Sampit (ANTARA) - Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Nadie mengaku sangat prihatin dengan kekurangan petugas kesehatan di pelosok daerah itu, bahkan ada puskesmas yang hingga kini tidak memiliki dokter.
"Seperti Puskesmas Bukit Santuai ini sudah lama tidak memiliki dokter. Pelayanan kesehatan hanya mengandalkan perawat. Ini tentu harus menjadi perhatian serius agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal," kata Nadie di Sampit, Minggu.
Ketua Fraksi Golkar ini mengatakan, kondisi ini sudah berlangsung lama namun belum juga mendapat prioritas dari pemerintah kabupaten. Padahal, masyarakat sangat membutuhkan agar pelayanan kesehatan lebih optimal.
Puskesmas yang terletak di Desa Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai itu seharusnya bisa menjadi ujung tombak bagi pelayanan kesehatan masyarakat di pelosok kecamatan tersebut. Tujuannya agar pertolongan pertama bisa lebih optimal, sehingga hanya pasien dalam kondisi serius yang perlu dirujuk ke Rumah Sakit Pratama Parenggean atau RSUD dr Murjani Sampit.
Penanganan pertama di puskesmas juga sangat berpengaruh terhadap risiko fatalitas pasien penyakit tertentu yang selanjutnya membutuhkan penanganan intensif di rumah sakit. Penanganan yang maksimal di puskesmas, dapat membantu peluang tindakan medis lebih besar untuk menyelamatkan pasien.
Saat melaksanakan reses perorangan dan berkunjung ke puskesmas tersebut, Nadie kembali menerima aspirasi masyarakat dan petugas kesehatan setempat agar pemerintah kabupaten menempatkan dokter di puskesmas tersebut.
Kapasitas dokter tentu berbeda dengan perawat. Untuk itulah dibutuhkan tenaga dokter untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai.
Baca juga: DPRD Kotim minta PDAM perluas layanan tanggulangi kesulitan air bersih
Baca juga: Pria ini mencuri di masjid berdalih terdesak bayar cicilan sepeda motor
Nadie mendesak pemerintah kabupaten melalui Dinas Kesehatan melakukan pemerataan tenaga medis hingga ke kawasan pelosok. Puskesmas yang membutuhkan dokter diharapkan segera dipenuhi demi pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat.
"Jangan dibiarkan lama seperti ini. Masyarakat membutuhkan dokter. Fasilitas kesehatan di puskesmas juga harus dilengkapi. Jangan menumpuk dan memprioritaskan di perkotaan. Kawasan pelosok juga harus diperhatikan," tegas Nadie.
Sementara itu, berdasarkan pengumuman seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kotawaringin Timur 2019, belum ada dicantumkan formasi tambahan tenaga kesehatan dokter maupun perawat untuk Puskesmas Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai.
Berdasarkan data, puskesmas yang mendapat alokasi tenaga kesehatan hanya Puskesmas Tualan Hulu yakni formasi dokter umum, dokter gigi, asisten apoteker, bidan, perawat dan perawat gigi.
Baca juga: Ini rincian lengkap formasi CPNS Kotim, pendaftaran dimulai Senin
Baca juga: DPRD Kotim sayangkan program CSR tidak terkoordinasi
"Seperti Puskesmas Bukit Santuai ini sudah lama tidak memiliki dokter. Pelayanan kesehatan hanya mengandalkan perawat. Ini tentu harus menjadi perhatian serius agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara maksimal," kata Nadie di Sampit, Minggu.
Ketua Fraksi Golkar ini mengatakan, kondisi ini sudah berlangsung lama namun belum juga mendapat prioritas dari pemerintah kabupaten. Padahal, masyarakat sangat membutuhkan agar pelayanan kesehatan lebih optimal.
Puskesmas yang terletak di Desa Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai itu seharusnya bisa menjadi ujung tombak bagi pelayanan kesehatan masyarakat di pelosok kecamatan tersebut. Tujuannya agar pertolongan pertama bisa lebih optimal, sehingga hanya pasien dalam kondisi serius yang perlu dirujuk ke Rumah Sakit Pratama Parenggean atau RSUD dr Murjani Sampit.
Penanganan pertama di puskesmas juga sangat berpengaruh terhadap risiko fatalitas pasien penyakit tertentu yang selanjutnya membutuhkan penanganan intensif di rumah sakit. Penanganan yang maksimal di puskesmas, dapat membantu peluang tindakan medis lebih besar untuk menyelamatkan pasien.
Saat melaksanakan reses perorangan dan berkunjung ke puskesmas tersebut, Nadie kembali menerima aspirasi masyarakat dan petugas kesehatan setempat agar pemerintah kabupaten menempatkan dokter di puskesmas tersebut.
Kapasitas dokter tentu berbeda dengan perawat. Untuk itulah dibutuhkan tenaga dokter untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai.
Baca juga: DPRD Kotim minta PDAM perluas layanan tanggulangi kesulitan air bersih
Baca juga: Pria ini mencuri di masjid berdalih terdesak bayar cicilan sepeda motor
Nadie mendesak pemerintah kabupaten melalui Dinas Kesehatan melakukan pemerataan tenaga medis hingga ke kawasan pelosok. Puskesmas yang membutuhkan dokter diharapkan segera dipenuhi demi pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat.
"Jangan dibiarkan lama seperti ini. Masyarakat membutuhkan dokter. Fasilitas kesehatan di puskesmas juga harus dilengkapi. Jangan menumpuk dan memprioritaskan di perkotaan. Kawasan pelosok juga harus diperhatikan," tegas Nadie.
Sementara itu, berdasarkan pengumuman seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kotawaringin Timur 2019, belum ada dicantumkan formasi tambahan tenaga kesehatan dokter maupun perawat untuk Puskesmas Tumbang Penyahuan Kecamatan Bukit Santuai.
Berdasarkan data, puskesmas yang mendapat alokasi tenaga kesehatan hanya Puskesmas Tualan Hulu yakni formasi dokter umum, dokter gigi, asisten apoteker, bidan, perawat dan perawat gigi.
Baca juga: Ini rincian lengkap formasi CPNS Kotim, pendaftaran dimulai Senin
Baca juga: DPRD Kotim sayangkan program CSR tidak terkoordinasi