Sampit (ANTARA) - Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah H Supian Hadi mengimbau umat seluruh agama untuk berdoa agar hujan turun sehingga kebakaran lahan dan kabut asap berakhir.
"Saya mengimbau seluruh umat agar kita bersama-sama berdoa supaya turun hujan. Umat Islam diimbau melaksanakan shalat istisqa, umat Kristen berdoa di gereja, begitu juga umat agama lainnya. Semoga hujan segera turun," kata Supian di Sampit, Kamis.
Kebakaran lahan masih terjadi di Kotawaringin Timur. Meski asap yang menyaput Sampit mulai berkurang, namun masyarakat masih cemas karena potensi kebakaran masih tinggi.
Supian mengimbau masyarakat untuk membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat diminta tidak membakar lahan karena saat ini kondisi lahan sangat kering dan api mudah meluas tidak terkendali jika lahan dibakar.
Asap akibat kebakaran lahan menimbulkan dampak besar terhadap masyarakat luas. Jika transportasi terganggu maka dampak buruknya sangat besar terhadap perekonomian. Asap juga berdampak buruk terhadap kesehatan dan pendidikan.
Supian berharap bencana asap parah pada 2015 lalu tidak sampai terulang lagi karena menimbulkan penderitaan bagi masyarakat. Untuk itulah semua pihak diminta peduli membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
"Saya berterima kasih kepada TNI, Polri, seluruh instansi yang selama ini terlibat dalam memadamkan kebakaran, siang dan malam. Terima kasih juga kepada masyarakat yang selama ini telah peduli dan membantu pemerintah," kata Supian.
Baca juga: Santri di Sampit khusyuk mengikuti istigasah minta diturunkan hujan
Baca juga: Potensi kebakaran lahan di Kotim semakin tinggi
Kepala Kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur H Samsudin mengimbau umat Islam melaksanakan shalat istisqa agar Allah menurunkan hujan. Saat ini hujan sangat dibutuhkan supaya kebakaran lahan segera padam dan berakhir.
"Kami segera membuat surat edaran mengimbau kepada seluruh kecamatan dan masjid untuk melaksanakan shalat istisqa. Mudah-mudahan Allah segera menurunkan hujan agar kebakaran lahan tidak terjadi lagi," ujar Samsudin.
Samsudin yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kotawaringin Timur meminta masyarakat menyadari bahwa membakar lahan merugikan masyarakat luas. Membakar lahan membawa dampak mudarat bagi diri sendiri dan orang lain.
"Saya mengimbau seluruh umat agar kita bersama-sama berdoa supaya turun hujan. Umat Islam diimbau melaksanakan shalat istisqa, umat Kristen berdoa di gereja, begitu juga umat agama lainnya. Semoga hujan segera turun," kata Supian di Sampit, Kamis.
Kebakaran lahan masih terjadi di Kotawaringin Timur. Meski asap yang menyaput Sampit mulai berkurang, namun masyarakat masih cemas karena potensi kebakaran masih tinggi.
Supian mengimbau masyarakat untuk membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat diminta tidak membakar lahan karena saat ini kondisi lahan sangat kering dan api mudah meluas tidak terkendali jika lahan dibakar.
Asap akibat kebakaran lahan menimbulkan dampak besar terhadap masyarakat luas. Jika transportasi terganggu maka dampak buruknya sangat besar terhadap perekonomian. Asap juga berdampak buruk terhadap kesehatan dan pendidikan.
Supian berharap bencana asap parah pada 2015 lalu tidak sampai terulang lagi karena menimbulkan penderitaan bagi masyarakat. Untuk itulah semua pihak diminta peduli membantu mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
"Saya berterima kasih kepada TNI, Polri, seluruh instansi yang selama ini terlibat dalam memadamkan kebakaran, siang dan malam. Terima kasih juga kepada masyarakat yang selama ini telah peduli dan membantu pemerintah," kata Supian.
Baca juga: Santri di Sampit khusyuk mengikuti istigasah minta diturunkan hujan
Baca juga: Potensi kebakaran lahan di Kotim semakin tinggi
Kepala Kantor Kementerian Agama Kotawaringin Timur H Samsudin mengimbau umat Islam melaksanakan shalat istisqa agar Allah menurunkan hujan. Saat ini hujan sangat dibutuhkan supaya kebakaran lahan segera padam dan berakhir.
"Kami segera membuat surat edaran mengimbau kepada seluruh kecamatan dan masjid untuk melaksanakan shalat istisqa. Mudah-mudahan Allah segera menurunkan hujan agar kebakaran lahan tidak terjadi lagi," ujar Samsudin.
Samsudin yang juga Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kotawaringin Timur meminta masyarakat menyadari bahwa membakar lahan merugikan masyarakat luas. Membakar lahan membawa dampak mudarat bagi diri sendiri dan orang lain.