Palangka Raya (ANTARA) - Demi pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di SMPN 1 Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah berjalan lancar, aman dan terkendali, maka pihak sekolah harus terpaksa meminjam laptop milik siswa maupun orang tua murid yang ada di daerah itu.
"Memang hal ini kita lakukan demi kelancaran pelaksanaan UNBK di sekolah, sehingga kami terpaksa untuk meminta kepada siswa maupun orang tua murid agar bersedia meminjamkan laptopnya, namun tanpa ada unsur keharusan atau keterpaksaan," kata Kepala Sekolah SMPN 1 Palangka Raya Jayani, Selasa.
Jayani mengungkapkan, bahwa saat ini pihak sekolah hanya memiliki 45 unit komputer saja dengan kekurangan 70 unit komputer.
Ia mengatakan, dari 340 siswa yang mengikuti UNBK yang dibagi dengan tiga sesi itu yakni antara sekitar 115 siswa per sesinya, maka pihak sekolah harus memiliki inisiatif tinggi dalam memecahkan masalah tersebut, yakni dengan meminta kepada siswa maupun orang tua murid agar bersedia meminjamkan laptopnya.
"Allhamdulilah semua persoalan dalam pelaksanaan UNBK bisa teratasi dengan adanya bantuan orang tua murid yang mau meminjamkan laptopnya. Bahkan disekolah kita ini ada anak peserta didik yang ikut UNBK, yang kebetulan mempunyai orang tua sebagai Kepala Sekolah SMKN 8 Tangkiling mau meminjamkan 19 buah laptop dan kami merasa sangat terbantu," kata mantan Kepsek SMPN 2 itu.
Baca juga: 80 persen SMP di Palangka Raya telah laksanakan UNBK
Selain dari orang tua murid maupun Kepsek SMKN 8 Tangkiling yang rela meminjamkan laptopnya, para guru-guru SMPN 1 pun turut meminjamkan laptopnya untuk memenuhi sarana dan prasarana untuk pelaksanaan UNBK tersebut, sehingga mampu berjalan lancar dan terkendali.
Pihaknya hanya berharap dengan adanya pelaksanaan UNBK di 'Kota Cantik' Palangka Raya ini, pemerintah bisa lebih memberikan kebijakan untuk bisa mengatasai permasalahan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan UNBK selanjutnya.
Kedepan pihaknya berharap bisa memiliki komputer maupun laptop sendiri dalam menunjang aktivitas proses belajar dan mengajar, terutama pada UNBK yang mana SMPN 1 sudah dua kali ini melaksanakan UNBK, sehingga tidak repot lagi untuk meminjam kesana kemari.
Baca juga: Komputer kurang, SMPN 6 Palangka Raya terpaksa pinjam dengan sekolah lain
Sebelumnya, sebanyak 80 persen Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah telah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Dari 49 SMP yang ada, sebanyak 80 persen sudah melaksanakan UNBK. Yang belum UNBK tinggal sekolah satu atap (Satap)," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Sahdin Hasan.
Pernyataan itu dikatakan Sahdin di sela mendampingi Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin saat memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan sekolah sederajat serta SMP dan sekolah sederajat, Senin (22/4/2019).
"Untuk tingkat SD dan Madrasah Ibtidaiyah peserta ujian sebanyak 5.216 siswa, dan SMP dan Madrasah Tsanawiyah sebanyak 4.000 siswa lebih yang ikut ujian," kata Sahdin.
Baca juga: Kotim kekurangan 1.000 komputer untuk UNBK SMP
Baca juga: Persiapan UNBK tidak terganggu meski guru menjadi petugas KPPS
Baca juga: SMP di Kalteng lebih banyak gelar UNKP dibandingkan UNBK
"Memang hal ini kita lakukan demi kelancaran pelaksanaan UNBK di sekolah, sehingga kami terpaksa untuk meminta kepada siswa maupun orang tua murid agar bersedia meminjamkan laptopnya, namun tanpa ada unsur keharusan atau keterpaksaan," kata Kepala Sekolah SMPN 1 Palangka Raya Jayani, Selasa.
Jayani mengungkapkan, bahwa saat ini pihak sekolah hanya memiliki 45 unit komputer saja dengan kekurangan 70 unit komputer.
Ia mengatakan, dari 340 siswa yang mengikuti UNBK yang dibagi dengan tiga sesi itu yakni antara sekitar 115 siswa per sesinya, maka pihak sekolah harus memiliki inisiatif tinggi dalam memecahkan masalah tersebut, yakni dengan meminta kepada siswa maupun orang tua murid agar bersedia meminjamkan laptopnya.
"Allhamdulilah semua persoalan dalam pelaksanaan UNBK bisa teratasi dengan adanya bantuan orang tua murid yang mau meminjamkan laptopnya. Bahkan disekolah kita ini ada anak peserta didik yang ikut UNBK, yang kebetulan mempunyai orang tua sebagai Kepala Sekolah SMKN 8 Tangkiling mau meminjamkan 19 buah laptop dan kami merasa sangat terbantu," kata mantan Kepsek SMPN 2 itu.
Baca juga: 80 persen SMP di Palangka Raya telah laksanakan UNBK
Selain dari orang tua murid maupun Kepsek SMKN 8 Tangkiling yang rela meminjamkan laptopnya, para guru-guru SMPN 1 pun turut meminjamkan laptopnya untuk memenuhi sarana dan prasarana untuk pelaksanaan UNBK tersebut, sehingga mampu berjalan lancar dan terkendali.
Pihaknya hanya berharap dengan adanya pelaksanaan UNBK di 'Kota Cantik' Palangka Raya ini, pemerintah bisa lebih memberikan kebijakan untuk bisa mengatasai permasalahan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan UNBK selanjutnya.
Kedepan pihaknya berharap bisa memiliki komputer maupun laptop sendiri dalam menunjang aktivitas proses belajar dan mengajar, terutama pada UNBK yang mana SMPN 1 sudah dua kali ini melaksanakan UNBK, sehingga tidak repot lagi untuk meminjam kesana kemari.
Baca juga: Komputer kurang, SMPN 6 Palangka Raya terpaksa pinjam dengan sekolah lain
Sebelumnya, sebanyak 80 persen Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah telah melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Dari 49 SMP yang ada, sebanyak 80 persen sudah melaksanakan UNBK. Yang belum UNBK tinggal sekolah satu atap (Satap)," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Sahdin Hasan.
Pernyataan itu dikatakan Sahdin di sela mendampingi Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin saat memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan sekolah sederajat serta SMP dan sekolah sederajat, Senin (22/4/2019).
"Untuk tingkat SD dan Madrasah Ibtidaiyah peserta ujian sebanyak 5.216 siswa, dan SMP dan Madrasah Tsanawiyah sebanyak 4.000 siswa lebih yang ikut ujian," kata Sahdin.
Baca juga: Kotim kekurangan 1.000 komputer untuk UNBK SMP
Baca juga: Persiapan UNBK tidak terganggu meski guru menjadi petugas KPPS
Baca juga: SMP di Kalteng lebih banyak gelar UNKP dibandingkan UNBK