Sampit (ANTARA) - Sektor pariwisata di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah juga mulai terkena dampak merebaknya virus corona jenis Covid-19 karena sejumlah objek sementara ditutup dan acara ditunda.
"Kebijakan yang kami buat ini merupakan upaya pencegahan. Apalagi tadi sudah ada hasil rapat dipimpin Pak Sekretaris Daerah Halikinnor terkait upaya-upaya yang harus dilakukan untuk pencegahan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur Fajrurrahman di Sampit, Senin.
Fajrurrahman mengatakan, beberapa kebijakan yang diambil yakni menetapkan bahwa Museum Kayu Sampit untuk sementara waktu tidak menerima kunjungan. Museum yang terletak di tengah kota ini ditutup selama 14 hari.
Event tahunan yakni Festival Habaring Hurung juga diputuskan ditunda. Event yang sebelumnya direncanakan dilaksanakan pada 29 sampai 31 Maret ini terpaksa ditunda sampai batas waktu tidak ditentukan karena kegiatan ini biasanya diikuti dan disaksikan ribuan orang peserta dan penonton.
Penundaan Festival Habaring Hurung ini terkait dengan arahan pemerintah agar tidak melaksanakan acara yang mengumpulkan orang banyak sementara waktu. Event pariwisata ini baru akan dijadwalkan ulang setelah kondisi nantinya kembali normal.
Kebijakan lainnya yaitu menghentikan sementara pelayanan kapal wisata. Kapal wisata susur Sungai Mentaya ini mampu menampung lebih dari 30 orang dan cukup diminati wisatawan.
Baca juga: Siaga Covid-19, Pemkab Kotim liburkan sekolah dan kurangi kegiatan
Pelayanan fasilitas wisata berupa rumah betang atau pondok pandang milik pemerintah yang berada di objek wisata Pantai Ujung Pandaran juga harus ditutup sementara waktu. Begitu pula pelayanan di Taman Miniatur Budaya, kini dihentikan sementara.
Semakin maraknya penyebaran virus Covid-19 memang membawa kekhawatiran bagi semua orang. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur tidak ingin mengambil risiko sehingga kini lebih mengutamakan pencegahan.
"Semua kebijakan ini akan dievaluasi sampai tanggal 1 April 2020. Semoga kondisi membaik dan wabah Covid-19 ini bisa diatasi sehingga aktivitas masyarakat kembali normal, termasuk sektor pariwisata," harap Fajrurrahman.
Fajrurrahman mengatakan, sektor pariwisata Kotawaringin Timur kini juga berdampak terhadap ekonomi kerakyatan. Jika sektor pariwisata terganggu maka juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat yang bergantung pada sektor ini.
Baca juga: Pemkab Kotim putuskan tunda Sampit Expo cegah Covid-19
Baca juga: Juara Sahati Cup, Cempaga buktikan kehebatan atlet desa
Baca juga: Pusat perbelanjaan di Sampit gunakan pemindai suhu tubuh
"Kebijakan yang kami buat ini merupakan upaya pencegahan. Apalagi tadi sudah ada hasil rapat dipimpin Pak Sekretaris Daerah Halikinnor terkait upaya-upaya yang harus dilakukan untuk pencegahan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur Fajrurrahman di Sampit, Senin.
Fajrurrahman mengatakan, beberapa kebijakan yang diambil yakni menetapkan bahwa Museum Kayu Sampit untuk sementara waktu tidak menerima kunjungan. Museum yang terletak di tengah kota ini ditutup selama 14 hari.
Event tahunan yakni Festival Habaring Hurung juga diputuskan ditunda. Event yang sebelumnya direncanakan dilaksanakan pada 29 sampai 31 Maret ini terpaksa ditunda sampai batas waktu tidak ditentukan karena kegiatan ini biasanya diikuti dan disaksikan ribuan orang peserta dan penonton.
Penundaan Festival Habaring Hurung ini terkait dengan arahan pemerintah agar tidak melaksanakan acara yang mengumpulkan orang banyak sementara waktu. Event pariwisata ini baru akan dijadwalkan ulang setelah kondisi nantinya kembali normal.
Kebijakan lainnya yaitu menghentikan sementara pelayanan kapal wisata. Kapal wisata susur Sungai Mentaya ini mampu menampung lebih dari 30 orang dan cukup diminati wisatawan.
Baca juga: Siaga Covid-19, Pemkab Kotim liburkan sekolah dan kurangi kegiatan
Pelayanan fasilitas wisata berupa rumah betang atau pondok pandang milik pemerintah yang berada di objek wisata Pantai Ujung Pandaran juga harus ditutup sementara waktu. Begitu pula pelayanan di Taman Miniatur Budaya, kini dihentikan sementara.
Semakin maraknya penyebaran virus Covid-19 memang membawa kekhawatiran bagi semua orang. Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur tidak ingin mengambil risiko sehingga kini lebih mengutamakan pencegahan.
"Semua kebijakan ini akan dievaluasi sampai tanggal 1 April 2020. Semoga kondisi membaik dan wabah Covid-19 ini bisa diatasi sehingga aktivitas masyarakat kembali normal, termasuk sektor pariwisata," harap Fajrurrahman.
Fajrurrahman mengatakan, sektor pariwisata Kotawaringin Timur kini juga berdampak terhadap ekonomi kerakyatan. Jika sektor pariwisata terganggu maka juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat yang bergantung pada sektor ini.
Baca juga: Pemkab Kotim putuskan tunda Sampit Expo cegah Covid-19
Baca juga: Juara Sahati Cup, Cempaga buktikan kehebatan atlet desa
Baca juga: Pusat perbelanjaan di Sampit gunakan pemindai suhu tubuh