Rantau Pulut, Seruyan (ANTARA) - Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah Yulhaidir membuka acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XV dan Festival Seni Qasidah (FSQ) tingkat kabupaten di Rantau Pulut, Kecamatan Seruyan Tengah, Selasa (1/10).
"Pada hakekatnya pelaksanaan MTQ dan FSQ bertujuan untuk membina ukhuwah Islamiyah, dalam rangka meningkatkan seni qasidah di Seruyan," katanya.
Pelaksanaan MTQ dan FSQ sejatinya dapat meningkatkan jejak-jejak peradaban yang ditandai dengan perubahan pola pikir, kebiasaan dan kerakter dari pemikiran sempit menjadi pemikiran terbuka dan maju, meningkatkan pemahaman penghayatan ajaran Islam serta menyiarkan dakwah islami.
Selain itu momentum, pelaksanaan MTQ dan FSQ pada tahun ini hendaknya bersama-sama bisa dijadikan sebagai salah satu tonggak, dalam rangka membina qori-qoriah maupun hafiz-hafizah menuju kemandirian.
"Pelaksanaan ini juga tentunya menjadi sarana pembelajaran dan evaluasi bagi kemajuan masyarakat, dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan yang dimulai dari pemahaman membaca dan menulis Al Quran secara baik dan benar," terangnya.
Ia berpesan, jangan sampai terjebak pada seremonial kegiatan saja, tanpa memaknai dan berupaya mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Semua yang terlibat harus bermusabaqah atau berlomba menunjukkan kualitas terbaik.
Bukan hanya dalam arena MTQ, tetapi juga berlomba dalam kehidupan sehari-hari menjadi yang terbaik, serta memiliki akhlak dan amalan sesuai dengan Al Quran dan hadis.
"Pada hakekatnya pelaksanaan MTQ dan FSQ bertujuan untuk membina ukhuwah Islamiyah, dalam rangka meningkatkan seni qasidah di Seruyan," katanya.
Pelaksanaan MTQ dan FSQ sejatinya dapat meningkatkan jejak-jejak peradaban yang ditandai dengan perubahan pola pikir, kebiasaan dan kerakter dari pemikiran sempit menjadi pemikiran terbuka dan maju, meningkatkan pemahaman penghayatan ajaran Islam serta menyiarkan dakwah islami.
Selain itu momentum, pelaksanaan MTQ dan FSQ pada tahun ini hendaknya bersama-sama bisa dijadikan sebagai salah satu tonggak, dalam rangka membina qori-qoriah maupun hafiz-hafizah menuju kemandirian.
"Pelaksanaan ini juga tentunya menjadi sarana pembelajaran dan evaluasi bagi kemajuan masyarakat, dalam menghayati dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan yang dimulai dari pemahaman membaca dan menulis Al Quran secara baik dan benar," terangnya.
Ia berpesan, jangan sampai terjebak pada seremonial kegiatan saja, tanpa memaknai dan berupaya mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Semua yang terlibat harus bermusabaqah atau berlomba menunjukkan kualitas terbaik.
Bukan hanya dalam arena MTQ, tetapi juga berlomba dalam kehidupan sehari-hari menjadi yang terbaik, serta memiliki akhlak dan amalan sesuai dengan Al Quran dan hadis.