Sampit (Antaranews Kalteng) - Seorang penjaga kapal ikan bernama Rahman alias Aman (35) yang dinyatakan hilang sejak Senin (19/3) dini hari, ditemukan sudah tidak bernyawa di Sungai Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng.

"Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 09.00 pagi tadi. Ternyata korban memang jatuh ke sungai dan sudah ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa lagi," kata Pelaksana Tugas Camat Mentaya Hilir Selatan, Muhammad Huzaifah di Sampit, Selasa.

Rahman yang merupakan warga Desa Jaya Kelapa RT 3 RW 1 Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, tidur di kapal ikan yang sedang sandar di desa itu bersama dua rekannya yaitu Muhammad Rauf dan Supiansyah.

Rahman dan Supiansyah memang sering menemani Rauf yang bekerja di kapal imbal atau kapal kayu pengangkut ikan tersebut. Minggu (18/3) malam sekitar pukul 22.00 WIB, mereka ke kapal untuk tidur usai menonton pertandingan tenis meja di desa itu.

Senin (19/3) sekitar pukul 03.00 WIB, Rauf terbangun dan menyaksikan Rahman masih ada di kapal. Dia kemudian tidur lagi dan bangun sekitar pukul 04.00 WIB, namun Rahman sudah tidak ada lagi.

Baca: Seorang penjaga kapal di Sampit hilang misterius

Mereka kemudian mencari Rahman di sekitar kapal dan ke rumah orangtuanya namun Rahman tidak juga ditemukan. Dugaan Rahman jatuh ke sungai, muncul karena mereka menemukan sandal Rahman di lanting tempat kapal bertambat.

Menurut keterangan pihak keluarga, Rahman memang tidak bisa berenang sehingga makin kuat dugaan bahwa korban jatuh ke sungai. Kepala Desa Jaya Kelapa Ardiani kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Jaya Karya.

Warga bersama anggota Polsek Jaya Karya dan Direktorat Polairud Polda Kalimantan Tengah, melakukan pencarian dengan menyisir sungai sekitar korban diduga jatuh. Selasa pagi, jenazah korban berhasil ditemukan.

"Jenazahnya ditemukan tidak jjauh dari kelotok atau kapal tempat korban tidur dan kemudian diduga jatuh. Setelah diperiksa, jenazah kemudian dibawa pulang oleh keluarga untuk dimakamkan," kata Huzaifah.

Saat ini sebagian masyarakat setempat masih banyak beraktivitas di sungai untuk keperluan mandi, mencuci air maupun melakukan kegiatan ekonomi. Huzaifah mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sungai untuk lebih berhati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Pewarta : Norjani
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024