Tamiang Layang (ANTARA) - Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas mendukung langkah Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran dalam mengambil alih jalan yangbdikenal dengan sebutan Jalan Eks Pertamina yang berada di kabupaten berjuluk Buni Nansarunai - Jari Janang Kalalawah itu.
"Menguntungkan untuk menjadi pendapatan daerah, Kita mendukung. Pembahasannya melalui tim," kata Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Sabtu.
Menurutnya, pembicaraan secara terperinci akan dilaksanakan dengan Pemprov Kalteng. Beberapa satuan organisasi perangkat daerah akan dilibatkan sebagai tim-tim teknis yanh mengetahui dan mengusai tentang Jalan Eks Pertamina. Setelah dibentuk tim telnis secara utuh, makanakan dilanjutkan dengan pembahasan secara teknis.
"Mudahan nanti. Kita belum masuk secara teknisnya. Pembahasannya melalui tim-tim dan tim itu juga belum dirapatkan," kata Ampera lagi.
Dukungan Ampera terkait pengambil alihan Jalan Eks Pertamina mengalir saat dilaksanakannya video teleconference atau konferensi jarak jauh antara Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dengan 13 Bupati dan satu Walikota se Kalteng pekan tadi.
Rencana Gubernur Sugianto, Jalan Eks Pertamina diambil alih pemerintah daerah sehingga menjadi sumber pendapatan daerah. Dana yang terkumpul akan masuk ke rekning kas daerah dan bisa dipergunakan untuk pembangunan yang tujuannya untuk memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat.
Baca juga: Bupati Barito Timur ingatkan jajarannya tertib administrasi
Jalan Eks Pertamina dijadikan akses hauling perusahaan pertambangan, perkebunan dan kehutanan. Masyarakat lokal menjadilkannya sebagai akses jalan untuk mengangkut hasil perkebunan.
Awalnya jalan sepanjang 60 kilometer itu tidak terawat. Semenjak ada beberapa perusahaan tambang aktif produksi batubara pada tahun 2012, pemeliharaan Jalan Eks Pertamina dilaksanakan pengusaha tambang secara gotong royong.
Jalan eks pertamina mulai populer terpublikasi setelah menjadi polimek tidak berkesudahan sejak tahun 2019. Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai itu berharap tidak ada lagi polemik terkait Jalan Eks Pertamina yang ujung-ujungnya menggangu situasi kamtibmas dan konomi masyarakat akan terganggu.
Perusahaan Pertamina dengan perusahaan yang berada di wilayah setempat termasuk dengan masyarakatnya dan persoalan ini bisa segera terselesaikan
Baca juga: Terindikasi Rusak sempadan sungai, Pemkab Bartim sanksi PT KSL
"Kita sedang menurunkan tim. Yang jelas, jalan itu harus kembali ke daerah agar menjadi sumber PAD buat daerah," tegas Sugianto.
Baca juga: Pembangunan Barito Timur dimulai dengan paket senilai Rp3,3 miliar
Baca juga: Pencuri berkedok pedagang bubur di Bartim ditangkap Polisi
"Menguntungkan untuk menjadi pendapatan daerah, Kita mendukung. Pembahasannya melalui tim," kata Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Sabtu.
Menurutnya, pembicaraan secara terperinci akan dilaksanakan dengan Pemprov Kalteng. Beberapa satuan organisasi perangkat daerah akan dilibatkan sebagai tim-tim teknis yanh mengetahui dan mengusai tentang Jalan Eks Pertamina. Setelah dibentuk tim telnis secara utuh, makanakan dilanjutkan dengan pembahasan secara teknis.
"Mudahan nanti. Kita belum masuk secara teknisnya. Pembahasannya melalui tim-tim dan tim itu juga belum dirapatkan," kata Ampera lagi.
Dukungan Ampera terkait pengambil alihan Jalan Eks Pertamina mengalir saat dilaksanakannya video teleconference atau konferensi jarak jauh antara Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran dengan 13 Bupati dan satu Walikota se Kalteng pekan tadi.
Rencana Gubernur Sugianto, Jalan Eks Pertamina diambil alih pemerintah daerah sehingga menjadi sumber pendapatan daerah. Dana yang terkumpul akan masuk ke rekning kas daerah dan bisa dipergunakan untuk pembangunan yang tujuannya untuk memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat.
Baca juga: Bupati Barito Timur ingatkan jajarannya tertib administrasi
Jalan Eks Pertamina dijadikan akses hauling perusahaan pertambangan, perkebunan dan kehutanan. Masyarakat lokal menjadilkannya sebagai akses jalan untuk mengangkut hasil perkebunan.
Awalnya jalan sepanjang 60 kilometer itu tidak terawat. Semenjak ada beberapa perusahaan tambang aktif produksi batubara pada tahun 2012, pemeliharaan Jalan Eks Pertamina dilaksanakan pengusaha tambang secara gotong royong.
Jalan eks pertamina mulai populer terpublikasi setelah menjadi polimek tidak berkesudahan sejak tahun 2019. Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai itu berharap tidak ada lagi polemik terkait Jalan Eks Pertamina yang ujung-ujungnya menggangu situasi kamtibmas dan konomi masyarakat akan terganggu.
Perusahaan Pertamina dengan perusahaan yang berada di wilayah setempat termasuk dengan masyarakatnya dan persoalan ini bisa segera terselesaikan
Baca juga: Terindikasi Rusak sempadan sungai, Pemkab Bartim sanksi PT KSL
"Kita sedang menurunkan tim. Yang jelas, jalan itu harus kembali ke daerah agar menjadi sumber PAD buat daerah," tegas Sugianto.
Baca juga: Pembangunan Barito Timur dimulai dengan paket senilai Rp3,3 miliar
Baca juga: Pencuri berkedok pedagang bubur di Bartim ditangkap Polisi