Sampit (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Hj Darmawati menyoroti banyaknya pohon besar di Sampit yang dikhawatirkan tumbang dan mengancam keselamatan warga.

"Saat ini intensitas hujan kembali meningkat dan sering disertai angin. Saya minta dinas terkait untuk memeriksa pohon-pohon di pinggir jalan. Kalau sudah tua dan rawan tumbang, lebih baik ditebang agar tidak sampai menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan," kata Darmawati di Sampit, Senin.

Politisi Partai Golkar yang menjabat Ketua Komisi II DPRD Kotawaringin Timur itu mengatakan, apa yang disampaikannya sangat beralasan. Saat ini banyak pohon besar di sisi kiri dan kanan jalan, termasuk di kawasan Kota Sampit.

Berdasarkan catatan, selama Desember 2019 hingga Januari 2020, setidaknya ada tiga pohon tumbang di Sampit. Untungnya, kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa meski pohon tumbang ke badan jalan.

Saat hujan deras disertai angin kencang terjadi pada 27 Desember 2019 lalu, dua pohon besar di Kota Sampit, tumbang akibat dihantam angin kencang, yakni di Jalan S Parman dan HM Arsyad. 

Kemudian Jumat (10/1) sore, sebuah pohon di Jalan Pelita juga tumbang ke badan jalan saat Sampit dilanda hujan deras dan angin kencang. Selain kencangnya angin, kondisi tanah yang menjadi labil akibat diguyur hujan deras, diduga juga menjadi pemicu.

Baca juga: Dua warga Kotim tenggelam saat pergi memancing

Darmawati berharap kejadian seperti itu bisa dicegah karena rawan menimbulkan korban jiwa jika pohon tumbang menimpa rumah atau pengendara yang sedang melintas. Instansi teknis harus memeriksa kondisi pohon-pohon yang ada di kota ini demi keselamatan warga.

Seperti di sepanjang Jalan HM Arsyad, Achmad Yani, S Parman dan Pelita, terdapat sejumlah pohon besar. Jalan-jalan tersebut juga padat lalu lintas sehingga sangat rawan menimbulkan korban jiwa jika ada pohon yang tumbang.

"Keberadaan pohon-pohon itu sebenarnya kan bagus untuk peneduh supaya tidak gersang, tapi harus diperiksa karena kalau pohonnya tua dan lapuk malah bisa membahayakan keselamatan warga," kata Darmawati.

Keberadaan pohon juga harus selalu dirawat agar tidak sampai merusak keindahan karena dahannya tidak terurus. Selain itu, jangan sampai keberadaannya mengganggu kabel listrik tegangan tinggi karena bisa berdampak terhadap pasokan listrik kepada masyarakat.

Baca juga: Legislator minta masyarakat peduli cegah DBD mewabah di Kotim

Baca juga: Optimalisasi pariwisata wilayah utara Kotim terkendala infrastruktur

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024