Sampit (ANTARA) - Pemeriksaan cepat atau rapid test di Pusat Perbelanjaan Mentaya Mentaya Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan karena tiga hasil pemeriksaan darah menunjukkan reaktif COVID-19.
"Hasil rapid test tadi ada tiga yang reaktif. Detail akan dideklare (dijelaskan) besok," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Rabu.
Rapid test yang digelar sejak pagi hingga siang itu diikuti oleh 146 peserta. Mereka merupakan pedagang sembako, elektronik, emas, kelontongan dan pedagang ikan, juru parkir, petugas keamanan dan petugas kebersihan.
Peserta mendaftar untuk bisa mengikuti rapid test tersebut. Usai pengambilan sampel darah, pedagang diminta menunggu selama 15 menit untuk mengetahui hasilnya.
Bagi warga yang hasil rapid test negatif maka dipersilakan melanjutkan aktivitas mereka, sedangkan warga yang hasil rapid test positif maka didata dan kembali diambil sampel darahnya untuk diperiksa di laboratorium.
Hasil akhir rapid test menunjukkan tiga sampel dinyatakan reaktif. Usai didata dan diambil sampel darahnya, tiga warga yang kini menjadi orang dalam pemantauan (ODP) tersebut diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Baca juga: Bupati Kotim sebut pasar berisiko tinggi penyebaran COVID-19
Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan untuk mendapatkan hasil pasti apakah ketiga warga tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 atau tidak. Selama menunggu hasil pemeriksaan selama beberapa hari, tim terus memantau kondisi ketiga warga itu.
"Saat ini tim masih bekerja. Besok kami sampaikan keterangan rinci perkembangannya," kata Multazam yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika.
Rapid test sengaja dilaksanakan di pasar karena tempat transaksi jual beli itu dinilai sangat berisiko penyebaran COVID-19. Hasil rapid test akan menjadi acuan bagi pemerintah dalam menangani secara komprehensif agar virus mematikan itu tidak terus berjangkit.
Multazam menegaskan, rapid test juga bagian dari upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah. Masyarakat diharapkan mendukung upaya-upaya untuk mencegah penularan COVID-19 dengan meningkatkan kewaspadaan.
Rencananya kegiatan pemeriksaan rapid test juga akan dilaksanakan di pasar tradisional lainnya yakni Pasar Subuh, Pasar Sejumput, Pasar Al Kamal dan Pasar Keramat. Kegiatan ini juga sekaligus untuk melindungi pedagang dari penularan COVID-19.
Baca juga: Gugus Tugas gelar rapid test dadakan bagi pedagang PPM Sampit
Baca juga: Mal di Sampit perketat pemeriksaan pengunjung cegah COVID-19
Baca juga: Dua anak di Kotim tenggelam setelah terjatuh dari sampan
"Hasil rapid test tadi ada tiga yang reaktif. Detail akan dideklare (dijelaskan) besok," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Rabu.
Rapid test yang digelar sejak pagi hingga siang itu diikuti oleh 146 peserta. Mereka merupakan pedagang sembako, elektronik, emas, kelontongan dan pedagang ikan, juru parkir, petugas keamanan dan petugas kebersihan.
Peserta mendaftar untuk bisa mengikuti rapid test tersebut. Usai pengambilan sampel darah, pedagang diminta menunggu selama 15 menit untuk mengetahui hasilnya.
Bagi warga yang hasil rapid test negatif maka dipersilakan melanjutkan aktivitas mereka, sedangkan warga yang hasil rapid test positif maka didata dan kembali diambil sampel darahnya untuk diperiksa di laboratorium.
Hasil akhir rapid test menunjukkan tiga sampel dinyatakan reaktif. Usai didata dan diambil sampel darahnya, tiga warga yang kini menjadi orang dalam pemantauan (ODP) tersebut diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Baca juga: Bupati Kotim sebut pasar berisiko tinggi penyebaran COVID-19
Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan untuk mendapatkan hasil pasti apakah ketiga warga tersebut terkonfirmasi positif COVID-19 atau tidak. Selama menunggu hasil pemeriksaan selama beberapa hari, tim terus memantau kondisi ketiga warga itu.
"Saat ini tim masih bekerja. Besok kami sampaikan keterangan rinci perkembangannya," kata Multazam yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika.
Rapid test sengaja dilaksanakan di pasar karena tempat transaksi jual beli itu dinilai sangat berisiko penyebaran COVID-19. Hasil rapid test akan menjadi acuan bagi pemerintah dalam menangani secara komprehensif agar virus mematikan itu tidak terus berjangkit.
Multazam menegaskan, rapid test juga bagian dari upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah. Masyarakat diharapkan mendukung upaya-upaya untuk mencegah penularan COVID-19 dengan meningkatkan kewaspadaan.
Rencananya kegiatan pemeriksaan rapid test juga akan dilaksanakan di pasar tradisional lainnya yakni Pasar Subuh, Pasar Sejumput, Pasar Al Kamal dan Pasar Keramat. Kegiatan ini juga sekaligus untuk melindungi pedagang dari penularan COVID-19.
Baca juga: Gugus Tugas gelar rapid test dadakan bagi pedagang PPM Sampit
Baca juga: Mal di Sampit perketat pemeriksaan pengunjung cegah COVID-19
Baca juga: Dua anak di Kotim tenggelam setelah terjatuh dari sampan