Palangka Raya (ANTARA) - Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Tengah mencatat kondisi perbankan di provinsi setempat pada Juli 2019 alami pertumbuhan, dan beriringan dengan peningkatan kualitas kredit.
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Kalteng Setian di Palangka Raya, Rabu, mengatakan tumbuhnya perbankan di provinsi ini tercermin dari pertumbuhan indikator utama, yakni aset, kredit dan dana pihak ketiga (DPK).
"Rasio intermediasi perbankan juga tercatat alami peningkatan. Rasio kualitas pembiayaan pun alami perbaikan, yang tercermin dari persentase non-performing loan (NPL) menurun," tambahnya.
Dikatakan, aset perbankan di Kalteng hingga Juli 2019 tercatat sebesar Rp38,98 triliun, naik sekitar Rp1,19 triliun dibandingkan Juni 2019 yang tercatat sekitar Rp37,79 triliun.
Komponen DPK juga tercatat mengalami peningkatan pada bulan Juli 2019 menjadi sebesar Rp27,12 triliun dibandingkan bulan Juni 2019 yang tercatat sebesar Rp26,37 triliun.
"Komponen kredit, baik lokasi proyek maupun lokasi bank, pada Juli 2019 juga mengalami peningkatan. Di mana lokasi proyek naik 0,15 persen (mtm) dan lokasi bank 2,51 persen (mtm)," beber Setian.
Baca juga: BI mencatat konsumsi masyarakat Kalteng turun selama Agustus 2019
Untuk rasio intermediasi perbankan (LDR) Kalteng pada Juli 2019 tercatat sebesar 106,15 persen berdasarkan lokasi bank, dan 203,86 persen berdasarkan lokasi proyek.
LDR lokasi bank meningkat dibandingkan posisi Juni 2019 yang tercatat sebesar 103,83 persen. Peningkatan itu disebabkan indikator kredit yang mengalami kenaikan lebih baik dibandingkan Juni 2019.
Sedangkan LDR lokasi proyek alami menurun dibandingkan Juni 2019 yang tercatat sebesar 204,08. Penurunan itu disebabkan kenaikan kredit lebih rendah dibandingkan Juni 2019.
"Kalau untuk kualitas pembiayaan perbankan, baik lokasi bank maupun lokasi proyek, membaik pada Juli 2019," kata Setian.
Mengenai NPL di Provinsi Kalteng pada Juli 2019 tercatat 1,11 persen berdasarkan lokasi bank, dan 1,62 persen berdasarkan lokasi proyek.
"Kondisi itu mengalami penurunan dibandingkan Juni 2019 yang tercatat sebesar 1,13 persen berdasarkan lokasi bank, 1,95 persen berdasarkan lokasi proyek," demikian Setian.
Baca juga: Jaringan internet dan SDM jadi tantangan BI Kalteng terapkan QRIS
Baca juga: BI Kalteng tingkatkan pemahaman siswa SMA terkait Bank Sentral
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Perwakilan Kalteng Setian di Palangka Raya, Rabu, mengatakan tumbuhnya perbankan di provinsi ini tercermin dari pertumbuhan indikator utama, yakni aset, kredit dan dana pihak ketiga (DPK).
"Rasio intermediasi perbankan juga tercatat alami peningkatan. Rasio kualitas pembiayaan pun alami perbaikan, yang tercermin dari persentase non-performing loan (NPL) menurun," tambahnya.
Dikatakan, aset perbankan di Kalteng hingga Juli 2019 tercatat sebesar Rp38,98 triliun, naik sekitar Rp1,19 triliun dibandingkan Juni 2019 yang tercatat sekitar Rp37,79 triliun.
Komponen DPK juga tercatat mengalami peningkatan pada bulan Juli 2019 menjadi sebesar Rp27,12 triliun dibandingkan bulan Juni 2019 yang tercatat sebesar Rp26,37 triliun.
"Komponen kredit, baik lokasi proyek maupun lokasi bank, pada Juli 2019 juga mengalami peningkatan. Di mana lokasi proyek naik 0,15 persen (mtm) dan lokasi bank 2,51 persen (mtm)," beber Setian.
Baca juga: BI mencatat konsumsi masyarakat Kalteng turun selama Agustus 2019
Untuk rasio intermediasi perbankan (LDR) Kalteng pada Juli 2019 tercatat sebesar 106,15 persen berdasarkan lokasi bank, dan 203,86 persen berdasarkan lokasi proyek.
LDR lokasi bank meningkat dibandingkan posisi Juni 2019 yang tercatat sebesar 103,83 persen. Peningkatan itu disebabkan indikator kredit yang mengalami kenaikan lebih baik dibandingkan Juni 2019.
Sedangkan LDR lokasi proyek alami menurun dibandingkan Juni 2019 yang tercatat sebesar 204,08. Penurunan itu disebabkan kenaikan kredit lebih rendah dibandingkan Juni 2019.
"Kalau untuk kualitas pembiayaan perbankan, baik lokasi bank maupun lokasi proyek, membaik pada Juli 2019," kata Setian.
Mengenai NPL di Provinsi Kalteng pada Juli 2019 tercatat 1,11 persen berdasarkan lokasi bank, dan 1,62 persen berdasarkan lokasi proyek.
"Kondisi itu mengalami penurunan dibandingkan Juni 2019 yang tercatat sebesar 1,13 persen berdasarkan lokasi bank, 1,95 persen berdasarkan lokasi proyek," demikian Setian.
Baca juga: Jaringan internet dan SDM jadi tantangan BI Kalteng terapkan QRIS
Baca juga: BI Kalteng tingkatkan pemahaman siswa SMA terkait Bank Sentral