Buntok (ANTARA) - Anggota DPRD Barito Selatan Kalimantan Tengah Sudiarto menilai pengelolaan administrasi pada Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) kabupaten setempat masih lemah.
"Karena kegiatan Barsel Expo pada 2018 yang lalu masih ada tunggakan utang yang belum terbayarkan kepada pihak event organizer," katanya, di Buntok, Selasa.
Sudiarto mengatakan, alasan pihak Disdagkop belum membayar utang karena tidak ada surat menyurat terkait hal itu, sehingga utang kepada event organizer (EO) yang melaksanakan kegiatan tersebut hingga kini belum juga terbayarkan.
"Namun yang menjadi pertanyaan, kenapa kegiatan itu bisa terlaksana, kalau tanpa ada surat menyurat berupa kontrak kerjanya," ucap Sudiarto.
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) Barito Selatan itu mensinyalir ada hal-hal yang sangat krusial, sehingga kegiatan Barsel Expo pada 2018 yang lalu belum terbayar lunas kepada event organizer yang melaksanakan kegiatan itu hingga saat ini.
Oleh karena itu dia berharap agar Disdagkop dan UKM Barito Selatan bisa melakukan pembenahan-pembenahan administrasi agar lebih bagus lagi. Diharapkan ada keseriusan untuk melakukan perbaikan agar hal serupa tidak terulang.
"Saya juga berharap agar hal seperti ini tidak lagi terjadi di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan Barsel Expo," harap Sudiarto.
Selain itu ia juga mengharapkan kepada Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) Barito Selatan supaya menyelesaikan dan melunasi utang dengan EO yang melaksanakan Barsel Expo 2018 yang lalu.
"Karena utang terkait dengan kegiatan tersebut belum juga terbayarkan hingga saat ini, dan diharapkan pihak Disdagkop Barito Selatan untuk menyelesaikannya," demikian kata Sudiarto.
Hal kurang baik yang pernah terjadi diharapkan menjadi pelajaran dan bahan evaluasi agar tidak terulang. Kekeliruan bisa diperbaiki jika memang ada keseriusan untuk memperbaikinya.
"Karena kegiatan Barsel Expo pada 2018 yang lalu masih ada tunggakan utang yang belum terbayarkan kepada pihak event organizer," katanya, di Buntok, Selasa.
Sudiarto mengatakan, alasan pihak Disdagkop belum membayar utang karena tidak ada surat menyurat terkait hal itu, sehingga utang kepada event organizer (EO) yang melaksanakan kegiatan tersebut hingga kini belum juga terbayarkan.
"Namun yang menjadi pertanyaan, kenapa kegiatan itu bisa terlaksana, kalau tanpa ada surat menyurat berupa kontrak kerjanya," ucap Sudiarto.
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) Barito Selatan itu mensinyalir ada hal-hal yang sangat krusial, sehingga kegiatan Barsel Expo pada 2018 yang lalu belum terbayar lunas kepada event organizer yang melaksanakan kegiatan itu hingga saat ini.
Oleh karena itu dia berharap agar Disdagkop dan UKM Barito Selatan bisa melakukan pembenahan-pembenahan administrasi agar lebih bagus lagi. Diharapkan ada keseriusan untuk melakukan perbaikan agar hal serupa tidak terulang.
"Saya juga berharap agar hal seperti ini tidak lagi terjadi di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan Barsel Expo," harap Sudiarto.
Selain itu ia juga mengharapkan kepada Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM) Barito Selatan supaya menyelesaikan dan melunasi utang dengan EO yang melaksanakan Barsel Expo 2018 yang lalu.
"Karena utang terkait dengan kegiatan tersebut belum juga terbayarkan hingga saat ini, dan diharapkan pihak Disdagkop Barito Selatan untuk menyelesaikannya," demikian kata Sudiarto.
Hal kurang baik yang pernah terjadi diharapkan menjadi pelajaran dan bahan evaluasi agar tidak terulang. Kekeliruan bisa diperbaiki jika memang ada keseriusan untuk memperbaikinya.