Sampit (ANTARA) - Anggota DPRD Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Handoyo J Wibowo menilai penyertaan modal untuk Bank Pembangunan Kalteng menguntungkan daerah dan langkah tersebut membantu peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
"Melalui penyertaan modal itu pemerintah daerah mendapat keuntungan yang besar, jadi tidak ada salahnya jika kerja sama tersebut dilanjutkan dan dari program itu juga membantu peningkatan PAD kita," katanya di Sampit, Selasa
Di tahun anggaran 2020 nanti, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur rencananya akan menyertakan modal sebesar Rp39 miliar kepada Bank Kalteng sehingga diharapkan deviden yang didapat lebih besar lagi. Apalagi jika melihat grafik setiap tahunnya yang cenderung meningkat.
Pada 2013 lalu PAD yang didapat dari penyertaan modal tersebut mencapai Rp3 miliar hingga meningkat setiap tahun. Bahkan di tahun 2018 mampu mencapai angka Rp8 miliar.
"Besar harapan kami di tahun anggaran 2020 nanti deviden yang kita terima meningkat, karena itu sangat membantu pembangunan daerah," ucapnya.
Handoyo minta pemerintah daerah tetap memperhatikan keuangan daerah, meski penyertaan modal lebih menguntungkan, karena pelaksanaan dan pembiayaan program pembangunan lebih penting.
Pemerintah daerah harus tetap memprioritaskan pelaksanaan program pembangunan karena uang yang dipergunakan untuk penyertaan modal merupakan uang rakyat, jadi penggunaannya juga harus mementingkan kepentingan rakyat.
Uang yang dipergunakan untuk penyertaan modal harus benar-benar uang lebih atau yang tidak dipergunakan, bukan untuk kepentingan pembiayaan pembangunan. Meski menguntungkan, penyertaan modal itu jangan sampai mengganggu pelaksanaan program pembangunan.
"Kalau keuangan kita bisa lebih, tidak masalah. Namun harus mempertimbangkan lagi karena di sisi lain kita juga perlu dana untuk pembangunan," pungkasnya.
Handoyo juga minta agar pemerintah kabupaten tidak hanya mencari keuntungan dari kerja sama penyertaan modal tersebut, namun harus mempertimbangkan asas manfaatnya terhadap rakyat.
"Kami sepakat pemerintah daerah melakukan penyertaan modal terhadap Bank Kalteng, namun hal itu dilakukan setelah seluruh rencana program pembangunan aman dati segi pembiayaan," demikian Handoyo.
"Melalui penyertaan modal itu pemerintah daerah mendapat keuntungan yang besar, jadi tidak ada salahnya jika kerja sama tersebut dilanjutkan dan dari program itu juga membantu peningkatan PAD kita," katanya di Sampit, Selasa
Di tahun anggaran 2020 nanti, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur rencananya akan menyertakan modal sebesar Rp39 miliar kepada Bank Kalteng sehingga diharapkan deviden yang didapat lebih besar lagi. Apalagi jika melihat grafik setiap tahunnya yang cenderung meningkat.
Pada 2013 lalu PAD yang didapat dari penyertaan modal tersebut mencapai Rp3 miliar hingga meningkat setiap tahun. Bahkan di tahun 2018 mampu mencapai angka Rp8 miliar.
"Besar harapan kami di tahun anggaran 2020 nanti deviden yang kita terima meningkat, karena itu sangat membantu pembangunan daerah," ucapnya.
Handoyo minta pemerintah daerah tetap memperhatikan keuangan daerah, meski penyertaan modal lebih menguntungkan, karena pelaksanaan dan pembiayaan program pembangunan lebih penting.
Pemerintah daerah harus tetap memprioritaskan pelaksanaan program pembangunan karena uang yang dipergunakan untuk penyertaan modal merupakan uang rakyat, jadi penggunaannya juga harus mementingkan kepentingan rakyat.
Uang yang dipergunakan untuk penyertaan modal harus benar-benar uang lebih atau yang tidak dipergunakan, bukan untuk kepentingan pembiayaan pembangunan. Meski menguntungkan, penyertaan modal itu jangan sampai mengganggu pelaksanaan program pembangunan.
"Kalau keuangan kita bisa lebih, tidak masalah. Namun harus mempertimbangkan lagi karena di sisi lain kita juga perlu dana untuk pembangunan," pungkasnya.
Handoyo juga minta agar pemerintah kabupaten tidak hanya mencari keuntungan dari kerja sama penyertaan modal tersebut, namun harus mempertimbangkan asas manfaatnya terhadap rakyat.
"Kami sepakat pemerintah daerah melakukan penyertaan modal terhadap Bank Kalteng, namun hal itu dilakukan setelah seluruh rencana program pembangunan aman dati segi pembiayaan," demikian Handoyo.