Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah yang juga khatib shalat Idul Adha 1440 Hijriah yang digelar di halaman Bank Indonesia HR Alpha Amirrachman mengajak jemaah yang hadir untuk meneladani pengorbanan yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim.
"Idul Adha identik juga dengan istilah Idul Kurban, maknanya adalah bagaimana sejarah Nabi Ibrahim mengajarkan umat manusia melaksanakan pengorbanan atas perintah Tuhan Yang Maha Kuasa melebihi dari segala-galanya," katanya saat berkutbah di Palangka Raya, Minggu.
Dia mengatakan, ibadah kurban hendaknya juga dimaknai sebagai sebuah upaya yang kuat untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
"Mudah-mudahan pada Idul Adha kali ini, semua bisa memaknai dan meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail untuk selalu siap memberikan yang terbaik demi kepentingan umat," katanya.
Sementara itu, pelaksanaan shalat Idul Adha di Kota Palangka Raya sendiri dilakukan di tengah kabut asap tebal.
"Alhamdulillah meski pagi ini kabut asap tebal menyelimuti Palangka Raya ribuan warga yang ada di halaman Bank Indonesia tetap dapat menjalankan shalat Idul Adha dengan lancar," kata Sekda Kalteng Fahrizal Fitri.
Dia pun mengingatkan warga yang shalat Idul Adha di halaman BI Kantor Perwakilan Kalteng untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Pantauan Antara ribuan warga Muhammadiyah serta warga di Kota Palangka Raya memadati halaman kantor Bank Indonesia Provinsi Kalteng.
Sementara itu, Andi salah seorang warga mengatakan meski kabut asap mengganggu aktivitas tetapi tidak menghambat keluarganya melaksanakan shalat Idul Adha.
Ia pun berharap kabut asap tebal yang melanda wilayah Palangka Raya sejak beberapa waktu lalu segera menghilang.
Baca juga: Diselimuti kabut asap, warga tetap antusias lakukan proses pemotongan hewan kurban
Baca juga: Ribuan warga Palangka Raya sholat Idul Adha di tengah asap
Baca juga: Meski tempat terbatas, warga Veteran tetap khusyuk jalani Shalat Ied
"Idul Adha identik juga dengan istilah Idul Kurban, maknanya adalah bagaimana sejarah Nabi Ibrahim mengajarkan umat manusia melaksanakan pengorbanan atas perintah Tuhan Yang Maha Kuasa melebihi dari segala-galanya," katanya saat berkutbah di Palangka Raya, Minggu.
Dia mengatakan, ibadah kurban hendaknya juga dimaknai sebagai sebuah upaya yang kuat untuk selalu memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri serta meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
"Mudah-mudahan pada Idul Adha kali ini, semua bisa memaknai dan meneladani pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail untuk selalu siap memberikan yang terbaik demi kepentingan umat," katanya.
Sementara itu, pelaksanaan shalat Idul Adha di Kota Palangka Raya sendiri dilakukan di tengah kabut asap tebal.
"Alhamdulillah meski pagi ini kabut asap tebal menyelimuti Palangka Raya ribuan warga yang ada di halaman Bank Indonesia tetap dapat menjalankan shalat Idul Adha dengan lancar," kata Sekda Kalteng Fahrizal Fitri.
Dia pun mengingatkan warga yang shalat Idul Adha di halaman BI Kantor Perwakilan Kalteng untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
Pantauan Antara ribuan warga Muhammadiyah serta warga di Kota Palangka Raya memadati halaman kantor Bank Indonesia Provinsi Kalteng.
Sementara itu, Andi salah seorang warga mengatakan meski kabut asap mengganggu aktivitas tetapi tidak menghambat keluarganya melaksanakan shalat Idul Adha.
Ia pun berharap kabut asap tebal yang melanda wilayah Palangka Raya sejak beberapa waktu lalu segera menghilang.
Baca juga: Diselimuti kabut asap, warga tetap antusias lakukan proses pemotongan hewan kurban
Baca juga: Ribuan warga Palangka Raya sholat Idul Adha di tengah asap
Baca juga: Meski tempat terbatas, warga Veteran tetap khusyuk jalani Shalat Ied