Pulang Pisau (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah Tandean Indra Bela mengungkapkan, dampak ekonomi akibat bencana penyebaran virus Corona atau COVID-19 juga mulai dirasakan masayarakat setempat.
"Bukan hanya kenaikan kebutuhan barang pokok saja, tetapi sumber-sumber pendapatan ekonomi masyarakat juga ikut terganggu akibat penyebaran COVID-19 ini," kata Tandean di Pulang Pisau (Pulpis), Jumat.
Bencana akibat dari penyebaran COVID-19 ini, kata dia, memang menjadi persoalan yang serius dan berdampak ke seluruh aspek sosial ekonomi hingga keamanan. Sehingga pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota sangat berhati-hati dalam mengambil setiap kebijakan.
Pemerintah kabupaten setempat melalui Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran COVID-19 bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, diharapkan dapat segera menyusun menu kebutuhan yang dinilai mendesak, untuk penanganan COVID-19 dari pergeseran DAK fisik termasuk persoalan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat.
Tandean juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang meski beberapa kalangan masyarakat sudah merasakan dampak ekonomi akibat situasi ini. Ia optimis pemerintah sedang menyusun skenario apabila sampai terjadi keadaan yang semakin memburuk, termasuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang tidak mampu.
"Menteri Keuangan sudah menginstruksikan pembatalan seluruh pengadaan barang dan jasa dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk bisa dialihkan kepada upaya penanganan pandemi COVID-19 ini," katanya.
Tandean berharap Tim Pengendalian Pangan sebagai bagian dari Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran Covid-19 yang ada di kabupaten setempat bisa melakukan berbagai upaya dalam mengatasi dampak ekonomi dari penyebaran pandemi COVID-19 ini. Salah satunya untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok, agar tidak naik serta menjamin ketersediaan stok pangan di kabupaten setempat, terutama menjelang puasa hingga Hari Raya Idul Fitri.
"Bukan hanya kenaikan kebutuhan barang pokok saja, tetapi sumber-sumber pendapatan ekonomi masyarakat juga ikut terganggu akibat penyebaran COVID-19 ini," kata Tandean di Pulang Pisau (Pulpis), Jumat.
Bencana akibat dari penyebaran COVID-19 ini, kata dia, memang menjadi persoalan yang serius dan berdampak ke seluruh aspek sosial ekonomi hingga keamanan. Sehingga pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota sangat berhati-hati dalam mengambil setiap kebijakan.
Pemerintah kabupaten setempat melalui Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran COVID-19 bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, diharapkan dapat segera menyusun menu kebutuhan yang dinilai mendesak, untuk penanganan COVID-19 dari pergeseran DAK fisik termasuk persoalan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat.
Tandean juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang meski beberapa kalangan masyarakat sudah merasakan dampak ekonomi akibat situasi ini. Ia optimis pemerintah sedang menyusun skenario apabila sampai terjadi keadaan yang semakin memburuk, termasuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang tidak mampu.
"Menteri Keuangan sudah menginstruksikan pembatalan seluruh pengadaan barang dan jasa dari Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik untuk bisa dialihkan kepada upaya penanganan pandemi COVID-19 ini," katanya.
Tandean berharap Tim Pengendalian Pangan sebagai bagian dari Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran Covid-19 yang ada di kabupaten setempat bisa melakukan berbagai upaya dalam mengatasi dampak ekonomi dari penyebaran pandemi COVID-19 ini. Salah satunya untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok, agar tidak naik serta menjamin ketersediaan stok pangan di kabupaten setempat, terutama menjelang puasa hingga Hari Raya Idul Fitri.