Sampit (Antaranews Kalteng) - Slamet (28) sopir truk angkutan ditemukan tewas gantung diri di rumah calon istri, Jalan Metro TV, Gang Regi, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Mayat korban pertama kali ditemukan oleh Angga anak pemilik rumah sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (4/12/18) pagi.
"Saya panik saat melihat korban tergantung. Kemudian saya pegangi untuk menurunkannya. Kemudian ibu saya mengambil pisau untuk memotong tali di leher, siapa tahu masih bisa dapat diselamatkan. Namun ternyata korban sudah meninggal dunia," terangnya.
Diungkapkan Angga, korban memang kerap berkunjung ke rumahnya. Namun tidak biasanya sampai menginap.
Korban datang ke rumah Angga, Senin (3/12/18) selepas magrib. Truk yang dibawanya diparkirkan cukup jauh yaitu di depan Gang Regi.
"Selasa pagi masih minum teh bareng dan ngobrol bersama kami, dan orangnya memang asyik sebagai teman," jelas Angga.
Sekitar pukul 10.00 WIB, korban kemudian pergi ke luar rumah sebentar. Setelah itu korban tidak terlihat lagi.
Baca juga: Stres vertigo tak kunjung sembuh, Saimin pilih gantung diri
Angga mengaku sempat mendengar suara gaduh dari lorong, namun karena konsentrasinya fokus pada sepeda motor yang sedang diperbaikinya sehingga tidak menghiraukan suara tersebut.
"Sewaktu saya masuk rumah dan bermaksud mengambil perlengkapan kunci untuk memperbaiki sepeda motor di sebuah lorong kecil di samping rumah. Saya terkejut karena mendapati korban sudah dalam posisi tergantung," ucapnya.
Korban sendiri rencananya akan menikah dengan pemilik rumah, yaitu ibunya Angga.
Sementara itu, aparat Polres Kotawaringin Timur yang menerima informasi tersebut kemudian langsung bergegas ke lokasi. Setelah memeriksa TKP, jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk dilakukan visum.
Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel mengungkapkan, pihaknya masih menyelidiki peristiwa tersebut.
"Penyebab kematian korban masih belum diketahui secara pasti karena kasus dalam proses penyelidikan, dan dugaan sementara korban tewas akibat gantung diri," jelasnya.
Mayat korban pertama kali ditemukan oleh Angga anak pemilik rumah sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (4/12/18) pagi.
"Saya panik saat melihat korban tergantung. Kemudian saya pegangi untuk menurunkannya. Kemudian ibu saya mengambil pisau untuk memotong tali di leher, siapa tahu masih bisa dapat diselamatkan. Namun ternyata korban sudah meninggal dunia," terangnya.
Diungkapkan Angga, korban memang kerap berkunjung ke rumahnya. Namun tidak biasanya sampai menginap.
Korban datang ke rumah Angga, Senin (3/12/18) selepas magrib. Truk yang dibawanya diparkirkan cukup jauh yaitu di depan Gang Regi.
"Selasa pagi masih minum teh bareng dan ngobrol bersama kami, dan orangnya memang asyik sebagai teman," jelas Angga.
Sekitar pukul 10.00 WIB, korban kemudian pergi ke luar rumah sebentar. Setelah itu korban tidak terlihat lagi.
Baca juga: Stres vertigo tak kunjung sembuh, Saimin pilih gantung diri
Angga mengaku sempat mendengar suara gaduh dari lorong, namun karena konsentrasinya fokus pada sepeda motor yang sedang diperbaikinya sehingga tidak menghiraukan suara tersebut.
"Sewaktu saya masuk rumah dan bermaksud mengambil perlengkapan kunci untuk memperbaiki sepeda motor di sebuah lorong kecil di samping rumah. Saya terkejut karena mendapati korban sudah dalam posisi tergantung," ucapnya.
Korban sendiri rencananya akan menikah dengan pemilik rumah, yaitu ibunya Angga.
Sementara itu, aparat Polres Kotawaringin Timur yang menerima informasi tersebut kemudian langsung bergegas ke lokasi. Setelah memeriksa TKP, jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit untuk dilakukan visum.
Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel mengungkapkan, pihaknya masih menyelidiki peristiwa tersebut.
"Penyebab kematian korban masih belum diketahui secara pasti karena kasus dalam proses penyelidikan, dan dugaan sementara korban tewas akibat gantung diri," jelasnya.