Jakarta (ANTARA) - Menjawab tantangan dalam kecepatan pengiriman barang, situs dagang Blibli.com berencana menambah warehouse atau gudang di luar Pulau Jawa.
"Tahun ini mungkin bangun 5-6 warehouse lagi," kata CEO Bliblicom Kusumo Martanto ditemui di acara KopiTalk Industri 4.0 di Jakarta, Jumat.
Blibli saat ini memiliki 15 warehouse yang tersebar di berbagai kota, antara lain Jakarta, Tangerang, Medan dan Surabaya, ditunjang 17 hub (gudang transit) yang berukuran lebih kecil.
Baca juga: Blibli ingin kolaborasi antara toko online dengan toko offline
Blibli meyakini pertumbuhan bisnis di luar Jawa juga menjanjikan, sehingga berani menambah gudang di luar wilayah yang padat seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Blibli menyediakan gudang untuk menampung produk-produk para penjual agar dapat melayani pelanggan lebih cepat dan terawasi.
Mereka pun menggunakan teknologi untuk memudahkan mencari ratusan ribu produk yang tersimpan di dalam gudang, supaya meningkatkan efisiensi dalam pengiriman barang ke konsumen.
Menitipkan barang di gudang e-commerce juga dapat membantu penjual saat banyak pesanan atau saat festival belanja, karena e-commerce umumnya memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memprediksi produk yang laris dan mencari cara agar pekerjaan di gudang lebih efisien di masa sibuk seperti itu.
Baca juga: Startup gagal karena ingin cepat kaya, kata Menkominfo Rudiantara
"Tahun ini mungkin bangun 5-6 warehouse lagi," kata CEO Bliblicom Kusumo Martanto ditemui di acara KopiTalk Industri 4.0 di Jakarta, Jumat.
Blibli saat ini memiliki 15 warehouse yang tersebar di berbagai kota, antara lain Jakarta, Tangerang, Medan dan Surabaya, ditunjang 17 hub (gudang transit) yang berukuran lebih kecil.
Baca juga: Blibli ingin kolaborasi antara toko online dengan toko offline
Blibli meyakini pertumbuhan bisnis di luar Jawa juga menjanjikan, sehingga berani menambah gudang di luar wilayah yang padat seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Blibli menyediakan gudang untuk menampung produk-produk para penjual agar dapat melayani pelanggan lebih cepat dan terawasi.
Mereka pun menggunakan teknologi untuk memudahkan mencari ratusan ribu produk yang tersimpan di dalam gudang, supaya meningkatkan efisiensi dalam pengiriman barang ke konsumen.
Menitipkan barang di gudang e-commerce juga dapat membantu penjual saat banyak pesanan atau saat festival belanja, karena e-commerce umumnya memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memprediksi produk yang laris dan mencari cara agar pekerjaan di gudang lebih efisien di masa sibuk seperti itu.
Baca juga: Startup gagal karena ingin cepat kaya, kata Menkominfo Rudiantara