Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Muhammad Kurniawan Anwar menilai, normalisasi sungai-sungai kecil di Sampit mendesak dilakukan agar banjir tidak terjadi.
"Normalisasi dan siring sungai kecil sangat penting. Kami belum melihat adanya perencanaan untuk normalisasi sungai kecil. Saat ini sudah banyak aliran-aliran air yang tidak optimal karena banyaknya endapan sampah dan lumpur," kata Kurniawan di Sampit, Senin.
Saat hujan deras, masih ada sejumlah jalan dan permukiman di Sampit yang terendam banjir. Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah karena tidak jarang banjir sampai merendam rumah warga.
DPRD mengapresiasi pembenahan drainase di sisi Jalan Tjilik Riwut, Achmad Yani dan MT Haryono yang sedang berjalan untuk mencegah banjir. Namun pemerintah diminta tidak melupakan kondisi sungai-sungai kecil yang juga berpengaruh terhadap ketinggian air di sekitar permukiman.
Kurniawan mencontohkan, sungai kecil di samping Masjid At Taqwa dan RT 5/02 kelurahan Ketapang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, saat ini alurnya sangat dangkal dan belum pernah tersentuh pengerukan menggunakan alat berat.
Kondisi seperti ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah, setidaknya dengan melakukan pemeliharaan melalui pengerukan. Jika dibiarkan, pendangkalan dipastikan akan semakin parah sehingga rawan memicu banjir di permukiman warga di kawasan itu.
Baca juga: Pariwisata Kotim ikut terkena dampak wabah Covid-19
Kondisi ini sudah sering dikeluhkan masyarakat kepada anggota dewan. Tidak terkecuali saat legislator dari daerah pemilihan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang ini melakukan reses perorangan belum lama ini, warga meminta pemerintah daerah melakukan upaya nyata mencegah banjir di daerah itu.
Politisi Partai Amanat Nasional ini juga sudah meninjau kondisi sungai-sungai kecil yang dikeluhkan masyarakat. Dia berharap aspirasi yang disampaikan masyarakat bisa dikabulkan pemerintah daerah.
"Pemerintah daerah melalui Bappeda seharusnya memperhatikan secara serius dan membuat siring di sepanjang aliran sungai kecil agar tidak semakin parah. Selain pendangkalan akibat lumpur, juga rawan ambruknya siring karena abrasi air sungai kecil ini," jelas Kurniawan.
Kurniawan juga mengimbau masyarakat tidak membuah sampah rumah tangga ke sungai. Tindakan itu bisa membuat alur sungai menjadi dangkal dan tersumbat sampah sehingga bisa memicu banjir saat hujan deras.
Baca juga: Siaga Covid-19, Pemkab Kotim liburkan sekolah dan kurangi kegiatan
Baca juga: Pemkab Kotim putuskan tunda Sampit Expo cegah Covid-19
Baca juga: Juara Sahati Cup, Cempaga buktikan kehebatan atlet desa
"Normalisasi dan siring sungai kecil sangat penting. Kami belum melihat adanya perencanaan untuk normalisasi sungai kecil. Saat ini sudah banyak aliran-aliran air yang tidak optimal karena banyaknya endapan sampah dan lumpur," kata Kurniawan di Sampit, Senin.
Saat hujan deras, masih ada sejumlah jalan dan permukiman di Sampit yang terendam banjir. Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah karena tidak jarang banjir sampai merendam rumah warga.
DPRD mengapresiasi pembenahan drainase di sisi Jalan Tjilik Riwut, Achmad Yani dan MT Haryono yang sedang berjalan untuk mencegah banjir. Namun pemerintah diminta tidak melupakan kondisi sungai-sungai kecil yang juga berpengaruh terhadap ketinggian air di sekitar permukiman.
Kurniawan mencontohkan, sungai kecil di samping Masjid At Taqwa dan RT 5/02 kelurahan Ketapang Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, saat ini alurnya sangat dangkal dan belum pernah tersentuh pengerukan menggunakan alat berat.
Kondisi seperti ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah, setidaknya dengan melakukan pemeliharaan melalui pengerukan. Jika dibiarkan, pendangkalan dipastikan akan semakin parah sehingga rawan memicu banjir di permukiman warga di kawasan itu.
Baca juga: Pariwisata Kotim ikut terkena dampak wabah Covid-19
Kondisi ini sudah sering dikeluhkan masyarakat kepada anggota dewan. Tidak terkecuali saat legislator dari daerah pemilihan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang ini melakukan reses perorangan belum lama ini, warga meminta pemerintah daerah melakukan upaya nyata mencegah banjir di daerah itu.
Politisi Partai Amanat Nasional ini juga sudah meninjau kondisi sungai-sungai kecil yang dikeluhkan masyarakat. Dia berharap aspirasi yang disampaikan masyarakat bisa dikabulkan pemerintah daerah.
"Pemerintah daerah melalui Bappeda seharusnya memperhatikan secara serius dan membuat siring di sepanjang aliran sungai kecil agar tidak semakin parah. Selain pendangkalan akibat lumpur, juga rawan ambruknya siring karena abrasi air sungai kecil ini," jelas Kurniawan.
Kurniawan juga mengimbau masyarakat tidak membuah sampah rumah tangga ke sungai. Tindakan itu bisa membuat alur sungai menjadi dangkal dan tersumbat sampah sehingga bisa memicu banjir saat hujan deras.
Baca juga: Siaga Covid-19, Pemkab Kotim liburkan sekolah dan kurangi kegiatan
Baca juga: Pemkab Kotim putuskan tunda Sampit Expo cegah Covid-19
Baca juga: Juara Sahati Cup, Cempaga buktikan kehebatan atlet desa