Jakarta (Antaranews Kalteng) - Periode transisi menuju menopause, yang dikenal sebagai perimenopause, ditandai oleh serangkaian perubahan pada tubuh dan pikiran. Sayangnya, tanda ini terkadang tidak menyenangkan dan sulit dihadapi. Berikut adalah beberapa perubahan yang dapat perempuan hadapi selama fase ini:

1. Periode menstruasi tidak teratur

Siklus menstruasi mulai menunjukkan tanda-tanda gangguan, bisajauh lebih lama atau lebih pendek dari biasanya. Siklus berubah saat aliran menjadi jauh lebih berat atau lebih ringan. Tidak mengherankan, gejala sindrom pramenstruasi juga bisa menjadi lebih menonjol.

2. Berat badan bertambah

Banyak faktor akan meningkatkan kemungkinan kenaikan berat badan termasuk tingkat estrogen yang lebih rendah, resistensi insulin, metabolisme yang lebih rendah, dan peningkatan produksi hormon stres. Sebagian besar wanita meningkat berat badan di area perut, dan beberapa bahkan mungkin melihat perubahan dalam bentuk tubuh mereka.

3. Perubahan suasana hati

Wanita rentan terhadap berbagai tingkat iritabilitas, kesedihan, kecemasan dan ketegangan selama fase ini. Menurut Menopause Centre Australia, perubahan suasana hati dalam menopause dan perimenopause "dapat dikaitkan dengan fluktuasi hormon yang berhubungan dengan ketidakseimbangan dalam tingkat serotonin."

4. Vagina kering

Menurut Dr. Sara Gottfried, ginekolog dan pendiri Gottfried Institute, California, vagina dapat mengalami degenerasi karena produksi estrogen atau testosteron menurun. Hal ini menyebabkan lebih sedikit pelumas dan penipisan dinding vagina, atau disebut atrofi vagina, yang dapat membuat hubungan seksual sangat menyakitkan. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan pelembab atau pelicin sesuai saran dari seorang ginekolog.

5. Nyeri

Anda mungkin mulai mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan di banyak bagian tubuh. Nyeri otot dan nyeri sendi dianggap sebagai kejadian yang paling umum. Mereka yang rentan terhadap migrain dapat melihat lonjakan gejala ini sampai menopause tiba. Beberapa wanita mungkin juga merasakan sakit dan kesakitan di bagian payudara mereka.

6. Kualitas tidur buruk

Berkeringat di malam hari dapat berdampak negatif terhadap kualitas tidur selama perimenopause dan menopause. Sekitar 35-50 persen wanita perimenopause menderita gelombang panas tubuh yang tiba-tiba dengan berkeringat dan memerah sepanjang malam. Ini sering diperburuk oleh stres, dan sebagai hasilnya, wanita mungkin mengalami kelelahan secara teratur karena kualitas tidur yang buruk.

7. Perubahan libido

Menurut Mayo Clinic, beberapa wanita mungkin "mengalami libido yang menurun selama perubahan hormonal ini," sementara yang lain mungkin terus mengalami dorongan seks yang tidak berubah atau bahkan meningkat. Namun, atrofi vagina dapat menurunkan kepuasan dan membuat wanita kehilangan minat dalam seks.

8. Penurunan kognitif

Banyak penelitian menunjukkan kemampuan ingatan dan berpikir yang terpengaruh selama perimenopause dan menopause. Peserta dalam penelitian ini melaporkan kelupaan dan masalah yang berkaitan dengan konsentrasi. Kurang tidur juga dapat berkontribusi pada penyimpangan dalam memori.

9. Masalah urin

Penipisan jaringan vagina dan hilangnya elastisitas meningkatkan kerentanan Anda terhadap infeksi. Peningkatan frekuensi infeksi saluran kemih dapat menjadi tanda mendekati menopause. Gejala lain termasuk melemahnya otot panggul, berkurangnya kontrol kandung kemih dan sering buang air kecil.

10. Kulit dan rambut rapuh

Rambut bisa kehilangan kelembapan dan menjadi lebih rentan pecah dan bercabang. Kuku jari tangan juga mudah patah dan mengalami kekeringan dan perubahan warna. Pada kulit dapat terlihat perubahan yang lebih nyata seperti kerutan, sifat berminyak, jerawat, pertumbuhan rambut wajah dan bintik-bintik. Demikian seperti dilansir Medical Daily.

Pewarta : Lia Wanadriani Santosa
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024