Sampit (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Halikinnor mengklarifikasi beredarnya isu yang menuding dirinya memanfaatkan momen penanganan pandemi virus Corona jenis COVID-19 untuk kepentingan politik.

"Ini sepertinya ada upaya untuk menjatuhkan saya dengan memanfaatkan situasi ini. Saya tidak pernah membagikan beras dengan gambar saya dan partai politik. Saya tegaskan itu tidak benar dan itu fitnah," kata Halikinnor di Sampit, Rabu malam.

Klarifikasi itu disampaikan Halikinnor menanggapi beredarnya foto beras bergambar dirinya dan logo salah satu partai politik. Foto tersebut kemudian menjadi isu ramai yang menuding bahwa dia memanfaatkan momen ini untuk menarik simpatik masyarakat melalui pembagian sembako gratis demi kepentingan politiknya sebagai calon Bupati Kotawaringin Timur.

Seperti diketahui, Halikinnor memang mendaftar sebagai bakal calon bupati melalui sejumlah partai politik. Namun hingga saat ini dia masih aktif sebagai aparatur sipil negara yakni sebagai Sekretaris Daerah karena memang belum ada penetapan sebagai calon bupati oleh Komisi Pemilihan Umum, apalagi pemerintah menetapkan pilkada serentak ditunda hingga batas yang belum ditentukan.

Halikinnor mengakui, pemerintah daerah memang ada membagikan sembako kepada masyarakat terkait penanganan dampak COVID-19. Namun ditegaskannya, kemasan paketnya jauh berbeda dengan beras bergambar dirinya seperti yang ramai beredar.

Dia meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan kampanye hitam seperti itu. Namun dia merasa perlu meluruskan hal tersebut agar masyarakat mengetahui yang sebenarnya.

Halikinnor menyadari itu risiko politik yang mungkin dialami siapa saja. Namun dia yakin masyarakat Kotawaringin Timur sudah dewasa dan bisa memilah mana yang benar.

Baca juga: Ini isi imbauan bersama pemerintah dan ulama untuk masyarakat Kotim

Saat ini dirinya fokus menjalankan tugas pemerintah membantu masyarakat dalam menangani pandemi COVID-19. Selain berupaya keras mempercepat penanggulangan penularan virus mematikan itu, pemerintah daerah juga menanggulangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana non-alam ini.

Pemberian sembako kepada orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), pasien positif COVID-19, dan korban terdampak COVID-19 adalah upaya pemerintah agar masyarakat tetap bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Bersamaan dengan itu, pemerintah mengharap masyarakat tetap berada di rumah sehingga bisa membantu memutus penularan COVID-19. Dengan begitu, pemerintah bisa lebih fokus menangani ODP, PDP dan positif COVID-19 sehingga wabah penyakit ini bisa berakhir.

"Kita lupakan dulu urusan politik. Mari kita bersatu bahu-membahu menangani bencana COVID-19 ini dan membantu masyarakat kita yang terdampak. Masyarakat sangat membutuhkan bantuan kita semua," demikian Halikinnor.

Baca juga: Pemkab Kotim siapkan 20.000 paket sembako tanggulangi dampak COVID-19

Baca juga: 30 ular piton dalam karung temuan warga Sampit dilepasliarkan di Lamandau


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024