Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mendorong generasi muda di wilayahnya, agar tak malu untuk memilih profesi atau pekerjaan sebagai seorang petani.
"Kalteng memiliki banyak potensi yang masih bisa dikembangkan di bidang pertanian, untuk itulah perlu peran serta dari generasi muda," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Dorongan itu sebagai respon terkait pernyataan pemerintah pusat beberapa waktu lalu, bahwa rata-rata petani Indonesia berusia di atas 40 tahun. Pemprov pun turut berupaya untuk mengatasi krisis tersebut.
Utamanya bagi mereka yang merupakan lulusan pertanian dari sebuah perguruan tinggi, hendaknya menjadikan kondisi tersebut sebagai peluang yang sangat potensial untuk dimanfaatkan.
"Kami akan mendorong generasi muda mengembangkan sektor pertanian, utamanya dengan memanfaatkan perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi," jelasnya kepada awak media.
Menurutnya, kemajuan teknologi tak hanya bisa dimanfaatkan untuk membantu pengembangan proses cocok tanam dan lainnya di lapangan. Namun juga dari sisi pemasaran atau penjualan produk.
Seperti berbagai media sosial yang tersedia saat ini, bisa dimanfaatkan sebagai pasar online. Hingga dalam memasarkan maupun menemukan mitra bisnis pada bidang pertanian, dapat dilakukan melalui dunia maya.
Program swasembada pangan maupun keinginan pemprov menjadikan Kalteng sebagai penyangga pangan nasional, diharapkan mampu memotivasi sekaligus menjadi tantangan bagi generasi muda untuk terus berinovasi di bidang pertanian.
"Adanya inovasi-inovasi baru yang dikembangkan generasi muda, dipastikan akan mempermudah pekerjaan di bidang pertanian," ungkap Sugianto.
Lebih lanjut ia menjabarkan, peluang di bidang pertanian sangatlah potensial, terutama untuk memangkas angka pengangguran di daerah. Juga sebagai upaya memacu laju pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Pemprov pun siap memberikan berbagai bantuan dan dukungan pada bidang pertanian, melalui sinergi dengan pemkab maupun pemkot," terangnya di sela kegiatan kerjanya.
"Kalteng memiliki banyak potensi yang masih bisa dikembangkan di bidang pertanian, untuk itulah perlu peran serta dari generasi muda," katanya di Palangka Raya, Kamis.
Dorongan itu sebagai respon terkait pernyataan pemerintah pusat beberapa waktu lalu, bahwa rata-rata petani Indonesia berusia di atas 40 tahun. Pemprov pun turut berupaya untuk mengatasi krisis tersebut.
Utamanya bagi mereka yang merupakan lulusan pertanian dari sebuah perguruan tinggi, hendaknya menjadikan kondisi tersebut sebagai peluang yang sangat potensial untuk dimanfaatkan.
"Kami akan mendorong generasi muda mengembangkan sektor pertanian, utamanya dengan memanfaatkan perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi," jelasnya kepada awak media.
Menurutnya, kemajuan teknologi tak hanya bisa dimanfaatkan untuk membantu pengembangan proses cocok tanam dan lainnya di lapangan. Namun juga dari sisi pemasaran atau penjualan produk.
Seperti berbagai media sosial yang tersedia saat ini, bisa dimanfaatkan sebagai pasar online. Hingga dalam memasarkan maupun menemukan mitra bisnis pada bidang pertanian, dapat dilakukan melalui dunia maya.
Program swasembada pangan maupun keinginan pemprov menjadikan Kalteng sebagai penyangga pangan nasional, diharapkan mampu memotivasi sekaligus menjadi tantangan bagi generasi muda untuk terus berinovasi di bidang pertanian.
"Adanya inovasi-inovasi baru yang dikembangkan generasi muda, dipastikan akan mempermudah pekerjaan di bidang pertanian," ungkap Sugianto.
Lebih lanjut ia menjabarkan, peluang di bidang pertanian sangatlah potensial, terutama untuk memangkas angka pengangguran di daerah. Juga sebagai upaya memacu laju pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Pemprov pun siap memberikan berbagai bantuan dan dukungan pada bidang pertanian, melalui sinergi dengan pemkab maupun pemkot," terangnya di sela kegiatan kerjanya.