola maupun wisatawan susur sungai Mentaya hendaknya tidak mengabaikan keselamatan, sebab saat ini buaya yang ada di aliran sungai Mentaya sering menyerang manusia," katanya di Sampit, Senin.
Menurut Sutik, mengganasnya serangan buaya di aliran sungai Mentaya diduga karena habitatnya mulai terganggu dan buaya juga mulai kesulitan mendapatkan makan.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan tidak mengabaikan keselamatan diharapkan para wisatawan bisa aman dan terhindar dari serangan buaya.
"Keamanan sangat penting, seperti mengenakan pelampung, tidak bermain air, dan tidak melakukan susur sungai pada senja hari," katanya.
Baca: - Lagi, Buaya Sungai Mentaya incar mangsa [VIDEO]
Sutik mengatakan, susur sungai dengan menggunakan kapal wisata milik pemerintah daerah lebih terjaga keamanannya. Namun susur sungai dengan menggunakan perahu yang di kelola masyarakat tentunya harus waspada karena perahunya agak kecil.
Sutik berharap dengan adanya ancaman serangan buaya ini tidak mempengaruhi minat masyarakat untuk berwisata susur sungai, asalkan selalu waspada dan tetap menjaga keselamatan.
"Kita ingin wisata susur sungai Mentaya tetap jalan. Sebab wisata susur sungai belakangan mulai diminati masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, belum lama ini Jumiati salah seorang warga desa Ganepo, Kecamatan Seranau, Kotawaringin Timur menjadi korban serangan buaya saat mencuci pakaian di pinggir sungai Mentaya.
Akibat serangan buaya itu korban selamat dan mengalami luka cakar serta gigitan buaya dibagian tangan kiri dan kanan.
Baca: - BKSDA ingatkan warga waspada serangan buaya
- Ternyata! Ini Akibat Buaya Muara Kembali Beringas