Jakarta (ANTARA) - Menjaga kebersihan sikat gigi, salah satunya termasuk menyimpannya dengan benar demi menunjang kesehatan gigi dan mulut Anda. Bagaimana caranya?
"Perhatikan kebersihan sikat gigi, tutup sikat. Perhatikan bulu sikat, pilih bulu sikat yang halus," kata dokter gigi Anggi Pratiwi dalam diskusi "Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut di Masa Pandemi", via daring, Kamis.
Anggi menyarankan Anda menggunakan penutup sikat yang memungkinkan sirkulasi udara dan mencegah jamur, tetapi tidak sepenuhnya tertutup. Kurangnya udara dapat menumbuhkan bakteri.
Baca juga: Waktu yang ideal untuk menyikat gigi
Sebelumnya, bersihkan dulu sikat gigi, yakni membilasnya dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran usai menyikat gigi.
Jika Anda memiliki penyakit sistemik atau gangguan kekebalan tubuh, Anda bisa merendamnya dalam obat kumur antibakteri, menurut asisten profesor klinis University of Florida College of Dentistry, Sharon Cooper seperti dilansir WebMD.
Setelah itu, simpan dengan benar. Setelah digunakan, jangan masukkan sikat gigi basah itu kembali ke rak atau cangkir kamar mandi Anda.
Simpan dengan tegak, di rak atau cangkir dan taruh di tempat yang memungkinkan sikat yang basah mengering.
Baca juga: Bau mulut saat puasa? Ini alasannya
"Sikat gigi bisa terkontaminasi dengan organisme mikroba oral setiap kali menyentuh mulut," kata Cooper.
Virus dan bakteri dari mulut orang yang terinfeksi bisa hidup berminggu-minggu di permukaan sikat gigi dan terus menyebabkan penyakit.
Bahkan mikroorganisme yang normal dan sehat dapat menyebabkan infeksi, terutama jika mereka memasuki jaringan gusi Anda karena cedera misalnya sariawan.
Baca juga: Jangan buru-buru sikat gigi setelah makan, ini alasannya
Baca juga: Dampak penggunaan siwak pada kesehatan gigi
Baca juga: Apa saja kesalahan yang sering orang lakukan saat menyikat gigi?
"Perhatikan kebersihan sikat gigi, tutup sikat. Perhatikan bulu sikat, pilih bulu sikat yang halus," kata dokter gigi Anggi Pratiwi dalam diskusi "Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut di Masa Pandemi", via daring, Kamis.
Anggi menyarankan Anda menggunakan penutup sikat yang memungkinkan sirkulasi udara dan mencegah jamur, tetapi tidak sepenuhnya tertutup. Kurangnya udara dapat menumbuhkan bakteri.
Baca juga: Waktu yang ideal untuk menyikat gigi
Sebelumnya, bersihkan dulu sikat gigi, yakni membilasnya dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran usai menyikat gigi.
Jika Anda memiliki penyakit sistemik atau gangguan kekebalan tubuh, Anda bisa merendamnya dalam obat kumur antibakteri, menurut asisten profesor klinis University of Florida College of Dentistry, Sharon Cooper seperti dilansir WebMD.
Setelah itu, simpan dengan benar. Setelah digunakan, jangan masukkan sikat gigi basah itu kembali ke rak atau cangkir kamar mandi Anda.
Simpan dengan tegak, di rak atau cangkir dan taruh di tempat yang memungkinkan sikat yang basah mengering.
Baca juga: Bau mulut saat puasa? Ini alasannya
"Sikat gigi bisa terkontaminasi dengan organisme mikroba oral setiap kali menyentuh mulut," kata Cooper.
Virus dan bakteri dari mulut orang yang terinfeksi bisa hidup berminggu-minggu di permukaan sikat gigi dan terus menyebabkan penyakit.
Bahkan mikroorganisme yang normal dan sehat dapat menyebabkan infeksi, terutama jika mereka memasuki jaringan gusi Anda karena cedera misalnya sariawan.
Baca juga: Jangan buru-buru sikat gigi setelah makan, ini alasannya
Baca juga: Dampak penggunaan siwak pada kesehatan gigi
Baca juga: Apa saja kesalahan yang sering orang lakukan saat menyikat gigi?