Sampit (ANTARA) - Kabar duka datang dari Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, satu lagi pasien dalam pengawasan (PDP) terkait COVID-19 meninggal dunia di RSUD dr Murjani Sampit pada Jumat (24/4) pukul 22.53 WIB.
"Jenazah sudah dimakamkan di Baamang dan penyelenggaraan jenazahnya sesuai ketentuan syariah dan protokol medis COVID-19. Diawasi oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur," kata Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi saat memberi keterangan pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Sampit, Sabtu.
Supian menyebutkan, PDP yang meninggal dunia tersebut adalah laki-laki berusia 55 tahun yang merupakan warga Kecamatan Baamang. Saat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit, tim medis sudah mengambil swab pasien sebanyak dua kali pada 19 dan 21 April untuk dikirim ke Surabaya namun hasilnya belum diterima.
Ini menjadi pasien kedua yang meninggal di RSUD dr Murjani Sampit. Sebelumnya, seorang PDP laki-laki berusia 52 tahun yang merupakan kluster Gowa meninggal dunia di RSUD dr Murjani Sampit pada Jumat (10/4) pukul 22.35 WIB, dan belakangan keluar hasil pemeriksaan swab menunjukkan positif COVID-19.
Supian menegaskan, PDP yang meninggal ini belum diketahui apakah positif atau tidak karena masih menunggu hasil pemeriksaan. Namun penyelenggaraannya tetap dilaksanakan dengan protap penanganan COVID-19.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 masih menelusuri riwayat almarhum. Pemantauan juga dilakukan terhadap keluarga sebagai antisipasi penanganan jika hasil swab nanti menunjukkan positif COVID-19.
Supian juga menyebutkan, ada penambahan pasien positif yang diberi sebutan pasien 10, 11 dan 12. Mereka yang sebelumnya masuk kelompok orang dalam pemantauan (ODP) ini diduga terjangkit dari luar daerah yakni Jakarta dan Bogor.
Baca juga: Bandara dan pelabuhan di Sampit ditutup sementara untuk penumpang
Hingga saat ini, jumlah pasien positif COVID-19 di Kotawaringin Timur sudah 12 orang, terdiri dari 10 orang dalam perawatan, satu orang sembuh dan satu orang meninggal. Sedangkan satu PDP meninggal tadi malam masih menunggu hasil pemeriksaan swab. Sementara itu untuk jumlah ODP sebanyak 39 orang dan PDP nihil.
Selain itu, RSUD dr Murjani Sampit juga merawat enam orang pasien positif COVID-19, terdiri dari empat orang warga Kabupaten Katingan dan dua orang warga dari Kabupaten Seruyan, sehingga total pasien positif yang dirawat 16 orang.
"Sekali lagi mohon kepada masyarakat, mari kita sama-sama menanggulangi ini. Patuhi anjuran pemerintah dalam penanganan COVID-19. Jangan keluar rumah, jaga jarak, asupan makanan bergizi, berolahraga dan beristirahat yang cukup," kata Supian.
Penanganan COVID-19 ini tidak akan maksimal tanpa dukungan masyarakat. Jika semua anjuran protokol kesehatan dijalankan, wabah COVID-19 ini bisa segera diatasi.
Baca juga: Waktu kerja pegawai Pemkab Kotim dikurangi satu jam selama Ramadhan
Baca juga: DPRD Kotim prihatin lemahnya pengawasan reklame
"Jenazah sudah dimakamkan di Baamang dan penyelenggaraan jenazahnya sesuai ketentuan syariah dan protokol medis COVID-19. Diawasi oleh tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur," kata Bupati Kotawaringin Timur H Supian Hadi saat memberi keterangan pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Sampit, Sabtu.
Supian menyebutkan, PDP yang meninggal dunia tersebut adalah laki-laki berusia 55 tahun yang merupakan warga Kecamatan Baamang. Saat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit, tim medis sudah mengambil swab pasien sebanyak dua kali pada 19 dan 21 April untuk dikirim ke Surabaya namun hasilnya belum diterima.
Ini menjadi pasien kedua yang meninggal di RSUD dr Murjani Sampit. Sebelumnya, seorang PDP laki-laki berusia 52 tahun yang merupakan kluster Gowa meninggal dunia di RSUD dr Murjani Sampit pada Jumat (10/4) pukul 22.35 WIB, dan belakangan keluar hasil pemeriksaan swab menunjukkan positif COVID-19.
Supian menegaskan, PDP yang meninggal ini belum diketahui apakah positif atau tidak karena masih menunggu hasil pemeriksaan. Namun penyelenggaraannya tetap dilaksanakan dengan protap penanganan COVID-19.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 masih menelusuri riwayat almarhum. Pemantauan juga dilakukan terhadap keluarga sebagai antisipasi penanganan jika hasil swab nanti menunjukkan positif COVID-19.
Supian juga menyebutkan, ada penambahan pasien positif yang diberi sebutan pasien 10, 11 dan 12. Mereka yang sebelumnya masuk kelompok orang dalam pemantauan (ODP) ini diduga terjangkit dari luar daerah yakni Jakarta dan Bogor.
Baca juga: Bandara dan pelabuhan di Sampit ditutup sementara untuk penumpang
Hingga saat ini, jumlah pasien positif COVID-19 di Kotawaringin Timur sudah 12 orang, terdiri dari 10 orang dalam perawatan, satu orang sembuh dan satu orang meninggal. Sedangkan satu PDP meninggal tadi malam masih menunggu hasil pemeriksaan swab. Sementara itu untuk jumlah ODP sebanyak 39 orang dan PDP nihil.
Selain itu, RSUD dr Murjani Sampit juga merawat enam orang pasien positif COVID-19, terdiri dari empat orang warga Kabupaten Katingan dan dua orang warga dari Kabupaten Seruyan, sehingga total pasien positif yang dirawat 16 orang.
"Sekali lagi mohon kepada masyarakat, mari kita sama-sama menanggulangi ini. Patuhi anjuran pemerintah dalam penanganan COVID-19. Jangan keluar rumah, jaga jarak, asupan makanan bergizi, berolahraga dan beristirahat yang cukup," kata Supian.
Penanganan COVID-19 ini tidak akan maksimal tanpa dukungan masyarakat. Jika semua anjuran protokol kesehatan dijalankan, wabah COVID-19 ini bisa segera diatasi.
Baca juga: Waktu kerja pegawai Pemkab Kotim dikurangi satu jam selama Ramadhan
Baca juga: DPRD Kotim prihatin lemahnya pengawasan reklame