Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah melalui Dinas Kesehatan setempat menyatakan, ada tiga warga Barito Timur dari 238 Warga Negara Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan Cina dan saat ini menjalani karantina.
" Mereka saat ini dievakuasi dari Wuhan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Batik Air dan saat ini mengikuti karantina di Natuna. Mereka masuk karantina selama 12 hari di Natuna Riau. Setelahnya baru dikembalikan kepada pihak keluarga," kata Kepala Dinas Kesehatan Barito Timur dr Simon Biring di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, saat ini tim dari Dinas Kesehatan Barito Timur turun berkoordinasi dengan pihak keluarga. Dalam data tercatat, dua orang warga Hayaping Kecamatan Awang dan satu orang warga Bentot Kecamatan Patangkep Tutui.
Evakuasi terhadap WNI dilakukan karena merebaknya virus corona baru di 'Negeri Tirai Bambu' itu bahkan sudah menyebar ke banyak negara. Evakuasi menjadi pilihan pemerintah untuk melindungi agar warga negara Indonesia terhindar dari virus mematikan tersebut.
Ditegaskan Simon, Dinas Kesehatan Barito Timur berupaya semaksimal mungkin melakukan antisipasi kemungkinan masuknya virus corona baru ke Kabupaten Barito Timur.
Langkah awal yang dilakukan yakni pemesanan masker untuk masyarakat dan pakaian khusus untuk tenaga medis. Selain itu penyiapan ruang isolasi pada RSUD Tamiang Layang, sebagai ruang penanganan jika ada pasien pengidap corona.
Masyarakat diimbau tidak khawatir secara berlebihan terkait virus corona baru, sebab warga Barito Timur maupun WNI lainnya yang dipulangkan dicek kesehatan terlebih dahulu. Selain itu, dilakukan evakuasi dan masuk karantina untuk memastikan kesehatannya.
"Jika ada yang tertular virus corona, maka Pemerintah Cina akan melakukan perawatan hingga pasien sembuh. Setelah sembuh, baru bisa dipulangkan ke negara pasien," terangnya.
Sebelum kembali ke kampung halaman pun, lanjut Simon, para WNI juga harus mengikuti karantina hingga selesai. Jika negatif mengidap virus corona, baru akan dikembalikan ke keluarga.
" Mereka saat ini dievakuasi dari Wuhan ke Indonesia dengan menggunakan pesawat Batik Air dan saat ini mengikuti karantina di Natuna. Mereka masuk karantina selama 12 hari di Natuna Riau. Setelahnya baru dikembalikan kepada pihak keluarga," kata Kepala Dinas Kesehatan Barito Timur dr Simon Biring di Tamiang Layang, Senin.
Menurutnya, saat ini tim dari Dinas Kesehatan Barito Timur turun berkoordinasi dengan pihak keluarga. Dalam data tercatat, dua orang warga Hayaping Kecamatan Awang dan satu orang warga Bentot Kecamatan Patangkep Tutui.
Evakuasi terhadap WNI dilakukan karena merebaknya virus corona baru di 'Negeri Tirai Bambu' itu bahkan sudah menyebar ke banyak negara. Evakuasi menjadi pilihan pemerintah untuk melindungi agar warga negara Indonesia terhindar dari virus mematikan tersebut.
Ditegaskan Simon, Dinas Kesehatan Barito Timur berupaya semaksimal mungkin melakukan antisipasi kemungkinan masuknya virus corona baru ke Kabupaten Barito Timur.
Langkah awal yang dilakukan yakni pemesanan masker untuk masyarakat dan pakaian khusus untuk tenaga medis. Selain itu penyiapan ruang isolasi pada RSUD Tamiang Layang, sebagai ruang penanganan jika ada pasien pengidap corona.
Masyarakat diimbau tidak khawatir secara berlebihan terkait virus corona baru, sebab warga Barito Timur maupun WNI lainnya yang dipulangkan dicek kesehatan terlebih dahulu. Selain itu, dilakukan evakuasi dan masuk karantina untuk memastikan kesehatannya.
"Jika ada yang tertular virus corona, maka Pemerintah Cina akan melakukan perawatan hingga pasien sembuh. Setelah sembuh, baru bisa dipulangkan ke negara pasien," terangnya.
Sebelum kembali ke kampung halaman pun, lanjut Simon, para WNI juga harus mengikuti karantina hingga selesai. Jika negatif mengidap virus corona, baru akan dikembalikan ke keluarga.