Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah segera mengoperasionalkan pusat isolasi bagi masyarakat yang tercatat pernah kontak erat dengan pasien positif COVID-19.
"Pusat isolasi ini direncanakan beroperasi mulai Senin mendatang dan hari Minggu nanti kami akan rapat pemantapan," kata Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Fairid Naparin melalui Pelaksana Harian, Emi Abriyani di Palangka Raya, Jumat.
Emi menerangkan, lokasi pusat isolasi warga yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19 itu berada di Asrama Haji Almabrur, Jalan G Obos, Kota Palangka Raya.
Baca juga: Palangka Raya siapkan pembatasan sosial humanis di 10 kelurahan
"Untuk tahap pertama kami siapkan alokasi untuk 100 orang yang diisolasi. Karena lokasi yang luas dan sarana penunjang cukup, maka jika diperlukan alokasi orang yang diisolasi akan ditambah sesuai kebutuhan," kata wanita berhijab itu.
Emi yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini menerangkan, pihaknya saat ini terus melakukan persiapan dan pemantapan.
"Protokol penyiapan lokasi isolasi cukup ketat. Diantara yang kami siapkan seperti kebutuhan logistik, ruang perawatan dan pemantauan, termasuk pengamanan lokasi dan perlengkapan untuk mensterilkan lokasi dari paparan COVID-19 dan berbagai hal lainnya yang dianggap perlu" kata Emi.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Palangka Raya tambah 40 wastafel di ruang publik
Sebelumnya Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya mengatakan pemusatan isolasi itu sebagai bagian dari upaya penanganan virus dari Wuhan, China itu.
Melalui isolasi yang terpusat, maka pemerintah akan dapat memantau langsung perkembangan kesehatan warga tersebut. Selain itu juga upaya meminimalkan orang tersebut untuk kontak dengan masyarakat lain.
"Pemusatan isolasi itu merupakan salah satu upaya pemerintah menekan penyebaran COVID-19. Melalui berbagai program yang telah disusun kami berharap jumlah ODP, PDP, OTG dan pasien positif COVID-19 dapat ditekan," katanya.
Baca juga: DPRD Palangka Raya imbau warga waspadai luapan Sungai Kahayan
Saat ini Pemerintah "Kota Cantik" terus melakukan berbagai upaya penanggulangan penyebaran COVID-19. Diantaranya seperti melaksanakan Pembatasan Skala Kelurahan Humanis (PSKH) di kelurahan yang masuk zona merah dan zona kuning.
Selain itu juga memperketat pengawasan arus lalu lintas di wilayah perbatasan, mewajibkan masyarakat menggunakan masker dan tak keluar rumah jika tidak ada hal penting serta melarang kegiatan yang menyebabkan berkumpulnya masyarakat.
Seluruh elemen masyarakat pun diajak bahu-membahu mengatasi pandemi COVID-19, yang termudah yakni selalu menaati dan melaksanakan anjuran pemerintah serta selalu menerapkan protokol pencegahan dalam setiap aktivitas.
Baca juga: Seorang perawat di RSDS Palangka Raya meninggal
Baca juga: Terjadi penambahan kasus positif COVID-19 dan ralat jumlah pasien sembuh di Kalteng
Baca juga: Warga bantu tangkap pelaku curanmor di Palangka Raya
"Pusat isolasi ini direncanakan beroperasi mulai Senin mendatang dan hari Minggu nanti kami akan rapat pemantapan," kata Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Fairid Naparin melalui Pelaksana Harian, Emi Abriyani di Palangka Raya, Jumat.
Emi menerangkan, lokasi pusat isolasi warga yang kontak erat dengan pasien positif COVID-19 itu berada di Asrama Haji Almabrur, Jalan G Obos, Kota Palangka Raya.
Baca juga: Palangka Raya siapkan pembatasan sosial humanis di 10 kelurahan
"Untuk tahap pertama kami siapkan alokasi untuk 100 orang yang diisolasi. Karena lokasi yang luas dan sarana penunjang cukup, maka jika diperlukan alokasi orang yang diisolasi akan ditambah sesuai kebutuhan," kata wanita berhijab itu.
Emi yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini menerangkan, pihaknya saat ini terus melakukan persiapan dan pemantapan.
"Protokol penyiapan lokasi isolasi cukup ketat. Diantara yang kami siapkan seperti kebutuhan logistik, ruang perawatan dan pemantauan, termasuk pengamanan lokasi dan perlengkapan untuk mensterilkan lokasi dari paparan COVID-19 dan berbagai hal lainnya yang dianggap perlu" kata Emi.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Palangka Raya tambah 40 wastafel di ruang publik
Sebelumnya Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya mengatakan pemusatan isolasi itu sebagai bagian dari upaya penanganan virus dari Wuhan, China itu.
Melalui isolasi yang terpusat, maka pemerintah akan dapat memantau langsung perkembangan kesehatan warga tersebut. Selain itu juga upaya meminimalkan orang tersebut untuk kontak dengan masyarakat lain.
"Pemusatan isolasi itu merupakan salah satu upaya pemerintah menekan penyebaran COVID-19. Melalui berbagai program yang telah disusun kami berharap jumlah ODP, PDP, OTG dan pasien positif COVID-19 dapat ditekan," katanya.
Baca juga: DPRD Palangka Raya imbau warga waspadai luapan Sungai Kahayan
Saat ini Pemerintah "Kota Cantik" terus melakukan berbagai upaya penanggulangan penyebaran COVID-19. Diantaranya seperti melaksanakan Pembatasan Skala Kelurahan Humanis (PSKH) di kelurahan yang masuk zona merah dan zona kuning.
Selain itu juga memperketat pengawasan arus lalu lintas di wilayah perbatasan, mewajibkan masyarakat menggunakan masker dan tak keluar rumah jika tidak ada hal penting serta melarang kegiatan yang menyebabkan berkumpulnya masyarakat.
Seluruh elemen masyarakat pun diajak bahu-membahu mengatasi pandemi COVID-19, yang termudah yakni selalu menaati dan melaksanakan anjuran pemerintah serta selalu menerapkan protokol pencegahan dalam setiap aktivitas.
Baca juga: Seorang perawat di RSDS Palangka Raya meninggal
Baca juga: Terjadi penambahan kasus positif COVID-19 dan ralat jumlah pasien sembuh di Kalteng
Baca juga: Warga bantu tangkap pelaku curanmor di Palangka Raya