Kuala Pembuang, Seruyan (ANTARA) - Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Sugian Noor membenarkan bahwa seorang pasien dalam pengawasan (PDP) nomor 09 berinisial KRH (67) yang berasal dari desa Bangkal, Seruyan Raya, telah meninggal dunia.
"Seorang PDP tersebut meninggal pukul 07:10 WIB di RSUD dr Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Oleh pihak keluarga minta dimakamkan di desa Bangkal," kata Sugian Noor saat dikonfirmasi di Kuala Pembuang, Jumat.
Kemudian, lanjut Sugian, karena yang bersangkutan sempat di tes rapid dan hasil nya reaktif dan mengalami gejala yang mengarah pada COVID-19 seperti sesak nafas, sehingga pemakaman yang dilakukan sesuai dengan protokol virus corona.
"Hasil reaktif ini tidak bisa kita katakan positif COVID-19, karena belum ada hasil swab tes," ungkap Sugian.
Kemudian, pasien tersebut tidak ada gejala lain. Tapi karena sudah lanjut usia tentunya segala penyakit akan mudah masuk, karena imunitas tubuh sudah berkurang.
Baca juga: Pemkab Seruyan sediakan sarana pengaduan terkait THR
Ia menyampaikan, setelah dilakukan pemakaman nanti, tim di lapangan akan melakukan tracking terhadap keluarga terdekat pasien, sehingga penyebaran COVID-19 ini bisa diputus.
"Kami akan lakukan tracking kepada keluarga pasien, untuk bisa mengetahui dan melacak persebaran COVID-19, sehingga memudahkan kita untuk menangani dan mencegah virus tersebut," beber dia.
Sugian menjelaskan, untuk saat ini di masyarakat tidak ada gejala, mulai dari pasien diinformasikan kepada petugas dan dirujuk di RSUD dr. Murjani Sampit kemudian sampai dengan meninggal dilaporkan masih aman. Dan, riwayat pasien di infokan tidak kemana-mana. Jadi, posisinya di desa Bangkal saja, tidak ada keluar daerah.
"Kasusnya hampir mirip dengan PDP yang meninggal pertama, dan kemungkinan besar di swab tes negatif, karena memang pasien tersebut tidak kemana-mana," demikian Sugian.
Baca juga: Setelah berbenah, Akhirnya Seruyan raih opini WTP dari BPK RI
Baca juga: Antisipasi penumpukan saat lebaran, destinasi wisata di Seruyan ditutup
Baca juga: DPRD soroti perencanaan pembangunan di Seruyan
"Seorang PDP tersebut meninggal pukul 07:10 WIB di RSUD dr Murjani Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Oleh pihak keluarga minta dimakamkan di desa Bangkal," kata Sugian Noor saat dikonfirmasi di Kuala Pembuang, Jumat.
Kemudian, lanjut Sugian, karena yang bersangkutan sempat di tes rapid dan hasil nya reaktif dan mengalami gejala yang mengarah pada COVID-19 seperti sesak nafas, sehingga pemakaman yang dilakukan sesuai dengan protokol virus corona.
"Hasil reaktif ini tidak bisa kita katakan positif COVID-19, karena belum ada hasil swab tes," ungkap Sugian.
Kemudian, pasien tersebut tidak ada gejala lain. Tapi karena sudah lanjut usia tentunya segala penyakit akan mudah masuk, karena imunitas tubuh sudah berkurang.
Baca juga: Pemkab Seruyan sediakan sarana pengaduan terkait THR
Ia menyampaikan, setelah dilakukan pemakaman nanti, tim di lapangan akan melakukan tracking terhadap keluarga terdekat pasien, sehingga penyebaran COVID-19 ini bisa diputus.
"Kami akan lakukan tracking kepada keluarga pasien, untuk bisa mengetahui dan melacak persebaran COVID-19, sehingga memudahkan kita untuk menangani dan mencegah virus tersebut," beber dia.
Sugian menjelaskan, untuk saat ini di masyarakat tidak ada gejala, mulai dari pasien diinformasikan kepada petugas dan dirujuk di RSUD dr. Murjani Sampit kemudian sampai dengan meninggal dilaporkan masih aman. Dan, riwayat pasien di infokan tidak kemana-mana. Jadi, posisinya di desa Bangkal saja, tidak ada keluar daerah.
"Kasusnya hampir mirip dengan PDP yang meninggal pertama, dan kemungkinan besar di swab tes negatif, karena memang pasien tersebut tidak kemana-mana," demikian Sugian.
Baca juga: Setelah berbenah, Akhirnya Seruyan raih opini WTP dari BPK RI
Baca juga: Antisipasi penumpukan saat lebaran, destinasi wisata di Seruyan ditutup
Baca juga: DPRD soroti perencanaan pembangunan di Seruyan