Tamiang Layang (Antaranews Kalteng) - Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah membentuk posko penanggulangan rabies di Desa Lalap, Kecamatan Patangkep Tutui, setelah ditemukannya tiga kasus gigitan anjing yang positif terkena virus rabies. 

Kepala Distan Bartim Riza Rahmadi di Tamiang Layang, Kamis mengatakan, Posko penanggulangan rabies dibentuk untuk menanggulangi penyebaran virus rabies selama tiga hari sejak Selasa (28/08) kemarin.

"Selain pembentukan posko, tim teknis penanggulangan rabies langsung menyisiri rumah-rumah warga di Desa Lalap untuk menyuntikkan ulang vaksin rabies pada hewan peliharaan terutama anjing," kata Riza Rahmadi.

Menurut Riza, dalam penanggulangan rabies, tim teknis Distan Bartim yang diketuai Kabid Peternakan, Junia Hardiyanti juga merangkul Pemerintah Desa Lalap dan Polsek Patangkep Tutui untuk mensukseskan bebas rabies tersebut.

Kendala lapangan ditemukan ada warga yang tak bersedia anjing peliharaannya disuntik vaksin rabies dengan alasan bisa sakit. 

Selain itu, tim teknis juga menemukan anjing liar disekitar perusahaan tambang yang aktif dan tak aktif.

"Apakah anjing liar tersebut bebas atau bisa saja terindikasi terinfeksi rabies. Kita akan sosialisasikan kemudian aksinya ke masyarakat untuk cara mengeleminir penyebaran virus rabies," ditambahkan Kabid Peternakan, Junia Hardiyanti.

Junia berharap penyuntikan ulang vaksin rabies berjalan lancar dengan dukungan semua elemen masyarakat yang ada di Desa Lalap. 

Terpisah, Sekretaris Desa Lalap Culedi (40) mengatakan pihknya sangat mendukung penanggulangan rabies yang dilakukan Distan Bartim. 

Culedi juga langsung terjun mendatangi warga setempat dan mensosialisasikan adanya penanggulangan rabies dari Distan Bartim.

Sedangkan warga yang ingin mendapatkan pelayanan, bisa langsung mendatangi posko penanggulangan rabies atau menginformasikan bahwa anjing peliharaan sudah siap untuk disuntik.

"Sosialisasi sudah kita sampaikan ke masyarakat. Kita langsung memantau juga," katanya.

Dari pantauan Antara Kalteng, Desa yang memiliki 880 penduduk itu dikelilingi perusahaan tambang. Di areal kantor perusahaan tambang PT Gunung Emas Abadi (GEA) ditemukan beberapa anjing liar. Demikian pula dilokasi tambang PT Maslapita dan PT Bangun Nusantara Jaya Makmur (BNJM).

Pewarta : Habibullah
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024