Sampit (Antaranews Kalteng) - Potensi hasil perkebunan karet di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menarik perhatian investor asal Belanda.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kotawaringin Timur, Susilo di Sampit, Sabtu mengatakan, saat ini investor asal Belanda sedang melakukan penjajakan terhadap potensi karet di Kotawaringin Timur.
"Mereka sengaja kami undang untuk datang langsung ke Kotawaringin Timur, dan investor itu sangat tertarik dengan hasil karet kita, dan bermaksud untuk melakukan kerja sama," ucapnya.
Menurut Susilo, bentuk kerja sama tersebut masih belum ditentukan karena sekarang masih dalam proses penjajakan. Meski demikian pihak Kadin berusaha menyakinkan investor asal belanda tersebut.
"Kita menginginkan bentuk kerja sama itu nantinya sang investor mau membangun pabrik karet di Kotawaringin Timur, sehingga ada terbentuk industri hilir," ucapnya.
Susilo mengaku ingin hasil bumi Kotawaringin Timur nantinya yang dikirim keluar daerah tidak dalam bentuk bahan mentah, namun minimal barang setengah jadi.
"Kami berharap kehadiran investor itu nantinya bisa memberikan nilai tambah bagi daerah, terutama bagi petani karet Kotawaringin Timur yang selama ini harga karet murah kedepannya bisa lebih baik lagi," terangnya.
Murah dan tidak menentunya harga karet di Kotawarinhin Timur selama ini terjadi akibat permainan pengumpul karet.
"Kondisi inibtidak bisa terua dibiarkan kasian nasib petani karet. PT Sampit yang selama ini menjadi penampung karet terbesar di wilayah itu tidak dapat berbuat banyak, malah seakan ikut mengambil kesempatan mempermainkan harga karet," ungkapnya.
Lebih lanjut Susilo mengatakan, yang tertarik dan berminat menjalin kerja sama pengolahan karet di Kotawaringin Timur tidak hanya investor asal Belanda. Namun juga ada investor dalam negeri, yakni investor asal Pasuruan juga ada yang menyatakan ketertarikannya.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kotawaringin Timur, Susilo di Sampit, Sabtu mengatakan, saat ini investor asal Belanda sedang melakukan penjajakan terhadap potensi karet di Kotawaringin Timur.
"Mereka sengaja kami undang untuk datang langsung ke Kotawaringin Timur, dan investor itu sangat tertarik dengan hasil karet kita, dan bermaksud untuk melakukan kerja sama," ucapnya.
Menurut Susilo, bentuk kerja sama tersebut masih belum ditentukan karena sekarang masih dalam proses penjajakan. Meski demikian pihak Kadin berusaha menyakinkan investor asal belanda tersebut.
"Kita menginginkan bentuk kerja sama itu nantinya sang investor mau membangun pabrik karet di Kotawaringin Timur, sehingga ada terbentuk industri hilir," ucapnya.
Susilo mengaku ingin hasil bumi Kotawaringin Timur nantinya yang dikirim keluar daerah tidak dalam bentuk bahan mentah, namun minimal barang setengah jadi.
"Kami berharap kehadiran investor itu nantinya bisa memberikan nilai tambah bagi daerah, terutama bagi petani karet Kotawaringin Timur yang selama ini harga karet murah kedepannya bisa lebih baik lagi," terangnya.
Murah dan tidak menentunya harga karet di Kotawarinhin Timur selama ini terjadi akibat permainan pengumpul karet.
"Kondisi inibtidak bisa terua dibiarkan kasian nasib petani karet. PT Sampit yang selama ini menjadi penampung karet terbesar di wilayah itu tidak dapat berbuat banyak, malah seakan ikut mengambil kesempatan mempermainkan harga karet," ungkapnya.
Lebih lanjut Susilo mengatakan, yang tertarik dan berminat menjalin kerja sama pengolahan karet di Kotawaringin Timur tidak hanya investor asal Belanda. Namun juga ada investor dalam negeri, yakni investor asal Pasuruan juga ada yang menyatakan ketertarikannya.