Sampit (ANTARA) - PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit antusias menyambut rencana penerapan tatanan kenormalan baru atau 'New Normal' mulai 1 Juni 2020 agar aktivitas pelayaran kembali normal dengan tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19.

"Kami sangat siap karena selama ini kami justru sudah menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, bahkan sangat ketat. Jadi bagi kami itu sama sekali bukan masalah," kata Manajer PT Dharma Lautan Utama Cabang Sampit, Hendrik Sugiharto saat dikonfirmasi di Sampit, Sabtu.

DLU menjadi satu-satunya perusahaan pelayaran yang tetap beroperasi melayani keberangkatan kapal di Pelabuhan Sampit di tengah pandemi COVID-19. Meski penumpang nyaris tidak ada, KM Kirana I tujuan Surabaya yang mereka operasikan tetap bertolak karena melayani kendaraan angkutan kebutuhan logistik.

Untuk mencegah penularan COVID-19, protokol kesehatan dijalankan dengan ketat, baik di kapal maupun di kantor mereka di darat. Sejak COVID-19, protokol kesehatan menjadi hal wajib dilaksanakan.

Menurut Hendrik, prosedur tetap dilakukan seperti penyemprotan desinfektan di seluruh ruangan, pemeriksaan suhu tubuh setiap karyawan dan tamu, mencuci tangan dan melewati bilik desinfeksi. Sosialisasi pencegahan COVID-19 juga dilakukan melalui banner dan tayangan video di kapal.

Setiap karyawan, anak buah kapal maupun sopir atau penumpang wajib menggunakan masker dan menerapkan 'physical distancing' atau menjaga jarak, serta pemberian 'hand sanitizer' bagi pengemudi kendaraan. Untuk memastikan kondisi karyawan, pemeriksaan cepat atau rapid test juga dilakukan rutin di kantor maupun di kapal sebagai deteksi dini jika ada karyawan yang terpapar COVID-19.

Saat bertugas, karyawan juga wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar kesehatan. Untuk menjaga imun tubuh, karyawan di kantor dan kapal diberi minuman berupa vitamin, jus dan jamu.

Setiap pukul 10.00 WIB, seluruh karyawan berjemur selama 15 menit sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh. Selanjutnya berolahraga ringan untuk menjaga stamina.

Hendrik mengatakan, penerapan protokol kesehatan di kapal mereka menjadi sebuah kebutuhan. Bahkan apa yang mereka lakukan dinilai melebihi protokol yang dianjurkan pemerintah yakni dengan menambah pemberian vitamin dan jamu. Tujuannya untuk melindungi karyawan dan pengguna jasa layanan kapal mereka.

Untuk itulah Hendrik memastikan perusahaan mereka sangat siap mendukung penerapan 'New Normal' sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Seperti yang dilakukan selama ini, pihaknya juga selalu siap mematuhi aturan yang ditetapkan pemerintah dalam memberikan pelayanan transportasi laut.

Baca juga: Pemkab Kotim didorong buat terobosan pulihkan ekonomi masyarakat terdampak COVID-19

"Kami sangat mendukung dan kami sangat siap menghadapi penerapan 'New Normal'. Nanti bagaimana aturan teknisnya, kami siap mengikutinya. Intinya kami sudah siap," demikian Hendrik.

Sementara itu Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran saat berada di Sampit, Kamis (28/5), mengatakan, penerapan 'New Normal' tersebut mempertimbangkan beberapa aspek, khususnya perkembangan kasus COVID-19. Pergerakan dan grafik kasus virus mematikan itu akan menjadi perhatian utama, apakah grafiknya landai, naik atau turun.

Jika kasus COVID-19 di sebuah daerah menunjukkan grafik melandai atau bahkan menurun, maka sangat memungkinkan untuk diterapkan 'New Normal'. Harapannya agar masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal namun dengan tetap menjalankan ketat protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Beberapa daerah, termasuk Kabupaten Kotawaringin Timur ini saya rasa bisa menerapkan 'New Normal' ini. Yang penting semua harus disiplin menjalankan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19, khususnya masyarakat agar mendukung upaya ini," demikian Sugianto.

Baca juga: Fraksi Golkar pertanyakan strategi penanganan COVID-19 di Kotim

Baca juga: Ini isi rekomendasi DPRD Kotim mengkritisi capaian pembangunan
 

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024