Sampit (ANTARA) - Lomba inovasi teknologi tepat guna yang perdana dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah disambut antusias, bahkan karya-karya peserta lomba membuat kagum pengunjung dan dewan juri.

"Saya mengaku kagum karena ternyata masyarakat kita juga mampu menghasilkan inovasi-inovasi yang bagus. Kami berharap bisa melaksanakan lomba ini secara rutin, bahkan kalau memungkinkan nanti untuk skala provinsi," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Timur Hawianan usai membuka lomba tersebut di Sampit, Kamis.

Lomba inovasi teknologi tepat guna perdana ini diikuti 14 peserta dari sejumlah kecamatan di Kotawaringin Timur. Peserta merupakan perwakilan sekolah, kampus, kecamatan, posyantek dan masyarakat umum.

Berbagai karya yang ditampilkan diantaranya pengolah limbah makanan menjadi gas untuk memasak, alat pembuka durian, listrik berbahan dasar air gambut dan kulit nanas, tempat sampah otomatis, listrik tenaga matahari, kompresor listrik, pemarut kelapa, pengupas kulit bawang dan lainnya.

Panitia mendatangkan juri dari Universitas Negeri Palangka Raya untuk menilai seluruh karya peserta lomba. Setiap peserta memeragakan alat buatan mereka dan menjelaskan operasional dan manfaatnya.

Peserta pun terlihat sangat antusias. Mereka secara detil menunjukkan dan menjelaskan manfaat dan keunggulan hasil karya mereka. Bagi mereka, suatu kebanggaan bisa memperkenalkan karya mereka, apalagi nantinya jika berhasil menjadi juara.

Baca juga: Infrastruktur dalam kota Sampit juga perlu peningkatan

"Melalui lomba ini, kami mencoba memberikan ruang kepada masyarakat di desa untuk berinovasi yang ujung-ujungnya diharapkan untuk membantu atau memudahkan pekerjaan masyarakat sesuai dengan potensi wilayah masing-masing. Juaranya nantinya akan kami upayakan untuk ikut lomba di tingkat provinsi," kata Hawianan.

Meski merupakan perdana dan digelar secara sederhana, lomba inovasi teknologi tepat guna ini mendapat apresiasi banyak pihak. Perwakilan dari sejumlah kabupaten juga hadir untuk menyaksikan, seperti dari Kabupaten Kapuas, Lamandau dan Katingan.

Hawianan berharap, teknologi tepat guna akan bermanfaat dan menjadi solusi untuk mengoptimalkan potensi di seluruh desa. Seperti potensi kelapa di kawasan selatan yang sering dikeluhkan harganya anjlok, diharapkan akan ada solusi dengan inovasi teknologi untuk memanfaatkan sabut, tempurung dan air kelapa sehingga nilai ekonomis kelapa bertambah tinggi.

Begitu pula di wilayah utara yang memiliki potensi besar di sektor perkayuan, diharapkan bisa optimalkan dengan mencari inovasi teknologi yang tepat guna. Teknologi bisa menjadi jalan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang selama ini tidak dilirik atau dianggap limbah agar bisa menghasilkan uang.

Hawianan berharap setiap desa terus menggali potensi ekonomi sesuai dengan kondisi desa masing-masing. Dia yakin masih banyak potensi yang bisa dioptimalkan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Pemkab Kotim janji prioritaskan pembangunan ruang kelas

Baca juga: Kalteng diminta bantu tingkatkan tiga fokus bidang Banggakencana


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024