Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - Dokter spesialis penyakit dalam dari RSUD Tamiang Layang, Barito Timur yakni dr Rosidi SpPD pada Rabu sekitar pukul 10.45 WIB tampak berkunjung ke ruang Plt Bupati Bartim H Suriansyah. Berselang satu jam kemudian, Sekda Bartim Ir Eskop memasuki ruangan Plt Bupati Bartim.

Usai pertemuan, Eskop menerangkan, kedatangan dokter Rosidi karena melapor, bukan dipanggil. Rosidi melaporkan kronologis kejadian saat "visit" (kunjungan dokter ke para pasien) hingga selesai. 

Untuk itu, perselisihan yang terjadi hendaknya bisa diselesaikan dengan kepala dingin karena sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan. Terlebih lagi keduanya merupakan ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Bartim yang memiliki tugas sama-sama mengabdi.

"Saya berharap perselisihan antara dr Rosidi SpPD dan Bunyamin, yang keduanya masih berstatus ASN bisa diselesaikan secara kekeluargaan saja," katanya. 

Eskop menjelaskan, permasalahan yang terjadi diakibatkan emosi sesaat. Dimana dr Rosidi saat itu telah bekerja sesuai standar layanan RSUD Tamiang Layang dan ketika itu juga Bunyamin mengalami panik melihat anaknya yang sedang sakit.

"Dalam pelayanan dr Rosidi, dia melakukan 'visit' sejak jam 8 pagi. Ketika itu waktu libur, sehingga 'visit' seluruh pasien dilakukan oleh dr Rosidi sendirian. Mungkin karena lelah dan ketika itu mendapat reaksi keluhan, omelan dan bentakan dari orang tua pasien saat kondisi panik.

"Dokter diharapkan bisa memberikan pelayanan lebih baik lagi. Tapi, warga juga diharapkan tidak mudah membentak ketika ada pelayanan yang dianggap kurang," katanya. 

Dihadapan Plt Bupati Bartim H Suriansyah dan Sekda Eskop, dr Rosidi mengaku bersalah dan khilaf ketika menulis di Whatsapp. Itu lantaran emosi yang meluap tapi hanya sesaat. 

"Dokter Rosidi juga siap menyampaikan permohonan maaf baik secara lisan maupun tertulis," katanya sekaligus menyatakan dr Rosidi akan menyambangi keluarga besar Bunyamin

Sedangkan Bunyamin, lanjut Eskop, akan dipanggil oleh atasannya yakni Kadis Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Bartim, Yumail Paladuk, agar masalah ini bisa diselesaikan dengan kekeluargaan. 

Jika tidak bisa diselesaikan, maka sekda selaku pimpinan tertinggi ASN akan memanggil kedua untuk duduk satu meja, demikian Eskop.

Baca: Terancam dibunuh, pasien laporkan dokter RSUD Tamiang Layang ke polisi

Plt Bupati sesalkan

Sebelumnya Plt Bupati Barito Timur, Kalimantan Tengah, H Suriansyah menyatakan menyesalkan adanya pesan bernada ancaman yang disampaikan dokter Rosidi SpPD melalui pesan Whatsapp di salah satu grup RSUD Tamiang Layang.

"Kita akan panggil dulu untuk dimintai keterangan," ucapnya di Tamiang Layang usai membuka pelatihan Linmas se-Kabupaten Bartim di GPU Mantawara, Rabu.

Susriansyah tidak bisa berkomentar banyak karena belum mengetahui persis permasalahannya.

Namun, Suriansyah berharap ASN tidak sembarangan dalam membuat keputusan menulis pesan singkat melalui SMS maupun Whatsapp atau medsos, karena akan berisiko terhadap individu. 
 

Pewarta : Habibullah
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024