Sampit (ANTARA) - Penyaluran bantuan sembako dari Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah untuk warga terdampak pandemi COVID-19 disambut gembira masyarakat karena dirasakan sangat membantu.

"Saya sangat berterima kasih karena ini dapat membantu kebutuhan sehari-hari. Apalagi di tengah suasana seperti sekarang ini, dalam sehari belum tentu bisa dapat uang," kata Nuriman, salah seorang tukang becak di Sampit, Sabtu.

Nuriman bercerita, sejak merebaknya wabah COVID-19, masyarakat mengurangi aktivitas di luar rumah. Dampaknya, jasa becak yang menjadi mata pencahariannya untuk menghidupi keluarga, menjadi terpuruk.

Biasanya, dalam sehari dia bisa mendapat penghasilan sekitar Rp20.000 hingga Rp50.000, namun sejak wabah COVID-19 ini dalam sehari belum tentu dia bisa membawa pulang uang ke rumah karena sama sekali tidak mendapatkan penumpang.

Tidak heran jika pria paruh baya ini tampak sumringah ketika Bupati H Supian Hadi dan Sekretaris Daerah Halikinnor datang menyambanginya dengan membawa bantuan sembako.

Nuriman dan rekan-rekannya sesama tukang becak dan tukang ojek, tampak antusias menyambut kedatangan Supian Hadi yang mendatangi mereka ketika sedang berada di depan Museum Kayu di Jalan S Parman Sampit.

"Bantuan sembako ini khusus untuk warga yang terdampak COVID-19. Untuk warga kurang mampu yang sudah masuk dalam data penerima bantuan PKH atau bantuan rutin, tidak diberi bantuan sembako ini lagi," kata Supian.

Supian menjelaskan, pemerintah daerah menyiapkan 20.000 paket sembako dengan nilai masing-masing Rp200.000 per paket. Jumlah tersebut diasumsikan untuk cadangan selama tiga bulan.

Baca juga: Satu lagi PDP kluster Gowa di Kotim positif COVID-19

Warga terdampak COVID-19 ini adalah mereka yang mata pencahariannya terganggu akibat wabah virus mematikan ini. Mereka diantaranya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), tukang becak, tukang ojek, juru parkir, pekerja korban pemutusan hubungan kerja dan lainnya.

Untuk tahap pertama ini sembako yang dibagikan sebanyak 1.500 paket. Pemerintah daerah akan mengevaluasi perkembangan kondisi di lapangan, termasuk menambah jumlah bantuan jika memang dibutuhkan.

"Kami berharap bantuan ini bisa membantu masyarakat yang terdampak COVID-19. Saya mengimbau masyarakat tetap berada di rumah agar bisa membantu memutus mata rantai penularan COVID-19," harap Supian.

Sementara itu berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur hingga Sabtu pukul 12.00 WIB, jumlah orang dalam pemantauan (ODP) bertambah dua orang menjadikan 52 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) berkurang menjadi empat orang, namun pasien positif COVID-19 bertambah satu orang menjadi empat orang.

Baca juga: Ini kendala belajar jarak jauh di pelosok Kotim

Baca juga: Legislator Kotim ini turun ke kecamatan bantu penanganan COVID-19

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024