Sampit (ANTARA) - Belum jelasnya realisasi penyaluran bantuan bagi warga terdampak COVID-19, menjadi pertanyaan yang banyak disampaikan warga kepada anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah yang sedang melaksanakan reses.

"Kami tidak mengumpulkan orang banyak, tetapi aspirasi masyarakat akan ditampung untuk disampaikan kepada pemerintah daerah nantinya, seperti yang disampaikan Kepala Desa Telaga Baru terkait bantuan bagi warga desa yang tidak mampu atau yang terdampak COVID-19 yang hingga saat ini belum disalurkan oleh pemerintah daerah," kata Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur Muhammad Rudini di Sampit, Senin.

Hari ini merupakan hari pertama reses anggota DPRD Kotawaringin Timur yang berlangsung hingga Jumat (15/5) nanti. Reses tetap dilaksanakan untuk menyerap aspirasi masyarakat meski pandemi COVID-19 masih melanda.

Selama wabah virus mematikan ini, acara pertemuan tatap muka bersama warga seperti yang biasanya dilakukan saat reses, kini ditiadakan. Hal itu sesuai dengan anjuran pemerintah dalam mencegah penularan COVID-19 dengan tidak membuat kerumunan orang.

Rudini melaksanakan reses di daerah pemilihan 1 yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Selain Rudini, anggota dewan lainnya yang melaksanakan reses di kecamatan ini yaitu Sutik, SP Lumban Gaol, Muhammad Kurniawan Anwar, Riskon Fabiansyah, H Suprianto, Bima Santoso, Khozaini dan Modika Latifah Munawarah.

Hari pertama reses ini, mereka berkunjung ke Desa Telaga Baru dan Bangkuang Makmur. Pandemi COVID-19 yang masih terjadi, membuat reses harus dilakukan dengan sistem 'door to door' atau mendatangi warga atau pejabat terkait, tidak lagi melalui pertemuan dengan banyak peserta.

Baca juga: Penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit belum normal

Terkait pertanyaan tentang kapan bantuan sembako dibagikan, para legislator ini menjelaskan sesuai dengan informasi yang mereka terima dari pemerintah kabupaten bahwa saat ini sedang berproses dan penyaluran dilakukan bertahap.

Selama masa reses ini, pemerintah kecamatan, kelurahan dan desa maupun masyarakat bisa memaksimalkan kesempatan untuk menyampaikan keluhan atau usulannya kepada DPRD, baik itu terkait infrastruktur pembangunan jalan, jembatan, pendidikan, kesehatan maupun permasalahan sosial lainnya. Usulan itu nantinya disampaikan kepada pemerintah daerah pada saat rapat nanti.

”Selain itu aspirasi yang kami serap juga terkait dampak COVID-19 ini seperti berkurangnya penghasilan masyarakat, akibat mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak keluar rumah dan sebagainya, sehingga penghasilan mereka berkurang," ujar Rudini.

Rudini menambahkan, meski berbeda dibanding biasanya, dia berharap reses kali ini tetap menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk. Pihaknya memberi kesempatan bagi pemerintah kecamatan, kelurahan dan desa maupun masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara langsung maupun tertulis.

Baca juga: Mantan penderita COVID-19 diharapkan bantu sosialisasikan pencegahan

Baca juga: Begini teknis reses DPRD Kotim di tengah pandemi COVID-19


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024