Sampit (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya di puskesmas untuk mewaspadai ancaman lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) seiring memasuki musim penghujan.
"Ini teman-teman kita di puskesmas, puskesmas pembantu maupun poskesdes kita instruksikan agar membantu dan tidak meninggalkan tempat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur Umar Kaderi di Sampit, Sabtu.
Ancaman wabah DBD memang selalu menghantui saat musim hujan. Hal itu lantaran nyamuk aedes aegypti penular DBD mudah berkembang biak di tempat-tempat yang banyak terdapat genangan air.
Terlebih saat ini sejumlah kawasan di Kotawaringin Timur sedang dilanda banjir. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan penyakit, termasuk wabah DBD.
Petugas kesehatan di puskesmas diminta untuk sigap membantu jika ada warga yang sakit, termasuk memantau kondisi kesehatan korban banjir. Penanganan kesehatan harus dilakukan secara cepat agar warga yang sakit bisa segera ditolong.
Seluruh pusat pelayanan kesehatan diminta memastikan stok obat-obatan agar selalu siap saat dibutuhkan. Selain itu, upaya pencegahan juga perlu terus dilakukan agar DBD tidak sampai mewabah.
Baca juga: Pemkab Kotim anggarkan insentif pendeta mulai 2025
Pemberantasan nyamuk dengan melakukan pengasapan atau fogging massal, dinilai kurang efektif. Dinas Kesehatan mendorong agar upaya pencegahan dengan cara pemberantasan sarang nyamuk, lebih diutamakan yakni dengan membersihkan lingkungan masing-masing sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak.
"Kita lebih kepada pencegahan melalui pemberantasan sarang nyamuk karena itu yang utama. Itu yang lebih efektif," ujar Umar.
Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk peduli dan berpartisipasi dalam upaya pencegahan meningkatnya kasus DBD. Ini harus diwaspadai karena penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk tersebut bisa memicu kematian.
Untuk itu perlu kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan dan memberantas sarang nyamuk. Sampah yang bisa mengandung air tempat berkembangbiaknya nyamuk, harus dimusnahkan dengan cara dibakar atau ditimbun.
Warga juga diminta menguras tempat penampungan air agar tidak menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Pemberian abate juga bisa membantu untuk membunuh jentik sehingga tidak sampai menjadi nyamuk penularan DBD.
"Kami masih memantau perkembangan dan laporan dari masing-masing puskesmas terkait kasus DBD ini. Mari kita cegah bersama agar DBD tidak sampai mewabah," demikian Umar Kaderi.
Baca juga: Lepas Kafilah MTQH, Bupati Kotim janjikan bonus tambahan
Baca juga: Cita-cita warga binaan Sampit buka usaha budidaya ikan setelah bebas
Baca juga: Harati sebut hak saksi paslon 02 keberatan terhadap hasil pilkada