Sampit (ANTARA) - Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah memproduksi ratusan masker kain yang rencananya akan dibagikan secara gratis kepada petugas dan masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan adanya masker ini nanti banyak yang terbantu supaya terhindar dari viralkan s COVID-19. Apalagi ada peraturan yang mengharuskan menggunakan masker saat keluar rumah," kata Instruktur Garmen Apparel Balai Latihan Kerja, Titin Purwanti di Sampit, Selasa.
Pembuatan masker ini didasari keprihatinan terhadap kondisi saat ini. Masker sangat dibutuhkan untuk mencegah penularan virus Corona jenis COVID-19, namun kondisi di lapangan malah masker sulit didapat dan jika pun ada harganya mahal.
Saat itulah muncul gagasan untuk membantu pemerintah dan masyarakat menghadapi kondisi ini, yakni membuat masker yang nantinya dibagikan secara gratis. Tidak ada kendala untuk melaksanakan rencana tersebut karena Balai Latihan Kerja Kotawaringin Timur memang memiliki jurusan menjahit.
Ide ini pun disambut positif siswa pelatihan setempat yang dengan senang hati membantu. Lima hari terakhir mereka membuat masker dengan bahan kain yang merupakan sisa bahan pelatihan sebelumnya, ditambah sumbangan donatur dan swadaya mereka sendiri.
Dalam sehari mereka bisa membuat antara 50 sampai 100 lembar masker. Hingga rampung hari ini, total ada sekitar 350 lembar masker yang berhasil dibuat.
Baca juga: Sertijab perwira Polres Kotim tetap jaga jarak
"Semua masker ini akan kami serahkan kepada kepala balai, kemudian kepala balai menyerahkan kepada dinas (Disnakertrans). Nanti selanjutnya dinas yang menentukan akan menyerahkan masker ini ke mana," kata Titin.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kotawaringin Timur, Salman Al Farisi mengatakan, pembuatan masker gratis ini juga menindaklanjuti instruksi Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah agar BLK di seluruh Indonesia membuat masker dan alat pelindung diri (APD).
"Untuk pembuatan APD, kami masih menunggu arahan dari BLK pembina di Samarinda, termasuk terkait bahan. Kalau polanya kami sudah ada. Kami sudah siap mengerjakannya," kata Salman.
Pembuatan masker kain ini diharapkan bisa membantu masyarakat sebagai upaya mencegah penularan COVID-19. Masker tersebut segera diserahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur yang nantinya akan menyalurkannya sesuai kebutuhan.
Baca juga: Rumah jabatan Bupati Kotim siap tampung 40 petugas medis
Baca juga: Banyak anggota DPRD Kotim tidak hadir rapid test COVID-19
"Mudah-mudahan dengan adanya masker ini nanti banyak yang terbantu supaya terhindar dari viralkan s COVID-19. Apalagi ada peraturan yang mengharuskan menggunakan masker saat keluar rumah," kata Instruktur Garmen Apparel Balai Latihan Kerja, Titin Purwanti di Sampit, Selasa.
Pembuatan masker ini didasari keprihatinan terhadap kondisi saat ini. Masker sangat dibutuhkan untuk mencegah penularan virus Corona jenis COVID-19, namun kondisi di lapangan malah masker sulit didapat dan jika pun ada harganya mahal.
Saat itulah muncul gagasan untuk membantu pemerintah dan masyarakat menghadapi kondisi ini, yakni membuat masker yang nantinya dibagikan secara gratis. Tidak ada kendala untuk melaksanakan rencana tersebut karena Balai Latihan Kerja Kotawaringin Timur memang memiliki jurusan menjahit.
Ide ini pun disambut positif siswa pelatihan setempat yang dengan senang hati membantu. Lima hari terakhir mereka membuat masker dengan bahan kain yang merupakan sisa bahan pelatihan sebelumnya, ditambah sumbangan donatur dan swadaya mereka sendiri.
Dalam sehari mereka bisa membuat antara 50 sampai 100 lembar masker. Hingga rampung hari ini, total ada sekitar 350 lembar masker yang berhasil dibuat.
Baca juga: Sertijab perwira Polres Kotim tetap jaga jarak
"Semua masker ini akan kami serahkan kepada kepala balai, kemudian kepala balai menyerahkan kepada dinas (Disnakertrans). Nanti selanjutnya dinas yang menentukan akan menyerahkan masker ini ke mana," kata Titin.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kotawaringin Timur, Salman Al Farisi mengatakan, pembuatan masker gratis ini juga menindaklanjuti instruksi Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah agar BLK di seluruh Indonesia membuat masker dan alat pelindung diri (APD).
"Untuk pembuatan APD, kami masih menunggu arahan dari BLK pembina di Samarinda, termasuk terkait bahan. Kalau polanya kami sudah ada. Kami sudah siap mengerjakannya," kata Salman.
Pembuatan masker kain ini diharapkan bisa membantu masyarakat sebagai upaya mencegah penularan COVID-19. Masker tersebut segera diserahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur yang nantinya akan menyalurkannya sesuai kebutuhan.
Baca juga: Rumah jabatan Bupati Kotim siap tampung 40 petugas medis
Baca juga: Banyak anggota DPRD Kotim tidak hadir rapid test COVID-19