Jakarta (ANTARA) - Perdana Menteri Republik Ceko, Andrej Babis memecat kepala keamanan siber negara itu, pukulan terbaru dalam perselisihan setahun tentang ancaman yang ditimbulkan oleh perusahaan China Huawei Technologies dan ZTE.
Pemecatan Dusan Navratil -- yang sebelumnya memperingatkan ancaman -- juga menambah daftar kontroversi yang berkembang antara China dan negara Eropa Timur.
Babis mengatakan para menteri pemerintah telah "dengan suara bulat setuju" pemecatan itu dan bahwa Navratil tidak memiliki pengalaman, keterampilan manajerial dan keahlian komunikasi untuk pekerjaan itu, demikian siaran radio nasional Czech Radio melaporkan.
Navratil menjadi direktur utama Badan Keamanan Informasi dan Siber Nasional -- yang dikenal sebagai Nukib -- pada 2017 setelah menjabat sebagai kepala Otoritas Keamanan Nasional selama 10 tahun.
Dalam sebuah pernyataan di situs web Nukib pada hari Senin (16/12), Navratil mengatakan dia "terkejut" dengan alasan perdana menteri untuk pemecatannya tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.
Nukib berada di tengah kontroversi selama setahun atas laporannya pada Desember 2018 tentang ancaman keamanan yang dikatakannya digencarkan oleh Huawei dan ZTE.
Babis memerintahkan lembaga pemerintah untuk berhenti menggunakan ponsel Huawei pada bulan Desember, tetapi meminta Nukib untuk memberikan lebih banyak bukti risiko, demikian mengutip South China Morning Post, Kamis.
Penerjemah: Suryanto
Pemecatan Dusan Navratil -- yang sebelumnya memperingatkan ancaman -- juga menambah daftar kontroversi yang berkembang antara China dan negara Eropa Timur.
Babis mengatakan para menteri pemerintah telah "dengan suara bulat setuju" pemecatan itu dan bahwa Navratil tidak memiliki pengalaman, keterampilan manajerial dan keahlian komunikasi untuk pekerjaan itu, demikian siaran radio nasional Czech Radio melaporkan.
Navratil menjadi direktur utama Badan Keamanan Informasi dan Siber Nasional -- yang dikenal sebagai Nukib -- pada 2017 setelah menjabat sebagai kepala Otoritas Keamanan Nasional selama 10 tahun.
Dalam sebuah pernyataan di situs web Nukib pada hari Senin (16/12), Navratil mengatakan dia "terkejut" dengan alasan perdana menteri untuk pemecatannya tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.
Nukib berada di tengah kontroversi selama setahun atas laporannya pada Desember 2018 tentang ancaman keamanan yang dikatakannya digencarkan oleh Huawei dan ZTE.
Babis memerintahkan lembaga pemerintah untuk berhenti menggunakan ponsel Huawei pada bulan Desember, tetapi meminta Nukib untuk memberikan lebih banyak bukti risiko, demikian mengutip South China Morning Post, Kamis.
Penerjemah: Suryanto