Jakarta (ANTARA) - Anda bisa mendapatkan asupan nutrisi seperti vitamin dan berbagai mikronutrien setiap hari dari makanan.
Hanya saja, terkadang tak semua orang bisa mencukupinya, entah karena tidak cermat menghitung atau memang tak tahu.
Praktisi kesehatan dr. Fala Adinda mengatakan, pola makan tak berimbang dan tidak mempertimbangkan aktivitas yang dilakukan juga menjadi alasan.
"Kebutuhan meningkat kalau kerja lapangan berat, berolahraga, itu lebih (banyak kebutuhannya mikronutrien) dari orang normal," kata dia di Jakarta belum lama ini.
Dia menuturkan, hal inilah yang menjadikan jumlah dan jenis asupan mikronutrien bisa berbeda antara masing-masing orang.
Baca juga: DEEP, aplikasi mobile komunikasikan penyakit diabetes
Baca juga: Batan teliti sebab kekerdilan dengan uji mikro nutrisi
Bagaimana mengetahuinya?
Anda bisa memanfaatkan aplikasi kesehatan, salah satunya Jovee. Chief Commercial Officer PT ITMI Abi Dwiaji Wicahyo mengatakan, aplikasi ini bersifat personal karena merekomendasikan mikronutrien dalam bentuk suplemen sesuai dengan pola makan dan gaya hidup pengguna.
"Aplikasi ini untuk membantu pengguna mencukupi kebutuhan suplemennya. Di dalam Jovee ada paket suplemen sesuai kebutuhan," kata dia.
Pengguna bisa mengunduh aplikasi Jovee lalu menjawab sejumlah pertanyaan yang diberikan, antara lain jenis kelamin, usia, topik kesehatan sesuai kebutuhan.
Pertanyaan lanjutannya, kondisi kesehatan terkini yang mencakup keadaan rambut dan kulit, masalah pencernaan yang dialami, kemudian gaya hidup seperti durasi melihat layar komputer, olahraga rutin yang dilakukan, kebiasaan merokok, minum alkohol.
Sebagai pelengkap, pengguna juga ditanya riwayat alergi, kadar gula darah, tekanan darah, riwayat penyakit dan obat yang dikonsumsi selama satu bulan terakhir hingga daerah tempat tinggal.
"Ada tenaga medis yang memastikan orang mendapatkan suplemen yang tepat guna. Pertanyaan yang diberikan harus dijawab sehingga jawaban yang diterima memang sesuai kebutuhan," kata Adinda.
Setelah semua pertanyaan dijawab, rekomendasi suplemen akan diberikan. Saat ini, ada paket-paket suplemen yang disesuaikan dengan profesi pengguna, dua di antaranya untuk pekerja freelance dan startup dengan pola makan tidak teratur dan sering mengkonsumsi minuman tinggi gula, tersedia paket suplemen untuk penyeimbang gula darah.
Selain itu, ada juga paket untuk kesehatan persendian dan konsentrasi, bagi para pekerja kantoran yang sehari-harinya hanya duduk melihat layar komputer. Paket ini mencakup Omega, Vitamin C, Multivitamin + Mineral, Phaseolus Vulgaris, Curcuma, dan Glucosamine + Chondroitin.
Baca juga: Kebutuhan vitamin tubuh kini bisa diketahui lewat aplikasi
Baca juga: "Prixa" platform kesehatan berbasis AI dari Indonesia
Hasil tangkapan layar kebutuhan mikronutrien dari aplikasi Jovee (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Hasil tangkapan layar rekomendasi mikronutrien dari aplikasi Jovee (ANTARA/Lia Wanadriani Santosa)
Hanya saja, terkadang tak semua orang bisa mencukupinya, entah karena tidak cermat menghitung atau memang tak tahu.
Praktisi kesehatan dr. Fala Adinda mengatakan, pola makan tak berimbang dan tidak mempertimbangkan aktivitas yang dilakukan juga menjadi alasan.
"Kebutuhan meningkat kalau kerja lapangan berat, berolahraga, itu lebih (banyak kebutuhannya mikronutrien) dari orang normal," kata dia di Jakarta belum lama ini.
Dia menuturkan, hal inilah yang menjadikan jumlah dan jenis asupan mikronutrien bisa berbeda antara masing-masing orang.
Baca juga: DEEP, aplikasi mobile komunikasikan penyakit diabetes
Baca juga: Batan teliti sebab kekerdilan dengan uji mikro nutrisi
Bagaimana mengetahuinya?
Anda bisa memanfaatkan aplikasi kesehatan, salah satunya Jovee. Chief Commercial Officer PT ITMI Abi Dwiaji Wicahyo mengatakan, aplikasi ini bersifat personal karena merekomendasikan mikronutrien dalam bentuk suplemen sesuai dengan pola makan dan gaya hidup pengguna.
"Aplikasi ini untuk membantu pengguna mencukupi kebutuhan suplemennya. Di dalam Jovee ada paket suplemen sesuai kebutuhan," kata dia.
Pengguna bisa mengunduh aplikasi Jovee lalu menjawab sejumlah pertanyaan yang diberikan, antara lain jenis kelamin, usia, topik kesehatan sesuai kebutuhan.
Pertanyaan lanjutannya, kondisi kesehatan terkini yang mencakup keadaan rambut dan kulit, masalah pencernaan yang dialami, kemudian gaya hidup seperti durasi melihat layar komputer, olahraga rutin yang dilakukan, kebiasaan merokok, minum alkohol.
Sebagai pelengkap, pengguna juga ditanya riwayat alergi, kadar gula darah, tekanan darah, riwayat penyakit dan obat yang dikonsumsi selama satu bulan terakhir hingga daerah tempat tinggal.
"Ada tenaga medis yang memastikan orang mendapatkan suplemen yang tepat guna. Pertanyaan yang diberikan harus dijawab sehingga jawaban yang diterima memang sesuai kebutuhan," kata Adinda.
Setelah semua pertanyaan dijawab, rekomendasi suplemen akan diberikan. Saat ini, ada paket-paket suplemen yang disesuaikan dengan profesi pengguna, dua di antaranya untuk pekerja freelance dan startup dengan pola makan tidak teratur dan sering mengkonsumsi minuman tinggi gula, tersedia paket suplemen untuk penyeimbang gula darah.
Selain itu, ada juga paket untuk kesehatan persendian dan konsentrasi, bagi para pekerja kantoran yang sehari-harinya hanya duduk melihat layar komputer. Paket ini mencakup Omega, Vitamin C, Multivitamin + Mineral, Phaseolus Vulgaris, Curcuma, dan Glucosamine + Chondroitin.
Baca juga: Kebutuhan vitamin tubuh kini bisa diketahui lewat aplikasi
Baca juga: "Prixa" platform kesehatan berbasis AI dari Indonesia