Sampit (ANTARA) - Dukungan terhadap wacana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Tengah, terus bergema, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur, apalagi daerah ini diyakini akan mendapat imbas positif jika wacana itu terwujud.
"Jika betul Kalteng dipilih menjadi ibu kota negara, maka peran strategis Kotawaringin Timur sebagai gerbang ekonomi, khususnya salah satu pintu masuk perdagangan, akan semakin besar. Ini tentunya akan berdampak positif untuk percepatan pembangunan di wilayah Kotawaringin Timur," kata anggota DPRD Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah di Sampit, Sabtu.
Seperti diketahui, Kalimantan Tengah menjadi salah satu kandidat lokasi pemindahan ibu kota negara. Bahkan belum lama ini Presiden Joko Widodo dan jajarannya sudah meninjau sejumlah titik di Kabupaten Gunung Mas yang untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan dan memetakan kawasan yang dicadangkan menjadi lokasi pemindahan ibu kota.
Saat Pidato Kenegaraan dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (16/8), presiden secara terbuka menyampaikan sekaligus meminta izin rencana pemindahan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan.
Meski presiden belum menyebut provinsi mana yang dipilih, namun pernyataan itu semakin menguatkan peluang ibu kota negara dipindah ke Kalimantan Tengah. Tidak berlebihan pula jika hal itu disikapi oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Kalimantan Tengah.
Selama ini, Kotawaringin Timur memiliki peran sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah, khususnya melalui aktivitas pelabuhan laut dan bandaranya. Jika Kalimantan Tengah menjadi ibu kota negara, maka aktivitas ekonomi di Kotawaringin Timur dipastikan akan meningkat tajam dan akan berimbas positif terhadap sektor lain seperti pariwisata, jasa dan lainnya.
"Tetapi kita juga jangan lupa mempersiapkan sumber daya manusia yang siap bersaing, karena tidak bisa dipungkiri jika pemindahan ibu kota akan menyebabkan meningkatnya para pendatang. Jangan sampai nanti timbul masalah kesenjangan sosial," kata Riskon atau akrab disapa Eko Syailendra.
Politisi muda Partai Golkar ini mengaku sangat mendukung pemindahan ibu kota ke Kalimantan Tengah. Langkah itu akan mempercepat pemerataan pembangunan yang saat ini terkesan terfokus di Pulau Jawa, sehingga di wilayah tengah dan timur akan semakin cepat dan merata.
Antusias serupa juga diungkapkan Bupati H Supian Hadi. Dia sangat yakin pemindahan ibu kota ke Kalimantan Tengah akan membawa dampak besar, tidak hanya bagi kabupaten dan kota di provinsi, tetapi Kalimantan secara umum.
"Terlebih bagi Kotawaringin Timur, tentunya dampak ekonominya akan sangat besar. Peran daerah ini sebagai pintu gerbang ekonomi Kalimantan Tengah akan semakin besar. Saya yakin Kotawaringin Timur akan semakin maju dan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat," kata Supian.
Dia mengajak masyarakat terus meningkatkan kemampuan diri sehingga mampu bersaing dalam peluang kerja dan usaha. Pemerintah daerah juga terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia dan membekali masyarakat dengan menggelar berbagai pelatihan keterampilan kerja dan pengetahuan lainnya.
"Jika betul Kalteng dipilih menjadi ibu kota negara, maka peran strategis Kotawaringin Timur sebagai gerbang ekonomi, khususnya salah satu pintu masuk perdagangan, akan semakin besar. Ini tentunya akan berdampak positif untuk percepatan pembangunan di wilayah Kotawaringin Timur," kata anggota DPRD Kotawaringin Timur Riskon Fabiansyah di Sampit, Sabtu.
Seperti diketahui, Kalimantan Tengah menjadi salah satu kandidat lokasi pemindahan ibu kota negara. Bahkan belum lama ini Presiden Joko Widodo dan jajarannya sudah meninjau sejumlah titik di Kabupaten Gunung Mas yang untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan dan memetakan kawasan yang dicadangkan menjadi lokasi pemindahan ibu kota.
Saat Pidato Kenegaraan dalam Sidang Bersama DPD-DPR di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (16/8), presiden secara terbuka menyampaikan sekaligus meminta izin rencana pemindahan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan.
Meski presiden belum menyebut provinsi mana yang dipilih, namun pernyataan itu semakin menguatkan peluang ibu kota negara dipindah ke Kalimantan Tengah. Tidak berlebihan pula jika hal itu disikapi oleh pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota di Kalimantan Tengah.
Selama ini, Kotawaringin Timur memiliki peran sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah, khususnya melalui aktivitas pelabuhan laut dan bandaranya. Jika Kalimantan Tengah menjadi ibu kota negara, maka aktivitas ekonomi di Kotawaringin Timur dipastikan akan meningkat tajam dan akan berimbas positif terhadap sektor lain seperti pariwisata, jasa dan lainnya.
"Tetapi kita juga jangan lupa mempersiapkan sumber daya manusia yang siap bersaing, karena tidak bisa dipungkiri jika pemindahan ibu kota akan menyebabkan meningkatnya para pendatang. Jangan sampai nanti timbul masalah kesenjangan sosial," kata Riskon atau akrab disapa Eko Syailendra.
Politisi muda Partai Golkar ini mengaku sangat mendukung pemindahan ibu kota ke Kalimantan Tengah. Langkah itu akan mempercepat pemerataan pembangunan yang saat ini terkesan terfokus di Pulau Jawa, sehingga di wilayah tengah dan timur akan semakin cepat dan merata.
Antusias serupa juga diungkapkan Bupati H Supian Hadi. Dia sangat yakin pemindahan ibu kota ke Kalimantan Tengah akan membawa dampak besar, tidak hanya bagi kabupaten dan kota di provinsi, tetapi Kalimantan secara umum.
"Terlebih bagi Kotawaringin Timur, tentunya dampak ekonominya akan sangat besar. Peran daerah ini sebagai pintu gerbang ekonomi Kalimantan Tengah akan semakin besar. Saya yakin Kotawaringin Timur akan semakin maju dan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat," kata Supian.
Dia mengajak masyarakat terus meningkatkan kemampuan diri sehingga mampu bersaing dalam peluang kerja dan usaha. Pemerintah daerah juga terus berupaya meningkatkan sumber daya manusia dan membekali masyarakat dengan menggelar berbagai pelatihan keterampilan kerja dan pengetahuan lainnya.