Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menegaskan, pihaknya siap apabila ibu kota negara memang dipindahkan ke wilayah segitiga emas, yakni Kabupaten Gunung Mas dan Katingan serta Kota Palangka Raya.
"Kami sangat siap, hanya saja ada sejumlah hal yang terlebih dulu harus dipenuhi pemerintah pusat jika pemindahan ibu kota telah ditetapkan di Kalteng," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Sugianto menyebut, pihaknya menuntut keadilan bagi masyarakat lokal, yakni berupa sertifikasi lahan warga lokal agar dapat benar-benar diselesaikan. Juga keadilan pada bidang ekonomi.
Sebelum pemindahan dilakukan, agar seluruh perkebunan yang ada di wilayahnya, dapat merealisasikan sejumlah luasan lahan sebagai hak milik masyarakat. Semua itu dilakukan, agar pemindahan tidak menyebabkan ketimpangan di masyarakat.
"Saya tidak ingin warga lokal tersisihkan, makanya pemerintah daerah secara gencar berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki serta memenuhi hak warga," tegasnya.
Baca juga: Sediakan 20 ribu hektare lahan untuk peternakan, kata Gubernur Kalteng
Baca juga: Gubernur Kalteng berharap Jokowi putuskan pemindahan Ibu Kota RI
Bahkan ia tak pernah henti-hentinya mengingatkan kepada warga Kalteng, khususnya yang berada di wilayah segitiga emas, agar tidak mudah menjual lahan milik mereka. Supaya lahan-lahan itu nantinya bisa terus meningkat nilainya dan bisa dimanfaatkan untuk lebih baik lagi kedepannya.
Sedangkan untuk pemenuhan bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lainnya, Sugianto mengaku tak khawatir. Mengingat kucuran anggaran dari pemerintah tentu akan meningkat tajam, guna memenuhi setiap kebutuhan pembangunan pada ibu kota baru.
"Kami disini hanya tinggal menunggu keputusan akhir dari pemerintah pusat, terkait pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan. Yang jelas Kalteng siap menerimanya dan menjadi ibu kota yang baru," jelas Sugianto.
Berdasarkan penjelasan dari Bappenas pada dialog nasional pemindahan ibu kota negara, yakni Kalimantan untuk Indonesia pada Jumat (19/7). Pilihan ibu kota yang baru mengerucut kepada tiga wilayah di Kalimantan, yaitu Kalteng, Kaltim serta Kalsel.
Baca juga: Bentuk tim ekspedisi petakan potensi wilayah calon ibu kota di Kalteng
Baca juga: Kementan siapkan Kalteng sebagai lumbung perkebunan dan hortikultura
"Kami sangat siap, hanya saja ada sejumlah hal yang terlebih dulu harus dipenuhi pemerintah pusat jika pemindahan ibu kota telah ditetapkan di Kalteng," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Sugianto menyebut, pihaknya menuntut keadilan bagi masyarakat lokal, yakni berupa sertifikasi lahan warga lokal agar dapat benar-benar diselesaikan. Juga keadilan pada bidang ekonomi.
Sebelum pemindahan dilakukan, agar seluruh perkebunan yang ada di wilayahnya, dapat merealisasikan sejumlah luasan lahan sebagai hak milik masyarakat. Semua itu dilakukan, agar pemindahan tidak menyebabkan ketimpangan di masyarakat.
"Saya tidak ingin warga lokal tersisihkan, makanya pemerintah daerah secara gencar berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki serta memenuhi hak warga," tegasnya.
Baca juga: Sediakan 20 ribu hektare lahan untuk peternakan, kata Gubernur Kalteng
Baca juga: Gubernur Kalteng berharap Jokowi putuskan pemindahan Ibu Kota RI
Bahkan ia tak pernah henti-hentinya mengingatkan kepada warga Kalteng, khususnya yang berada di wilayah segitiga emas, agar tidak mudah menjual lahan milik mereka. Supaya lahan-lahan itu nantinya bisa terus meningkat nilainya dan bisa dimanfaatkan untuk lebih baik lagi kedepannya.
Sedangkan untuk pemenuhan bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lainnya, Sugianto mengaku tak khawatir. Mengingat kucuran anggaran dari pemerintah tentu akan meningkat tajam, guna memenuhi setiap kebutuhan pembangunan pada ibu kota baru.
"Kami disini hanya tinggal menunggu keputusan akhir dari pemerintah pusat, terkait pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan. Yang jelas Kalteng siap menerimanya dan menjadi ibu kota yang baru," jelas Sugianto.
Berdasarkan penjelasan dari Bappenas pada dialog nasional pemindahan ibu kota negara, yakni Kalimantan untuk Indonesia pada Jumat (19/7). Pilihan ibu kota yang baru mengerucut kepada tiga wilayah di Kalimantan, yaitu Kalteng, Kaltim serta Kalsel.
Baca juga: Bentuk tim ekspedisi petakan potensi wilayah calon ibu kota di Kalteng
Baca juga: Kementan siapkan Kalteng sebagai lumbung perkebunan dan hortikultura