Buntok (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah dr Djulita Kurniadia Palar mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih memiliki stok masker yang mencukupi.
"Kami masih ada memiliki stok masker dan jumlah yang tersedia cukup untuk keperluan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah ini," katanya di Buntok, Selasa.
Untuk itu masyarakat diimbau agar tidak panik, menyikapi berbagai informasi yang diterima terkait virus corona. Semua pihak hendaknya tetap tenang dan tidak perlu melakukan aksi borong, misalnya terhadap masker.
Sementara itu masker pada sejumlah apotek di Buntok, saat ini mengalami kelangkaan setelah adanya informasi di media massa terkait virus corona di Wuhan, China.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sejak mewabahnya virus corona pada beberapa negara, masker di sejumlah apotek di daerah itu banyak dibeli, sehingga saat ini mengalami kelangkaan.
"Kami sudah tidak menjual masker, karena sudah habis terjual sejak kurang lebih satu bulan yang lalu," kata Bila karyawan salah satu apotek di Plaza Beringin Buntok.
Sedangkan pemilik apotek Mujarab Buntok, Rizki mengatakan, memang banyak yang mencari masker, namun di apotek miliknya sudah habis terjual sejak tiga minggu yang lalu.
Begitu juga yang dikatakan salah seorang pegawai pada apotek Kimia Farma Buntok, A'as menyampaikan, masker di apotek tersebut kosong. Selain dibeli, masker juga disumbangkan apotek Kimia Farma se-Kalteng beberapa waktu lalu ke Wuhan, China, sehingga masker di apotek itu mengalami kekosongan.
"Selain dibeli orang, sebagian masker juga disumbangkan apotek Kimia Farma se-Kalteng ke Wuhan beberapa waktu lalu," katanya menjelaskan.
Sementara itu Sefty salah seorang pegawai pada apotek Dema mengatakan, pihaknya saat ini hanya menjual masker untuk anak-anak, sedangkan masker untuk orang dewasa sudah habis terjual sejak sebulan yang lalu.
Ia menyampaikan, yang membeli masker tersebut tidak hanya masyarakat Buntok saja, akan tetapi dibeli oleh sejumlah orang yang datang dari Jawa.
"Kami masih ada memiliki stok masker dan jumlah yang tersedia cukup untuk keperluan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah ini," katanya di Buntok, Selasa.
Untuk itu masyarakat diimbau agar tidak panik, menyikapi berbagai informasi yang diterima terkait virus corona. Semua pihak hendaknya tetap tenang dan tidak perlu melakukan aksi borong, misalnya terhadap masker.
Sementara itu masker pada sejumlah apotek di Buntok, saat ini mengalami kelangkaan setelah adanya informasi di media massa terkait virus corona di Wuhan, China.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, sejak mewabahnya virus corona pada beberapa negara, masker di sejumlah apotek di daerah itu banyak dibeli, sehingga saat ini mengalami kelangkaan.
"Kami sudah tidak menjual masker, karena sudah habis terjual sejak kurang lebih satu bulan yang lalu," kata Bila karyawan salah satu apotek di Plaza Beringin Buntok.
Sedangkan pemilik apotek Mujarab Buntok, Rizki mengatakan, memang banyak yang mencari masker, namun di apotek miliknya sudah habis terjual sejak tiga minggu yang lalu.
Begitu juga yang dikatakan salah seorang pegawai pada apotek Kimia Farma Buntok, A'as menyampaikan, masker di apotek tersebut kosong. Selain dibeli, masker juga disumbangkan apotek Kimia Farma se-Kalteng beberapa waktu lalu ke Wuhan, China, sehingga masker di apotek itu mengalami kekosongan.
"Selain dibeli orang, sebagian masker juga disumbangkan apotek Kimia Farma se-Kalteng ke Wuhan beberapa waktu lalu," katanya menjelaskan.
Sementara itu Sefty salah seorang pegawai pada apotek Dema mengatakan, pihaknya saat ini hanya menjual masker untuk anak-anak, sedangkan masker untuk orang dewasa sudah habis terjual sejak sebulan yang lalu.
Ia menyampaikan, yang membeli masker tersebut tidak hanya masyarakat Buntok saja, akan tetapi dibeli oleh sejumlah orang yang datang dari Jawa.