Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah optimistis pembentukan Kabupaten Kotawaringin Utara atau disingkat Kotara bisa terwujud karena sangat dibutuhkan masyarakat dan memenuhi persyaratan.
"Informasi dari Kementerian Dalam Negeri, Kotara termasuk yang lengkap dan kemungkinan besar disetujui. Saat ini sedang moratorium. Kalau moratorium sudah dibuka oleh presiden, maka kemungkinan akan disetujui," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Kamis.
Kabupaten Kotawaringin Utara rencananya dibentuk dari wilayah Utara Kabupaten Kotawaringin Timur. Wilayah tersebut meliputi enak kecamatan, yaitu Parenggean, Antang Kalang, Mentaya Hulu, Telaga Antang, Tualan Hulu dan Bukit Santuai.
Pemekaran wilayah dinilai menjadi solusi untuk percepatan pemerataan dan peningkatan pembangunan di kawasan utara. Selama ini pembangunan di wilayah yang bisa ditempuh dalam waktu tiga hingga lima jam itu dinilai belum optimal karena terbatasnya anggaran pemerintah daerah dan jauhnya lokasi dari pusat kota.
Usulan pembentukan Kotawaringin Utara sudah sampai ke tingkat pusat, bahkan mulai dibahas di DPR RI, namun langkah ini sementara tertahan lantaran Presiden Joko Widodo memutuskan melakukan moratorium pemekaran wilayah.
Moratorium tersebut tidak menyurutkan tekad dan semangat pemerintah daerah dan masyarakat untuk memperjuangkan Kotawaringin Utara. Aspirasi ini terus digaungkan dan diyakini akan terwujud.
"Makanya sebagai kabupaten induk, Kotawaringin Timur harus mempersiapkan diri, salah satunya mengembangkan pariwisata. Event olahraga pun juga berkaitan dengan pariwisata," kata Halikinnor.
Baca juga: Laju kerusakan DAS Mentaya harus dicegah
Jika Kotawaringin Utara terbentuk maka pendapatan asli daerah yang selama cukup besar disumbang kawasan utara dari sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan, otomatis akan hilang. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur harus sudah mengantisipasi kondisi itu agar nantinya tidak sampai mengganggu pembangunan di kabupaten ini.
Berbagai potensi dioptimalkan seperti transportasi, perdagangan, pendidikan, pariwisata dan hiburan. Pariwisata menjadi prioritas karena semua bidang akan merujuk dan berkaitan pada sektor ini.
Sejumlah negara maupun provinsi sudah membuktikan pariwisata bisa diandalkan untuk memacu bahkan menopang perekonomian mereka. Keyakinan itu pula yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sehingga semakin gencar mengembangkan pariwisata sejak beberapa tahun terakhir.
Halikinnor menegaskan, pemekaran wilayah bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika Kotawaringin Utara terbentuk, dia berharap kabupaten baru ini dan Kotawaringin Timur sebagai kabupaten induk, bisa sama-sama maju.
Baca juga: Maling beraksi di masjid saat jamaah shalat
Baca juga: Usai tangkap pengedar uang palsu, Polres Kotim kejar pembuatnya
"Informasi dari Kementerian Dalam Negeri, Kotara termasuk yang lengkap dan kemungkinan besar disetujui. Saat ini sedang moratorium. Kalau moratorium sudah dibuka oleh presiden, maka kemungkinan akan disetujui," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Kamis.
Kabupaten Kotawaringin Utara rencananya dibentuk dari wilayah Utara Kabupaten Kotawaringin Timur. Wilayah tersebut meliputi enak kecamatan, yaitu Parenggean, Antang Kalang, Mentaya Hulu, Telaga Antang, Tualan Hulu dan Bukit Santuai.
Pemekaran wilayah dinilai menjadi solusi untuk percepatan pemerataan dan peningkatan pembangunan di kawasan utara. Selama ini pembangunan di wilayah yang bisa ditempuh dalam waktu tiga hingga lima jam itu dinilai belum optimal karena terbatasnya anggaran pemerintah daerah dan jauhnya lokasi dari pusat kota.
Usulan pembentukan Kotawaringin Utara sudah sampai ke tingkat pusat, bahkan mulai dibahas di DPR RI, namun langkah ini sementara tertahan lantaran Presiden Joko Widodo memutuskan melakukan moratorium pemekaran wilayah.
Moratorium tersebut tidak menyurutkan tekad dan semangat pemerintah daerah dan masyarakat untuk memperjuangkan Kotawaringin Utara. Aspirasi ini terus digaungkan dan diyakini akan terwujud.
"Makanya sebagai kabupaten induk, Kotawaringin Timur harus mempersiapkan diri, salah satunya mengembangkan pariwisata. Event olahraga pun juga berkaitan dengan pariwisata," kata Halikinnor.
Baca juga: Laju kerusakan DAS Mentaya harus dicegah
Jika Kotawaringin Utara terbentuk maka pendapatan asli daerah yang selama cukup besar disumbang kawasan utara dari sektor pertambangan, perkebunan dan kehutanan, otomatis akan hilang. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur harus sudah mengantisipasi kondisi itu agar nantinya tidak sampai mengganggu pembangunan di kabupaten ini.
Berbagai potensi dioptimalkan seperti transportasi, perdagangan, pendidikan, pariwisata dan hiburan. Pariwisata menjadi prioritas karena semua bidang akan merujuk dan berkaitan pada sektor ini.
Sejumlah negara maupun provinsi sudah membuktikan pariwisata bisa diandalkan untuk memacu bahkan menopang perekonomian mereka. Keyakinan itu pula yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sehingga semakin gencar mengembangkan pariwisata sejak beberapa tahun terakhir.
Halikinnor menegaskan, pemekaran wilayah bertujuan untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika Kotawaringin Utara terbentuk, dia berharap kabupaten baru ini dan Kotawaringin Timur sebagai kabupaten induk, bisa sama-sama maju.
Baca juga: Maling beraksi di masjid saat jamaah shalat
Baca juga: Usai tangkap pengedar uang palsu, Polres Kotim kejar pembuatnya