Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah didorong memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan pelayanan dan pendapatan asli daerah karena potensinya masih cukup besar.
"Ke depan kami juga merencanakan agar semua memaksimalkan sistem elektronik, seperti e-budgeting, e-performance, e-travel, e-school dan lainnya. Ini demi kemudahan dan peningkatan pelayanan," kata anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Muhammad Kurniawan Anwar di Sampit, Rabu.
E-budgeting merupakan sistem penyusunan anggaran secara elektronik. Penggunaan sistem ini dalam pemerintahan diharapkan mampu memproteksi pelaksanaan penganggaran.
Pemanfaatan e-performance merupakan aplikasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sistem ini untuk untuk memudahkan proses pemantauan dan pengendalian kinerja dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja unit kerja.
Sementara itu, e-travel bertujuan untuk mempermudah dalam perencanaan, pengelolaan dan mengatur transaksi. Sistem ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan suatu sistem keputusan.
Pemanfaatan teknologi informasi ini dinilai penting untuk dioptimalkan demi peningkatan kinerja pemerintah daerah. Komisi IV akan mengkaji saat ada dengar pendapat dengan satuan organisasi perangkat daerah terkait.
Baca juga: Masyarakat pelosok Kotim berharap rasionalisasi APBD tidak menghambat pemerataan pembangunan
Politisi muda Partai Amanat Nasional ini menilai, pemanfaatan teknologi informasi sangat bermanfaat untuk tujuan transparansi, memangkas birokrasi, memberi kemudahan masyarakat, efektivitas, menekan potensi penyimpangan dan mencegah kebocoran anggaran serta pendapatan.
"Dalam bidang pendapatan, terobosan yang akan kami kaji adalah e-parking yang akan menggunakan 'smart card'. Kartu ini berguna untuk pembayaran parkir, dan juga bisa digunakan untuk berbelanja. Ini merupakan sebuah langkah yang visioner dan sangat sesuai dengan perkembangan zaman yang begitu cepat," tambah Kurniawan.
Kurniawan mendorong seluruh satuan organisasi perangkat daerah bahu membahu meningkatkan pendapatan asli daerah, terlebih instansi yang memiliki kewenangan memungut retribusi daerah maupun pajak daerah.
Kerja keras menggali dan meningkatkan pendapatan dibutuhkan karena target pendapatan asli daerah atau PAD pada 2020 nanti cukup tinggi yakni Rp270 miliar. Semua perangkat daerah didorong untuk membuat terobosan dalam menggali sumber-sumber pendapatan baru.
Baca juga: Guru honorer pedalaman Kotim diprioritaskan diangkat jadi tenaga kontrak
"Ke depan kami juga merencanakan agar semua memaksimalkan sistem elektronik, seperti e-budgeting, e-performance, e-travel, e-school dan lainnya. Ini demi kemudahan dan peningkatan pelayanan," kata anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Muhammad Kurniawan Anwar di Sampit, Rabu.
E-budgeting merupakan sistem penyusunan anggaran secara elektronik. Penggunaan sistem ini dalam pemerintahan diharapkan mampu memproteksi pelaksanaan penganggaran.
Pemanfaatan e-performance merupakan aplikasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sistem ini untuk untuk memudahkan proses pemantauan dan pengendalian kinerja dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan kinerja unit kerja.
Sementara itu, e-travel bertujuan untuk mempermudah dalam perencanaan, pengelolaan dan mengatur transaksi. Sistem ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pengambilan suatu sistem keputusan.
Pemanfaatan teknologi informasi ini dinilai penting untuk dioptimalkan demi peningkatan kinerja pemerintah daerah. Komisi IV akan mengkaji saat ada dengar pendapat dengan satuan organisasi perangkat daerah terkait.
Baca juga: Masyarakat pelosok Kotim berharap rasionalisasi APBD tidak menghambat pemerataan pembangunan
Politisi muda Partai Amanat Nasional ini menilai, pemanfaatan teknologi informasi sangat bermanfaat untuk tujuan transparansi, memangkas birokrasi, memberi kemudahan masyarakat, efektivitas, menekan potensi penyimpangan dan mencegah kebocoran anggaran serta pendapatan.
"Dalam bidang pendapatan, terobosan yang akan kami kaji adalah e-parking yang akan menggunakan 'smart card'. Kartu ini berguna untuk pembayaran parkir, dan juga bisa digunakan untuk berbelanja. Ini merupakan sebuah langkah yang visioner dan sangat sesuai dengan perkembangan zaman yang begitu cepat," tambah Kurniawan.
Kurniawan mendorong seluruh satuan organisasi perangkat daerah bahu membahu meningkatkan pendapatan asli daerah, terlebih instansi yang memiliki kewenangan memungut retribusi daerah maupun pajak daerah.
Kerja keras menggali dan meningkatkan pendapatan dibutuhkan karena target pendapatan asli daerah atau PAD pada 2020 nanti cukup tinggi yakni Rp270 miliar. Semua perangkat daerah didorong untuk membuat terobosan dalam menggali sumber-sumber pendapatan baru.
Baca juga: Guru honorer pedalaman Kotim diprioritaskan diangkat jadi tenaga kontrak