Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mulai mempersiapkan pelaksanaan Sampit Expo 2020, termasuk mengantisipasi hal-hal yang berpotensi mengganggu event tahunan itu, seperti ancaman banjir.

"Saat ini juga hujan sering terjadi. Desain stan SOPD (satuan organisasi perangkat daerah) harus jauh-jauh hari agar tidak ada masalah. Stan harus dibuat tinggi untuk mengantisipasi banjir yang mungkin terjadi," kata Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Publik Sekretariat Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Dedi Purwanto saat rapat persiapan Sampit Expo di Sampit, Rabu.

Sampit Expo merupakan agenda tahunan sebagai rangkaian peringatan hari ulang tahun Kabupaten Kotawaringin Timur. Tahun ini Sampit Expo rencananya digelar di Stadion 29 November Sampit pada 21 sampai 28 Maret 2020.

Pria yang juga menjabat Pelaksana Tugas Camat Cempaga meminta kekurangan saat Sampit Expo 2019 diharapkan menjadi catatan dan evaluasi agar tidak terulang saat pelaksanaan tahun ini. Diantaranya padamnya aliran listrik saat pembukaan dan pelaksanaan pameran pembangunan tersebut, jangan sampai terulang.

Terkait ancaman banjir, Dedi berharap hal itu menjadi perhatian karena sudah pernah terjadi beberapa tahun lalu. Meski bukan banjir parah, namun rendaman air di halaman dan membuat basah area stan pameran akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengunjung dan pemilik stan.

Dedi juga mengimbau seluruh satuan organisasi perangkat daerah menyiapkan dengan baik dan semenarik mungkin, bukan seadanya dan terkesan hanya sekadar ikut.

Setiap instansi diharapkan menampilkan keberhasilan pembangunan selama 10 tahun terakhir karena Sampit Expo tahun ini akan menjadi terakhir bagi pasangan Bupati H Supian Hadi dan Wakil Bupati HM Taufiq Mukri yang menjabat selama dua periode.

"Kami juga berharap setiap SOPD merangkul UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) untuk mendukung ekonomi kerakyatan. Tahun 2018 sudah bagus, tapi tahun 2019 kurang. Kami berharap UMKM kembali diperhatikan," ajak Dedi.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur Multazam menyampaikan terkait tanggal pelaksanaan yang perlu dipertimbangkan secara matang. Tujuannya agar waktunya benar-benar tepat sehingga banyak peserta berpartisipasi dan banyak pengunjung yang datang.

"Nanti itu kan ada hari besar keagamaan yaitu Isra Mi'raj dan Hari Raya Nyepi. Selain itu pada 23-30 Maret ada MTQ provinsi di Buntok. Ini juga perlu menjadi pertimbangan supaya pengunjung ramai," kata Multazam.

Baca juga: Pasangan Yoyo-Madi serahkan bukti dukungan ke KPU Kotim

Sementara itu, Rahmat selaku perwakilan CV Pradika Production yang kembali dipercaya menjadi event organizer Sampit Expo, berjanji pihaknya akan memberikan yang terbaik untuk event tahunan ini.

"Kami berharap lebih meriah. Teknis di lapangan seperti masalah parkir, sering kali sangat disoroti. Banjir juga perlu diantisipasi karena saat ini musim hujan," kata Rahmat.

Rahmat menyebutkan, untuk stan indoor disiapkan ukuran 3x3 meter dan tinggi 2,5 meter dengan daya 450 watt. Stan untuk SOPD itu masih tetap dibanderol dengan harga Rp15 juta seperti tahun lalu.

Ancaman banjir itu diakui oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat Kotawaringin Timur karena banyak sampah dan dangkalnya drainase. Instansi tersebut segera membersihkan saluran agar jika terjadi hujan deras maka tidak sampai menimbulkan banjir di area Sampit Expo.

Baca juga: Kebakaran hanguskan sebuah rumah di Sampit

Baca juga: NU Kalteng optimistis wujudkan rumah sakit dan perguruan tinggi


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024