Sampit (ANTARA) - Kondisi jalur mudik laut yang dilintasi kapal dari Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menuju Semarang, Surabaya dan Jakarta selama arus mudik lebaran ini diperkirakan cukup aman.
"Kondisi laut kami prediksi masih aman untuk pelayaran. Kondisi cuaca untuk transportasi udara juga masih aman karena belum ada potensi gangguan terhadap keselamatan penerbangan," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit, Nur Setiawan di Sampit, Rabu.
Nur Setiawan menyebutkan, kondisi cuaca di laut selama arus mudik ini diperkirakan cukup normal. Kecepatan angin juga diperkirakan tidak sampai memicu munculnya gelombang tinggi.
Saat ini kondisi laut, khususnya yang dilintasi kapal dari Pelabuhan Sampit, cukup teduh dengan ketinggian gelombang antara 1 hingga 1,25 meter. Gelombang dengan ketinggian tersebut dinilai masih aman untuk dilalui oleh kapal penumpang dan barang yang bertolak dari maupun menuju Pelabuhan Sampit.
Meski begitu, Nur Setiawan tetap mengingatkan nakhoda tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya perubahan cuaca dalam waktu singkat di laut. Jika terjadi cuaca buruk, nakhoda diimbau tidak memaksakan diri karena berisiko terhadap keselamatan, apalagi jika sedang membawa penumpang.
"Saat puncak arus mudik nanti diperkirakan kondisi laut masih cukup aman. Untuk saat lebaran, karena saat ini memasuki masa transisi, jadi kemungkinan potensinya berawan dan hujan ringan," jelas Nur Setiawan.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Thomas Chandra mengatakan, kondisi cuaca di laut menjadi perhatian utama. Jika kondisi cuaca sedang buruk, pihaknya menyarankan nakhoda untuk tidak berangkat karena berisiko bagi keselamatan.
"Kami membentuk grup untuk memudahkan komunikasi. Di dalamnya ada BMKG, nakhoda, perusahaan pelayaran dan lainnya sehingga kalau ada peringatan dini potensi cuaca buruk maka bisa segera disampaikan dan diketahui semua pihak," kata Thomas.
Thomas mengingatkan nakhoda untuk selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca yang disampaikan BMKG. Jika cuaca sedang atau diprediksi akan memburuk, nakhoda diminta tidak memaksakan diri berangkat karena sangat berisiko.
Saat ini arus penumpang di Pelabuhan Sampit terus meningkat. Diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah hingga menjelang lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah nanti.
Untuk mengangkut pemudik, disiapkan sebanyak delapan kapal milik tiga perusahaan pelayaran. PT Pelni menyiapkan lima kapal dengan sembilan call atau keberangkatan tujuan Surabaya dan Semarang, PT Dharma Lautan Utama dua kapal dengan delapan call tujuan Surabaya dan Semarang, serta PT Fajar Bahari Nusantara satu kapal dengan empat call tujuan Jakarta.
"Kondisi laut kami prediksi masih aman untuk pelayaran. Kondisi cuaca untuk transportasi udara juga masih aman karena belum ada potensi gangguan terhadap keselamatan penerbangan," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit, Nur Setiawan di Sampit, Rabu.
Nur Setiawan menyebutkan, kondisi cuaca di laut selama arus mudik ini diperkirakan cukup normal. Kecepatan angin juga diperkirakan tidak sampai memicu munculnya gelombang tinggi.
Saat ini kondisi laut, khususnya yang dilintasi kapal dari Pelabuhan Sampit, cukup teduh dengan ketinggian gelombang antara 1 hingga 1,25 meter. Gelombang dengan ketinggian tersebut dinilai masih aman untuk dilalui oleh kapal penumpang dan barang yang bertolak dari maupun menuju Pelabuhan Sampit.
Meski begitu, Nur Setiawan tetap mengingatkan nakhoda tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya perubahan cuaca dalam waktu singkat di laut. Jika terjadi cuaca buruk, nakhoda diimbau tidak memaksakan diri karena berisiko terhadap keselamatan, apalagi jika sedang membawa penumpang.
"Saat puncak arus mudik nanti diperkirakan kondisi laut masih cukup aman. Untuk saat lebaran, karena saat ini memasuki masa transisi, jadi kemungkinan potensinya berawan dan hujan ringan," jelas Nur Setiawan.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Thomas Chandra mengatakan, kondisi cuaca di laut menjadi perhatian utama. Jika kondisi cuaca sedang buruk, pihaknya menyarankan nakhoda untuk tidak berangkat karena berisiko bagi keselamatan.
"Kami membentuk grup untuk memudahkan komunikasi. Di dalamnya ada BMKG, nakhoda, perusahaan pelayaran dan lainnya sehingga kalau ada peringatan dini potensi cuaca buruk maka bisa segera disampaikan dan diketahui semua pihak," kata Thomas.
Thomas mengingatkan nakhoda untuk selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca yang disampaikan BMKG. Jika cuaca sedang atau diprediksi akan memburuk, nakhoda diminta tidak memaksakan diri berangkat karena sangat berisiko.
Saat ini arus penumpang di Pelabuhan Sampit terus meningkat. Diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah hingga menjelang lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah nanti.
Untuk mengangkut pemudik, disiapkan sebanyak delapan kapal milik tiga perusahaan pelayaran. PT Pelni menyiapkan lima kapal dengan sembilan call atau keberangkatan tujuan Surabaya dan Semarang, PT Dharma Lautan Utama dua kapal dengan delapan call tujuan Surabaya dan Semarang, serta PT Fajar Bahari Nusantara satu kapal dengan empat call tujuan Jakarta.