Palangka Raya (ANTARA) - Salah satu cara yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk menumbuhkan semangat generasi muda di bidang pertanian, yaitu dengan menyukseskan pelaksanaan program Pertanian Masuk Sekolah (Tani Mas).
"Tani Mas merupakan program dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI yang bertujuan menumbuhkan semangat berwirausaha dan meningkatkan ketertarikan para siswa pada bidang pertanian," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalteng Lilis Suriani di Palangka Raya, Rabu.
Tani Mas adalah kegiatan budidaya pertanian yang dilaksanakan oleh para siswa dan guru di lingkungan sekolah, di bawah tanggung jawab Dinas Ketahanan Pangan di wilayah masing-masing.
Hal itu Lilis ungkapkan usai melakukan peninjauan sekaligus panen dari hasil pelaksanaan program Tani Mas di SMK Negeri 7 Palangka Raya yang berada di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau.
"Program ini sangat membantu pemerintah daerah, utamanya mendorong anak muda untuk lebih mencintai pertanian. Selain bekerja sama dengan pihak sekolah, kami juga didukung oleh Dinas Pendidikan dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalteng," ungkapnya.
Menurutnya apabila semangat dan rasa cinta generasi muda terhadap pertanian meningkat, maka regenerasi petani diyakini akan semakin membaik. Pihaknya pun siap membantu pihak sekolah, untuk memasarkan produk yang dihasilkan dari pelaksanaan program tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketersediaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kalteng Arianto menjelaskan, ada sebanyak dua sekolah di wilayah setempat yang terpilih untuk melaksanakan program Tani Mas. Selain SMK Negeri 7 Palangka Raya, juga ada SMA Negeri 4 Palangka Raya.
"Sejumlah kegiatan yang dilaksanakan, meliputi pembuatan rumah bibit, demplot serta pertanaman melalui berbagai media, seperti hidroponik, bibit, benih dan lainnya," ungkapnya kepada ANTARA.
Adapun kriteria sekolah yang bisa dipilih untuk melaksanakan program ini, meliputi lokasi yang berada di ibu kota provinsi atau kabupaten terdekat, memiliki lahan atau kebun sekolah minimal 500 meter² dan adanya sumber air memadai.
Selain itu, diutamakan sekolah yang memiliki ekstrakurikuler pertanian, pihak sekolah baik guru maupun siswa pro aktif dan semangat, serta memiliki lahan untuk membangun rumah bibit minimal 15 meter².
"Sejauh ini berdasarkan evaluasi kami, para siswa dan guru di masing-masing sekolah menyambut dengan antusias program Tani Mas," ucap Arianto.
"Tani Mas merupakan program dari Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI yang bertujuan menumbuhkan semangat berwirausaha dan meningkatkan ketertarikan para siswa pada bidang pertanian," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kalteng Lilis Suriani di Palangka Raya, Rabu.
Tani Mas adalah kegiatan budidaya pertanian yang dilaksanakan oleh para siswa dan guru di lingkungan sekolah, di bawah tanggung jawab Dinas Ketahanan Pangan di wilayah masing-masing.
Hal itu Lilis ungkapkan usai melakukan peninjauan sekaligus panen dari hasil pelaksanaan program Tani Mas di SMK Negeri 7 Palangka Raya yang berada di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau.
"Program ini sangat membantu pemerintah daerah, utamanya mendorong anak muda untuk lebih mencintai pertanian. Selain bekerja sama dengan pihak sekolah, kami juga didukung oleh Dinas Pendidikan dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalteng," ungkapnya.
Menurutnya apabila semangat dan rasa cinta generasi muda terhadap pertanian meningkat, maka regenerasi petani diyakini akan semakin membaik. Pihaknya pun siap membantu pihak sekolah, untuk memasarkan produk yang dihasilkan dari pelaksanaan program tersebut.
Sementara itu, Kepala Bidang Ketersediaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kalteng Arianto menjelaskan, ada sebanyak dua sekolah di wilayah setempat yang terpilih untuk melaksanakan program Tani Mas. Selain SMK Negeri 7 Palangka Raya, juga ada SMA Negeri 4 Palangka Raya.
"Sejumlah kegiatan yang dilaksanakan, meliputi pembuatan rumah bibit, demplot serta pertanaman melalui berbagai media, seperti hidroponik, bibit, benih dan lainnya," ungkapnya kepada ANTARA.
Adapun kriteria sekolah yang bisa dipilih untuk melaksanakan program ini, meliputi lokasi yang berada di ibu kota provinsi atau kabupaten terdekat, memiliki lahan atau kebun sekolah minimal 500 meter² dan adanya sumber air memadai.
Selain itu, diutamakan sekolah yang memiliki ekstrakurikuler pertanian, pihak sekolah baik guru maupun siswa pro aktif dan semangat, serta memiliki lahan untuk membangun rumah bibit minimal 15 meter².
"Sejauh ini berdasarkan evaluasi kami, para siswa dan guru di masing-masing sekolah menyambut dengan antusias program Tani Mas," ucap Arianto.