Buntok (Antaranews Kalteng) - Jasad seorang pria ditemukan mengapung di Daerah Aliran Sungai Barito tepatnya di wilayah Desa Babai Kecamatan Karau Kuala, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
"Jasad seorang pria tersebut bernama Unan Bin Bahran (64) warga Kelurahan Bangkuang RT 26," kata Kapolres Barito Selatan, AKBP Eka Syarif Nugraha Husen melalui Kapolsek Karau Kuala, Ipda Rahmat Tuah, di Buntok, Rabu.
Menurut dia, jasad Unan Bin Bahran ditemukan pada Rabu (21/3) pukul 9.30 WIB dipinggir sungai kurang lebih 1 kilometer dari tempat bertambatnya kelotok (perahu bermesin) pada lanting (rumah terapung) diseberang Desa Babai.
Ia menyampaikan, sebelumnya, pada Senin (19/3) seorang warga Desa Babai bernama Kamaruddin (48) hendak menemui Unan Bin Bahran pada kelotok yang berjualan soto, dan gado-gado yang biasa bertambat dilanting tersebut.
"Saat didatangi dan dicari, namun Unan Bin Bahran (64) tidak ada, dan Kamaruddin menghubungi anak korban bernama Mansyur," ucapnya.
Kemudian lanjut Kapolsek, anak korban melaporkan terkait hilangnya ayahnya itu ke Polsek Karau Kuala pada hari itu juga sekitar pukul 07.00 WIB.
"Setelah mendapatkan laporan, kita bersama dengan warga langsung turun kelapangan untuk melakukan pencarian, dan akhirnya pada Rabu (21/3) Unan Bin Bahran ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.
Ia menjelaskan, pada saat ditemukan, jasad korban dalam keadaan telungkup, dan mengapung dipinggir sungai tepatnya di hantasan pulau Asmara Desa Babai.
Setelah ditemukan, pihaknya bersama keluarga korban langsung mengangkat jenazah untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Jaraga Sasameh Buntok untuk dilakukan visum et repertum.
"Saat ini, kita sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penemuan mayat tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi," demikian Kapolsek Karau Kuala, Ipda Rahmat Tuah
"Jasad seorang pria tersebut bernama Unan Bin Bahran (64) warga Kelurahan Bangkuang RT 26," kata Kapolres Barito Selatan, AKBP Eka Syarif Nugraha Husen melalui Kapolsek Karau Kuala, Ipda Rahmat Tuah, di Buntok, Rabu.
Menurut dia, jasad Unan Bin Bahran ditemukan pada Rabu (21/3) pukul 9.30 WIB dipinggir sungai kurang lebih 1 kilometer dari tempat bertambatnya kelotok (perahu bermesin) pada lanting (rumah terapung) diseberang Desa Babai.
Ia menyampaikan, sebelumnya, pada Senin (19/3) seorang warga Desa Babai bernama Kamaruddin (48) hendak menemui Unan Bin Bahran pada kelotok yang berjualan soto, dan gado-gado yang biasa bertambat dilanting tersebut.
"Saat didatangi dan dicari, namun Unan Bin Bahran (64) tidak ada, dan Kamaruddin menghubungi anak korban bernama Mansyur," ucapnya.
Kemudian lanjut Kapolsek, anak korban melaporkan terkait hilangnya ayahnya itu ke Polsek Karau Kuala pada hari itu juga sekitar pukul 07.00 WIB.
"Setelah mendapatkan laporan, kita bersama dengan warga langsung turun kelapangan untuk melakukan pencarian, dan akhirnya pada Rabu (21/3) Unan Bin Bahran ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.
Ia menjelaskan, pada saat ditemukan, jasad korban dalam keadaan telungkup, dan mengapung dipinggir sungai tepatnya di hantasan pulau Asmara Desa Babai.
Setelah ditemukan, pihaknya bersama keluarga korban langsung mengangkat jenazah untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Jaraga Sasameh Buntok untuk dilakukan visum et repertum.
"Saat ini, kita sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penemuan mayat tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi," demikian Kapolsek Karau Kuala, Ipda Rahmat Tuah